Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama Pada Separuh Daerah di Jatim Melebihi 70 Persen
Separuh kabupaten dan kota di Jawa Timur capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama melebihi 70 persen. Capaian itu terus ditingkatkan dengan beragam upaya terutama membangun sinergi dan kolaborasi.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pencapaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di 19 daerah dari 38 kota/kabupaten di Jatim sudah melebihi 70 persen. Meski demikian, kewaspadaan semua pihak harus terus dijaga untuk menekan potensi peningkatan kasus, terutama setelah libur Natal dan Tahun Baru.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berterima kasih kepada seluruh pihak yang terus berupaya memasifkan vaksinasi Covid-19. Dia meminta, ikhtiar peningkatan vaksinasi harus terus dilakukan. Caranya dengan membangun sinergi dan kolaborasi lintas sektor atau institusi serta masyarakat.
”Capaian ini patut disyukuri. Apresiasi untuk kerja keras, sinergitas, dan kekompakan dari seluruh pihak,” ujar Khofifah di Surabaya, Jumat (3/12/2021).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga 2 Desember 2021, vaksinasi dosis pertama di Jatim sebesar 71,39 persen atau 22.719.763 orang dari target 31.826.206 orang. Adapun capaian dosis kedua sebanyak 15.603.417 orang atau sebesar 49,03 persen.
Sementara capaian vaksinasi warga lansia pada dosis pertama di Jatim per tanggal 2 Desember rata-rata 55,73 persen dan capaian dosis kedua rata-rata 31,79 persen. Vaksinasi bagi warga lansia di 18 daerah dari 38 kabupaten dan kota di Jati sudah melebihi 60 persen untuk penyuntikan dosis pertama.
Tercatat ada lima daerah yang vaksinasi dosis pertamanya lebih dari 100 persen. Daerah itu adalah Kota Mojokerto sebesar 138,67 persen, Kediri (122,90 persen), Kota Surabaya (116,66 persen), Kota Blitar (116,59 persen), dan Kota Madiun (100,81 persen).
Sementara capaian vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen adalah Kota Malang (98,14 persen), Kota Batu (96,05 persen), Kota Pasuruan (93,31 persen), Kabupaten Jombang (80,50 persen), Kabupaten Mojokerto (79,70 persen), dan Gresik (79,50 persen).
Selanjutnya, ada Sidoarjo (78,58 persen), Kota Probolinggo (78,39 persen), dan Kabupaten Lamongan (76,82 persen), Banyuwangi (76,45 persen), Malang (73,75 persen), Magetan (73,03 persen), Pacitan (72,25 persen), dan Bojonegoro (74,27 persen).
Khofiah, mantan Menteri Sosial, mengatakan, capaian vaksinasi di sebuah daerah akan memengaruhi terbentuknya kekebalan komunitas. Selain itu, vaksinasi juga ikut menentukan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Untuk mendapatkan assesmen PPKM level 1 sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmedagri), misalnya, harus memenuhi enam indikator dan capaian vaksinasi warga lansia di atas 60 persen.
Oleh karena itu, dia berharap daerah yang capaian vaksinasi dosis pertamanya masih dibawah 70 persen dan vaksinasi warga lansianya masih dibawah 60 persen untuk bekerja keras. Salah satu langkahnya menyisir kembali data warga yang belum vaksin.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, Makhyan Jibril Alfarabi, menambahkan, seiring membaiknya capaian vaksinasi, ada penambahan jumlah daerah PPKM level 1. Dari sebelumnya delapan menjadi 13 kabupaten dan kota. Lima daerah yang baru masuk level 1 adalah Sidoarjo, Magetan, Banyuwangi, Mojokerto, dan Gresik.
Delapan daerah yang sudah masuk level 1 lainnya ialah Kota Surabaya, Jombang, Lamongan, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, dan Kota Pasuruan. Status level PPKM berdampak pada pelonggaran aktivitas warga termasuk dibukanya kembali sejumlah obyek wisata.
”Pelonggaran aktivitas ini patut diwaspadai agar kasus tidak naik kembali, salah satunya menjelang libur Natal dan Tahun Baru,” kata Jibril.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, masih mematangkan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Dia mengatakan, harus mempertimbangkan kegiatan ekonomi masyarakat agar tetap berjalan, terutama dunia usaha. Alasannya, Sidoarjo merupakan kota industri di Jatim.