Angkot Terobos Palang Pelintasan KA di Medan, Empat Penumpang Tewas
Empat penumpang angkot meninggal setelah tertabrak kereta api di pelintasan sebidang Jalan Sekip, Medan. Sopir angkot nekat mendahului kendaraan lain yang sudah mengantre lalu menerobos palang pelintasan sebidang.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Empat penumpang angkutan kota meninggal dan empat lainnya terluka setelah tertabrak kereta api di pelintasan sebidang Jalan Sekip, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (4/12/2021). Sopir angkot nekat mendahului kendaraan lain yang sudah mengantre lalu menerobos palang pelintasan sebidang.
”Kecelakaan terjadi karena sopir angkot menerobos palang pelintasan yang sudah ditutup. Kami sudah menangkap sopirnya,” kata Kepala kepolisian Sektor Medan Barat Komisaris Ruzi Gusman.
Para korban dievakuasi ke beberapa rumah sakit terdekat. Polisi masih mengidentifikasi para korban, termasuk korban meninggal.
Ruzi mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi. Sopir akan ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan tersebut. Sopir mengalami luka setelah dipukul massa yang mengamuk.
Daniel Simarmata (35), saksi mata kecelakaan itu, menuturkan, sejumlah kendaraan sudah mengantre setelah palang pelintasan ditutup dan sirene peringatan berbunyi. Namun, angkot bernomor polisi BK 1610 UE itu tak mau berhenti. ”Angkot itu mendahului semua kendaraan yang mengantre dengan mengambil lajur kanan,” kata Daniel.
Sopir itu menerobos palang yang tidak sampai menutup lajur kanan. Namun, mobilnya tak sempat melintas karena langsung dihantam Kereta Api Sri Lelawangsa jurusan Binjai-Medan.
Mobil angkot itu pun rusak parah. Badan sisi kiri dan belakang terbuka total. Para penumpang terlempar ke luar angkot. Menurut Daniel, hanya sopir dan dua penumpang di depan dan satu di belakang yang selamat dan bertahan di dalam mobil. Penumpang lainnya terlempar ke rel dan sekitar rel.
Setelah keluar dari angkot, warga memukuli sopir. Sopir itu lari dan bersembunyi di dalam pos jaga pelintasan. Massa semakin banyak berkumpul di luar pos dan hendak memukul sopir angkot.
Sopir itu menerobos palang yang tidak sampai menutup lajur kanan.
Polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan, tetapi tidak dihiraukan massa. Sopir angkot itu akhirnya berhasil dievakuasi setelah petugas menutup palang dan membunyikan sirene agar massa bubar.
Arus lalu lintas di Jalan Sekip pun macet setelah kejadian itu. Petugas kesulitan mengevakuasi korban dan angkot karena kemacetan itu. Banyak kendaraan berhenti untuk melihat kecelakaan.
Disayangkan
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumut Mahendro Trang Bawono menyayangkan kecelakaan tersebut. ”Kecelakaan ini sebenarnya bisa dihindari dengan tidak menerobos palang yang sudah tertutup,” kata Mahendro.
Mahendro mengatakan, Kereta Api Sri Lelawangsa melaju dari arah Binjai menuju Medan. Kereta komuter itu bernomor lokomotif KA U85. Menurut Mahendro, tidak ada kerusakan berarti pada kereta api. Hanya ada kerusakan di bagian pegangan tangan, pengait lokomotif, dan lampu lokomotif.
Mahendro meminta pengendara yang hendak melewati pelintasan sebidang selalu berhati-hati. Ia mengingatkan, perjalanan kereta api harus didahulukan dan diutamakan sebagaimana sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.