Peningkatan layanan kesehatan warga Sampang, Pulau Madura, diwujudkan dengan pengoperasian ”ambulance boat”, hasil kemitraan pemerintah, industri, dan perguruan tinggi vokasi.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, meresmikan pengoperasian ambulance boat atau perahu cepat ambulans untuk layanan kesehatan warga kepulauan daerah tersebut, Kamis (25/11/2021).
Peluncuran Trunojoyo 4, nama perahu cepat ambulans itu, berlangsung di Gedung Instalasi Pelabuhan Perikanan Pantai, Pesisir Barat, Camplong, Sampang. Trunojoyo 4 didesain Politeknik Negeri Madura di Sampang atas permintaan Pemerintah Kabupaten Sampang. Perahu cepat itu kemudian dibuat di galangan PT Blambangan Bahari Shipyard di Banyuwangi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Kompas di Surabaya, Kamis petang, Bupati Sampang Slamet Junaidi mengatakan, peresmian satu unit perahu cepat ambulans itu untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga Pulau Mandangin di Selat Madura, 15 kilometer di barat daya Camplong, pesisir selatan Pulau Madura. Mandangin berada di antara Pulau Madura dan daratan pesisir utara Jatim (Pulau Jawa).
”Pulau Mandangin berpenduduk lebih dari 18.000 jiwa sehingga ambulance boat dapat membantu percepatan layanan kesehatan mereka,” kata Slamet. Selama ini, warga Mandangin harus berperahu ke Camplong atau malah lebih jauh ke Pasuruan jika fasilitas kesehatan di pulau tersebut tidak memadai untuk menangani penyakit yang diderita warga.
Menurut Slamet, peluncuran ambulans itu bagian dari rangkaian puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional. Diharapkan peningkatan layanan kesehatan dapat memacu perubahan kualitas hidup warga Sampang. Harus diakui, Sampang merupakan kabupaten tertinggal di antara 38 daerah di Jatim dalam konteks pendidikan dan kesehatan yang membentuk indeks pembangunan manusia.
Dengan perahu cepat ambulans, penanganan pasien kedaruratan yang memerlukan fasilitas lebih komplet, misalnya di Sampang, Bangkalan, Pamekasan, Sumenep di Madura atau di Surabaya, bisa lebih cepat terwujud. Perahu cepat ini juga dapat digunakan untuk mengangkut kebutuhan kesehatan terutama alat dan obat-obatan bagi warga Mandangin.
Pulau Mandangin berpenduduk lebih dari 18.000 jiwa sehingga ambulance boat dapat membantu percepatan layanan kesehatan mereka.
Direktur Politeknik Negeri Madura Arman Jaya mengatakan, pembangunan perahu itu menjadi kontribusi nyata kampus vokasi bagi masyarakat Sampang. Hal itu sesuah arahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bahwa pendidikan tinggi vokasi perlu lebih banyak melahirkan riset terapan yang aplikatif bagi kehidupan masyarakat.
”Kami juga mengembangkan program kemitraan dengan empat desa binaan di Madura,” kata Arman. Dengan program itu, politeknik dapat lebih fokus mengembangkan penelitian terapan yang dapat segera ditingkatkan menjadi produk sesuai kebutuhan masyarakat atau setidaknya dunia usaha dunia industri (DUDI).