Capaian 56 Persen, Warga Sumbar Diimbau Vaksinasi Antisipasi Omicron
Capaian vaksinasi Covid-19 di Sumatera Barat sekitar 56 persen hingga pekan pertama Desember 2021.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Capaian vaksinasi Covid-19 di Sumatera Barat sekitar 56 persen hingga pekan pertama Desember 2021. Dinas Kesehatan Sumbar tetap optimistis target 70 persen pada akhir tahun bisa tercapai. Masyarakat diimbau segera ikut vaksinasi, terutama dengan adanya ancaman varian Omicron.
Data Dinkes Sumbar menyebutkan, hingga 4 Desember 2021, capaian vaksinasi suntikan pertama di provinsi ini sebanyak 2.490.640 orang atau 56,50 persen dari sasaran 4.408.509 orang. Butuh sekitar 595.316 orang lagi untuk divaksinasi agar mencapai target 70 persen. Adapun untuk suntikan kedua, capaian Sumbar baru 30,35 persen.
”Target hingga akhir tahun tetap 70 persen. Gerakan Sumdarsin (Sumbar Sadar Vaksin) terus kami lanjutkan hingga akhir Desember. Selain itu, upaya mendekatkan vaksinasi kepada masayarat oleh kader terus berjalan,” kata Arry Yuswandi, Kepala Dinkes Sumbar, Minggu (5/12/2021).
Menurut Arry, gerakan Sumdarsin kegiatan lintas instansi anggota forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) yang dipelopori Polda Sumbar dan jajaran. Dalam hal ini, instansi berbagi peran, misalnya, dinkes menyediakan vaksinator dan vaksin, sedangkan Polri dan TNI memobilisasi masyarakat.
Selain Sumdarsin yang digelar serentak, setidaknya sekali sepekan, kata Arry, vaksinasi reguler di fasilitas kesehatan tetap berlanjut. Di samping itu, juga ada kegiatan vaksinasi massal yang bekerja sama dengan berbagai instansi dan komunitas, seperti perguruan tinggi, BIN daerah, organisasi masyarakat, dan perusahaan pers.
Dari 19 kabupaten/kota, berdasarkan data Dinkes Sumbar, baru enam daerah yang capaian suntikan pertamanya 70 persen. Daerah itu adalah Padang Panjang (102,63 persen), Bukittinggi (90,07 persen), Sawahlunto (81,19 persen), Kota Solok (76,43) persen, Payakumbuh (73,12 persen), dan Padang (70,21) persen.
Sementara itu, sebanyak 11 daerah capaian vaksinasi suntikan pertamanya sudah di atas 50 persen. Ada dua daerah yang capaiannya di bawah 50 persen, yaitu Agam (38,12 persen) dan Padang Pariaman (37,77 persen).
Arry menjelaskan, vaksinasi gencar dilakukan, terutama di Agam dan Padang Pariaman. Dari segi laju vaksinasi, dua daerah tersebut termasuk tinggi beberapa waktu terakhir. Rata-rata dalam sehari kedua daerah itu memvaksinasi 4.000-6.000 orang.
”Akan tetapi, karena jumlah penduduk dua daerah itu banyak, wilayahnya luas, dan terlambat memulai dibandingkan dengan daerah lain, persentasenya rendah. Tapi, sekarang mereka bergerak semua, trennya positif. Gencar dilakukan di sana. Tidak ada istirahat mereka,” ujar Arry.
Dengan capaian yang masih 56,50 persen serta adanya ancaman Covid-19 varian baru, Omicron, Arry pun mengimbau masyarakat segera mengikuti vaksinasi. ”Covid-19 masih ada. Ada ancaman virus varian baru yang mengkhawatirkan dan tidak bisa diprediksi. Salah satu upaya kita adalah vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Ini tanda semuanya bergerak menyukseskan program vaksinasi.
Arry menambahkan, meskipun target 70 persen belum tercapai, capaian vaksinasi Sumbar menunjukkan tren yang baik. Saat ini capaian vaksinasi Sumbar berada di peringkat ke-21 secara nasional.
Beberapa bulan sebelumnya, Sumbar sering berada pada peringkat ke-32 dan ke-33 dari total 34 provinsi di Indonesia. ”Ini tanda semuanya bergerak menyukseskan program vaksinasi,” katanya.
Secara terpisah, Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan, capaian vaksinasi suntikan pertama di kotanya sudah 70 persen. Tercapainya target minimal hingga akhir tahun itu didukung banyak hal, terutama melalui serbuan vaksinasi yang gencar dilakukan melalui gerai-gerai vaksin setiap hari, baik oleh pemkot maupun sejumlah pihak lainnya, termasuk gerakan Sumdarsin.
”Kami tetap mengimbau kepada warga Kota Padang yang belum divaksin untuk mendatangi puskesmas atau gerai-gerai vaksin agar kita bisa segera mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok,” kata Hendri.
Hendri juga mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. ”Tetaplah kita memakai masker ke mana bepergian, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, dan menjauhi kerumunan,” ujarnya.