Tiga Warga Kalsel Hilang Terseret Arus di Bendung Batang Alai
Tiga warga Kalimantan Selatan hilang terseret arus Sungai Batang Alai saat memancing di Bendung Batang Alai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Operasi pencarian dan pertolongan kepada ketiga korban tenggelam masih dilakukan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Tiga warga Kalimantan Selatan hilang terseret arus Sungai Batang Alai saat beraktivitas di Bendung Batang Alai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Senin (22/11/2021) sore. Operasi pencarian dan pertolongan kepada ketiganya masih dilakukan.
Tiga orang yang dilaporkan hilang atau tenggelam di Bendung Batang Alai tersebut adalah Arga (14), Jery (18), dan Manto (45). Ketiganya adalah warga Desa Labuhan, Kecamatan Batang Alai Selatan, Hulu Sungai Tengah.
Hingga Selasa (23/11/2021), tim gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hulu Sungai Tengah, TNI, Polri, dan para sukarelawan masih berupaya menemukan para korban.
Ketiganya terseret arus dan tenggelam dan sampai saat ini korban belum ditemukan karena pencarian terkendala arus sungai yang cukup deras.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kepolisian Resor Hulu Sungai Tengah dari warga dan saksi di lokasi kejadian, ketiganya tenggelam di Bendung Batang Alai, yang berfungsi sebagai saluran irigasi, saat memancing di sana.
”Kejadiannya sekitar pukul 15.00 Wita saat ketiga korban tersebut sedang memancing,” ujar Kepala Subseksi Pengelolaan Informasi Dokumentasi dan Multimedia Polres Hulu Sungai Tengah, Ajun Inspektur Polisi Dua atau Aipda M Husaini.
Terbawa arus
Sebagaimana penuturan dua saksi kejadian, saat memancing di Bendung Batang Alai, sandal milik salah seorang korban atas nama Jery jatuh ke sungai. Korban kemudian terjatuh ke sungai dan terbawa arus saat berupaya mengambil sandalnya.
Melihat Jery terbawa arus, korban atas nama Arga berupaya menolong. Ia terjun ke sungai untuk menyelamatkan Jery. Namun, karena air sungai tiba-tiba pasang dan arusnya deras, keduanya pun terseret arus.
Korban lain atas nama Manto selanjutnya berupaya menolong dua korban yang sudah terseret arus. Ia mengulurkan sebatang bambu kepada kedua korban dan berupaya menarik keduanya. Namun, justru ia yang tertarik hingga terjatuh juga ke sungai.
”Ketiganya terseret arus dan tenggelam dan sampai saat ini korban belum ditemukan karena pencarian terkendala arus sungai yang cukup deras,” kata Husaini.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin Al Amrad mengatakan, pihaknya telah memberangkatkan satu tim penyelamat yang terdiri atas enam personel untuk ikut membantu mencari para korban.
”Kami membawa perahu karet sebagai sarana pencarian serta berkoordinasi dengan semua potensi yang ada di lapangan,” katanya.
Bendung Batang Alai merupakan bangunan jaringan irigasi yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan diresmikan pada 26 Desember 2018. Lokasi Bendung Batang Alai lebih kurang 15 kilometer dari Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Adapun Barabai berjarak sekitar 165 km dari Kota Banjarmasin.