Mensos Ingatkan Pimpinan Daerah Waspada Puncak Musim Hujan
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini kunjungi lokasi banjir di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Ia meminta masyarakat dan pimpinan daerah tetap waspada puncak musim hujan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta pemimpin daerah tidak lengah hadapi banjir karena mulai surut. Saat ini, menurut dia, puncak musim hujan belum terjadi.
Risma mengunjungi beberapa lokasi yang masih direndam banjir di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (24/11/2021). Ia juga sempat menghibur anak-anak di GOR Sanaman Mantikei, posko pengungsian, dan memberikan sejumlah bantuan.
Risma meminta Pemerintah Provinsi Kalteng membuat lumbung sosial untuk antisipasi banjir sehingga semua bentuk logistik bisa disimpan di tempat itu dan bisa langsung didistribusikan ke korban bencana. Lumbung sosial bisa dibuat di setiap kecamatan.
”Kami tidak mengharapkan bencana, tetapi perlu diantisipasi untuk mengurangi risiko bencananya. Pemimpin daerah jangan lengah, harus waspada,” kata Risma.
Risma menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi bersama kepala daerah di Kalteng untuk membahas pembangunan lumbung sosial tersebut. Pihaknya bersedia melakukan pendampingan dan memfasilitasi pemerintah daerah.
Dalam kesempatan itu, Risma membagikan sejumlah bantuan, antara lain makanan anak 210 paket, perlengkapan anak 200 paket, perlengkapan keluarga 140 paket, tenda gulung merah 30 lembar, kasur merah 100 lembar, selimut 20 lembar, matras merah 105 lembar, beras CBP 50.000 kg, bahan natura/dapur umum 2 paket, dan bahan pokok 1.000 paket. Bahan natura terdiri dari ayam segar 200 kg, telur ayam 200 kg, air mineral 600 ml sebanyak 2.400 pcs, serta minyak dan bumbu siap pakai 2 paket.
Di posko pengungsian GOR Sanaman Mantikei terdapat 250 orang yang masih mengungsi. Sebagian besar dari mereka masih pulang-pergi ke rumahnya untuk membersihkan rumah mereka karena sebagian besar banjir sudah surut.
”Kita semua berharap bencana cepat berlalu sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” ungkap Risma.
Risma menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan semua instansi penanganan bencana di Kota Palangkaraya juga Pemerintah Provinsi Kalteng untuk mengidentifikasi atau mendata korban bencana, menyelamatkan korban melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari tempat tidak aman ke tempat yang aman, menyediakan penampungan sementara, mendirikan dapur umum, membantu penyaluran logistik dan memberikan bantuan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Risma juga terlihat menghibur anak-anak korban banjir yang mengungsi di GOR Sanaman Mantikei dengan bernyanyi dan menari bersama sambil memberikan mainan. Risma juga berdialog dengan para pengungsi soal keadaan mereka selama tinggal di pengungsian.
Terbuka
Banjir yang perlahan surut juga membuka akses di Jalan Trans Kalimantan. Akses yang sempat tertutup banjir itu kini mulai terbuka.
Sebelumnya, banjir sempat menutup akses Jalan Trans Kalimantan di wilayah Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau. Jalan nasional itu tidak bisa dilewati lantaran ketinggian air mencapai 1,5 meter. Selain Bukit Rawi, banjir juga merendam Jalan Trans Kalimantan di wilayah Tumbang Nusa, yang menghubungkan Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Selatan. Di lokasi tersebut banjir merendam jalan dengan ketinggian hampir satu meter.
Pada Rabu pagi, banjir mulai surut karena intensitas hujan selama lebih kurang tiga hari belakangan sangat rendah. Kendaraan roda empat dan roda dua sudah bisa melintas di jalan-jalan tersebut meski harus tetap berhati-hati.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalteng Komisaris Besar Eko Saputro menjelaskan, jalan di Bukit Rawi sudah surut signifikan dari sebelumnya 1,5 meter saat ini hanya 15-20 sentimeter. Saat ini, petugas gabungan masih berjaga di lokasi lantaran banyak lubang-lubang jalan yang baru terbentuk selama banjir melanda. Pengguna jalan pun tetap dihimbau untuk tetap berhati-hati saat melintas di jalan tersebut.
Sementara, lanjut Eko, di Tumbang Nusa, banjir juga terus surut. Meskipun demikian, kendaraan roda dua belum bisa melintas karena ketinggian air mencapai 80 sentimeter. Pengguna motor bisa menggunakan jasa kelotok atau perahu kayu bermesin untuk bisa melewati banjir.
“Kendaraan roda empat sudah bisa melintas, banjir terus surut. Kami berharap hujan tidak terlalu besar sehingga air bisa terus surut,” ungkap Eko.
Banjir di Kalimantan Tengah masih melanda di enam kabupaten antara lain, Kabupaten Katingan, Kotawaringin Timur, Barito Selatan, Kapuas, Murung Raya, dan Kota Palangkaraya. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng Erlin Hardi mengungkapkan, setidaknya 80 persen wilayah yang terendam banjir kini surut.
Dari data BPBPK Provinsi Kalteng, banjir di bulan November ini melanda di 121 desa dan kelurahan yang tersebar di 36 kecamatan, pada enam kabupaten di Kalteng. Total terdapat 21.035 keluarga atau 67.508 orang yang terdampak banjir. Sebanyak 348 keluarga mengungsi ke posko darurat milik pemerintah.
Kini para pengungsi perlahan kembali ke rumahnya masing-masing namun tak sedikit yang masih tinggal di posko pengungsian. Pada Rabu pagi, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini mengunjungi pengungsi banjir di Gelanggang Olah Raga (GOR) Sanaman Mantikei di Kota Palangkaraya.