Banjir di sejumlah daerah Kalimantan Barat, perlahan surut, Senin (22/11/2021), Meskipun demikian, daerah yang rawan banjir tetap perlu waspada. Apalagi, La Nina diperkirakan masih terjadi hingga awal tahun depan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Banjir di sejumlah daerah di Kalimantan Barat perlahan surut, Senin (22/11/2021). Meskipun demikian, kemungkinan ada banjir susulan tetap perlu diwaspadai daerah mengingat La Nina diperkirakan hingga awal tahun depan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau Matius Jon, Senin (22/11), mengatakan, banjir di Kabupaten Sekadau sebagian besar perlahan surut. Ketinggian banjir berkurang sekitar 120 cm.
Akses sebagian besar sudah normal. Meskipun demikian, daerah tertentu masih ada yang digenangi banjir setinggi 1 meter dari permukaan tanah, antara lain di Desa Tanjung dan Belitang, masing-masing di Kecamatan Sekadau Hilir dan Kecamatan Belitang.
Demikian juga di Kabupaten Sanggau. Kepala BPBD Kabupaten Sanggau Siron mengatakan, banjir di Sanggau rata-rata sudah surut. Kalaupun ada genangan air, hanya di daerah bantaran sungai dengan ketinggian genangan 5 cm.
”Akses semuanya sudah bisa dilintasi,” ujar Siron saat dihubungi pada Senin pagi.
Sementara itu, di Kabupaten Sintang, menurut Jaka (31), warga Sintang, banjir di wilayah kota Sintang surut. Jalan lintas Melawi yang beberapa hari lalu terendam banjir kini sudah bisa dilintasi. Namun, di darah pesisir Sungai Kapuas, di wilayah Sintang, masih ada permukiman yang digenangi banjir.
”Ketinggian banjir di daerah pesisir masih berkisar 50 cm-100 cm,” ujar Jaka.
Cuaca ekstrem
Meskipun demikian, daerah rawan banjir tetap perlu waspada. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Supadio Pontianak, tanggal 22 November perlu diwaspadai potensi terjadi cuaca ekstrem, hujan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi di sebagian wilayah Kalbar tanggal 22-28 November.
Masih berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), untuk wilayah yang berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat perlu ada peningkatan kewaspadaan menghadapi potensi terjadi bencana banjir, genangan, tanah longsor, dan sebagainya di sebagian wilayah Kalbar. Kewaspadaan itu khususnya di daerah-daerah yang sering terjadi bencana tersebut.
Di Kalimantan, kenaikan intensitas hujan tidak signifikan. Dampak La Nina terhadap peningkatan hujan di Indonesia juga belum puncaknya. Intensitas hujan belum ada yang ekstrem, tetapi banjir sudah meluas.