Cuaca Buruk Telan Korban, Warga Cirebon Diminta Waspada
Angin kencang disertai hujan deras yang melanda Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat (3/12/2021) malam merusak sejumlah bangunan dan menewaskan seorang warga. Masyarakat diminta lebih waspada dengan cuaca buruk.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Angin kencang disertai hujan deras yang melanda Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat (3/12/2021) malam tidak hanya merusak sejumlah bangunan, tetapi juga menyebabkan korban jiwa. Masyarakat diminta waspada karena cuaca buruk diperkirakan masih berlangsung hingga sepekan ke depan.
Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, sedikitnya 24 pohon tumbang akibat cuaca buruk di Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, pada Jumat malam. ”Kejadian itu menimbulkan korban jiwa bernama Kadin (45),” kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Cirebon Alex Suheriyawan, Sabtu (4/12/2021).
Juru kunci makam Nyi Mas Gandasari itu tewas setelah tertimpa pohon tumbang. Korban sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong. Dua rekannya, Karnadi dan Akmal, yang turut menjaga makam bersama korban malam itu juga menderita luka ringan. Atap dan genteng petilasan pun berserakan setelah dihantam pohon.
Petugas gabungan dari BPBD Cirebon, taruna siaga bencana, polisi, dan TNI masih mengevakuasi pohon berdiameter sekitar 2 meter itu. Pembersihan pohon tumbang juga dilakukan di daerah lain. ”Titik kejadiannya banyak. Kami sedang muter (keliling). Datanya masih direkapitulasi,” katanya.
Angin kencang yang menelan korban jiwa di Cirebon bukan kali ini saja terjadi. Awal 2019, puting beliung di Kecamatan Panguragan, sekitar 14 kilometer dari Kasugengan Kidul, menyebabkan seorang anak balita meninggal dan 24 orang luka-luka. Selain itu, 237 rumah rusak ringan, 4 rumah rusak sedang, dan 6 rumah rusak berat.
Angin kencang dan puting beliung merupakan bencana kedua terbanyak di Cirebon selama Januari-Oktober tahun ini, yakni 24 kejadian. Sejumlah 435 keluarga atau 1.232 jiwa terdampak, 2 orang luka-luka, dan 11 orang mengungsi. Sebanyak 8 rumah rusak berat, 6 rusak sedang, dan 19 rusak ringan.
Menerpa kota
Di Kota Cirebon, sedikitnya 20 pohon tumbang diterpa angin kencang dan hujan deras, Jumat malam. Di Jalan Cipto Mangunkusumo, pohon tumbang tidak hanya merusak tiga warung, tetapi juga kabel listrik. Pembersihan material hingga Sabtu siang memicu kepadatan lalu lintas. Sebab, salah satu jalur yang mengarah ke kota ditutup sementara.
”Pohon tumbang juga melukai satu warga,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon Khaerul Bahtiar. Di Gang Cempaka, Jalan Sutomo, kap depan sebuah mobil ringsek setelah tertimpa pohon. Mengantisipasi dampak pohon tumbang, pihaknya memangkas ranting pohon yang sudah lapuk di sejumlah rumah warga dan jalan protokol.
Kecepatan angin di Cirebon pada Jumat malam diperkirakan maksimal lebih 25 knot atau 50 kilometer per jam.
Khaerul mengatakan, sosialisasi kerawanan pohon tumbang sudah dilakukan sejak bulan lalu seiring datangnya musim hujan. Namun, pemangkasan pohon, katanya, bukan wewenang BPBD setempat. Selama Januari-November 2021, terjadi 69 bencana yang didominasi 39 kasus pohon tumbang karena cuaca buruk.
Ahmad Faa Izyin, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kertajati, mengatakan, berdasarkan dampak kerusakannya, kecepatan angin di Cirebon pada Jumat malam diperkirakan lebih dari 25 knot atau 50 kilometer per jam. Padahal, kecepatan angin normalnya 20 kilometer per jam.
”Dalam tujuh hari ke depan, masih ada potenssi hujan sedang hingga lebat yang disertai angina kencang, terutama pada sore dan malam hari. Masyarakat harus waspada,” katanya. Selain memangkas pohon tua, warga juga diminta tidak berada di dekat baliho, reklame, dan pohon besar saat hujan deras.