Pembangunan Bandara di Fakfak Terbentur Sejumlah Kendala
Pembangunan Bandara Siboru di Kabupaten Fakfak masih terkendala sejumlah masalah. Kantor Staf Presiden akan berkoordinasi dengan sejumlah kementerian untuk mengatasi kendala tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim Kantor Staf Presiden meninjau pembangunan Bandara Siboru di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (25/11/2021). Hasil peninjauan menemukan sejumlah kendala dalam pembangunan bandara, baik dari sisi infrastruktur maupun kondisi alam.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, ada beberapa kendala yang ditemui pihaknya dalam pembangunan Bandara Siboru. Kendala itu antara lain kondisi cuaca, akses jalan, akses listrik, dan masih terbatasnya panjang landasan terbang.
Ia pun menyatakan KSP segera berkoordinasi dengan kementerian lain berkaitan dengan percepatan pembangunan bandara sekaligus penambahan panjang landasan pacu serta infrastruktur pendukung lainnya.
”Persoalan sejumlah kendala yang ditemukan ini harus segera diselesaikan. Sebab, persoalan ini akan menyulitkan operasional bandara,” katanya.
Ia menuturkan, pembangunan Bandara Siboru mendapatkan perhatian langsung dari KSP karena sebagai salah satu proyek strategis nasional. Bandara Siboru akan mendorong investasi, pariwisata, dan potensi ekonomi lainnya di Papua Barat.
Saat ini bandara yang dioperasikan di Fakfak adalah Bandara Torea. Namun, panjang landasan pacu bandara itu hanya 1.400 meter sehingga belum dapat didarati pesawat berbadan besar.
”Kehadiran tim KSP ke Fakfak sekaligus menjadi bagian dari fungsinya, yakni mengatasi tantangan yang ditemui dalam proyek strategis nasional. Dengan begitu, KSP bisa memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana dan selesai pada tahun 2022,” tambahnya.
Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom memaparkan, pembangunan panjang landasan Bandara Siboru hanya 1.600 meter. Hal ini berarti hampir sama dengan panjang landasan Bandara Torea yang hanya bisa melayani pesawat jenis ATR.
Yohana menyatakan, Pemerintah Kabupaten Fakfak berkeinginan agar landasan Bandara Siboru dapat diperpanjang menjadi 2.500 meter. Tujuannya agar bandara tersebut bisa didarati pesawat yang lebih besar sehingga berdampak positif bagi investasi dan pariwisata.
Sementara itu, pejabat pembuat komitmen proyek pembangunan Bandara Siboru, Eko Priyadi, menjelaskan, progres pembangunan hingga bulan ini telah mencapai 48,2 persen. Adapun pembangunan bandara ini ditargetkan selesai pada tahun depan.