Longsor Sibolangit, Mensos Bantu Relokasi Rumah dan Siapkan Cadangan Pangan
Mensos Tri Rismaharini meninjau longsor di Desa Rumah Kinangkung, Kabupaten Deli Serdang. Kemensos akan membantu relokasi rumah dan memberi bantuan cadangan makanan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
DELI SERDANG, KOMPAS — Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau longsor yang menimbun 12 rumah di Desa Rumah Kinangkung, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (19/11/2021). Kementerian Sosial akan membantu relokasi rumah yang berada di daerah rawan longsor.
”Harus ada juga cadangan pangan minimal untuk dua minggu. Kalau terjadi longsor lagi akses jalan bisa putus dan tidak bisa mengirim bantuan pangan ke tujuh dusun,” kata Risma.
Risma mengunjungi daerah bencana yang berada sekitar 50 kilometer di selatan Kota Medan itu. Desa itu diakses dengan melewati jalan berlumpur dengan turunan terjal sekitar dua kilometer.
Dengan menggunakan sepatu bot, Risma berjalan kaki menembus lumpur untuk melihat rumah yang tertimbun. Sebanyak 12 rumah tertimbun longsor, Jumat (12/11/2021). Seorang warga meninggal akibat longsor itu. Bekas runtuhan longsor tampak dari bukit dengan ketinggian lebih dari 150 meter. Sebagian rumah tertimbun total.
Risma lalu berkunjung ke pos pengungsian warga, dapur umum, dan tempat penyembuhan trauma. Risma mengatakan, Kementerian Sosial akan membiayai relokasi 15 rumah. Sebanyak 12 rumah rusak berat karena tertimbun longsor dan tiga lainnya masih berada di daerah rawan.
”Tolong carikan area yang aman. Nanti kami biayai untuk lahan dan bangunannya,” kata Risma kepada Wakil Bupati Deli Serang Ali Yusuf Siregar.
Risma pun meminta agar diantisipasi jika terjadi longsor susulan yang bisa membuat akses jalan terputus. ”Kalau jalan di sini terputus, tujuh dusun akan terisolasi. Karena itu, harus disiapkan cadangan pangan,” kata Risma.
Tolong carikan area yang aman. Nanti kami biayai untuk lahan dan bangunannya. (Tri Rismaharini)
Di desa itu, Kemensos menyalurkan santunan total Rp 159,9 juta. Ahli waris korban meninggal, yakni Rasmiken br Ginting, menerima Rp 15 juta, sedangkan para korban luka mendapat santunan Rp 5 juta. Kemensos juga menyalurkan bantuan kebutuhan pokok, makanan anak, mainan, selimut, tenda gulung, kasur, matras, dan tenda serbaguna.
Kepala Desa Rumah Kinangkung Aprianto Tarigan mengatakan, warga masih sangat trauma dengan peristiwa longsor yang menimpa mereka. Apalagi, saat ini juga masih musim hujan. ”Warga yang rumahnya berada di daerah rawan longsor masih mengungsi,” kata Aprianto.
Aprianto berharap 15 keluarga dari Dusun III yang rumahnya tertimbun longsor bisa segera mendapat bantuan rumah dan lahan untuk relokasi. Ia pun berharap warga terdampak bisa mendapat bantuan makanan dan kebutuhan dasar lainnya, khususnya selama masa tanggap darurat.
Aprianto mengatakan, sebagian besar warganya merupakan petani. Mereka belum bisa bertani sejak longsor terjadi, terutama yang masih tinggal di pos pengungsian.
Malem Ukur br Ketaren (60), korban longsor, mengatakan, ia dan suaminya tinggal di pos pengungsian selama sepekan terakhir. Mereka pun makan dari bantuan makanan di dapur umum. ”Rumah kami rusak total tertimbun longsor,” kata Malem.
Malem pun berharap bisa segera mendapat bantuan rumah. Ia masih sangat trauma setelah menghadapi bencana longsor. Mereka bisa selamat karena melarikan diri setelah mendengar teriakan ada longsor.