Petani Cabai dan Peternak Telur di Lampung Nikmati Kenaikan Harga
Harga sejumlah komoditas bahan pangan di Lampung beranjak naik. Kenaikan harga ini disambut baik oleh petani dan peternak karena selama pandemi harga bahan pangan cenderung anjlok.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Dua pekan terakhir, harga cabai dan telur ayam ras di Lampung beranjak naik. Kenaikan harga ini disambut baik oleh petani dan peternak karena selama pandemi harga bahan pangan cenderung anjlok.
Ikbal Santoso (35), petani cabai di Kecamatan Sekincau, Lampung Barat, Lampung, menuturkan, saat ini harga jual cabai merah di tingkat petani berkisar Rp 40.000-Rp 42.000 per kg. Sementara harga cabai rawit berkisar Rp 30.000-Rp 35.000 per kg.
Selama dua tahun terakhir, harga jual cabai di tingkat petani cenderung anjlok. Di Lampung, harga cabai merah pernah anjlok hingga Rp 7.000 per kg pada April 2020 atau awal pandemi Covid-19.
Selama satu tahun terakhir, harga jual cabai juga tidak kunjung membaik. Saat momentum Idul Fitri atau Natal, harga jual cabai tak naik signifikan, hanya Rp 12.000-Rp 20.000 per kg.
”Kenaikan harga cabai kali ini sangat kami syukuri karena bisa sedikit menambal kerugian pada musim-musim panen sebelumnya,” kata Ikbal saat dihubungi dari Bandar Lampung, Selasa (16/11/2021).
Menurut Ikbal, kenaikan harga ini dipicu menipisnya pasokan cabai di tingkat petani. Anjloknya harga cabai beberapa waktu lalu membuat petani tidak punya modal untuk kembali menanam cabai. Mereka beralih menanam sayuran yang modalnya cenderung lebih murah.
Tak hanya cabai, harga telur ayam pun naik. Gunawan (40), peternak telur ayam ras di Kabupaten Tulang Bawang menuturkan, saat ini harga jual telur di tingkat peternak Rp 21.500 per kg. Harga jual ini lebih baik dibandingkan bulan lalu, yakni Rp 17.000 per kg.
Menurut dia, harga pakan ternak yang semakin naik membuat biaya operasional meningkat. Saat ini, biaya operasional berkisar Rp 20.000-Rp 21.000 per kg. Besar kecilnya biaya ini bergantung pada harga pakan dan populasi ayam di kandang.
Untuk menekan biaya operasional, peternak menyiasati dengan membuat pakan mandiri dari dedak dan jagung. Dengan cara itu, peternak bisa menghemat biaya pakan Rp 400 per kg.
Bandar Lampung
Dari pantauan Kompas di sejumlah pasar tradisional di Bandar Lampung, harga jual sejumlah bahan pangan mulai meningkat sejak dua pekan terakhir.
Eva Marbun (45), pedagang cabai di Pasar Tugu, Bandar Lampung, menuturkan, harga jual cabai merah di tingkat eceran berkisar Rp 45.000-Rp 48.000 per kg. Sementara harga cabai rawit berkisar Rp 35.000-Rp 40.000 per kg.
Dia memprediksi, harga jual cabai akan terus naik menjelang Natal dan Tahun Baru. Apalagi, saat ini pasokan cabai mulai berkurang.
Dia mengaku sebelumnya mendapat pasokan cabai dari petani di Kabupaten Tanggamus. Namun, belakang pasokan cabai dari wilayah itu berkurang.
"Saya ambil cabai dari pemasok di Jawa dan Lampung Barat," ujarnya.
Linda (40), pedagang telur ayam ras menuturkan, saat ini, harga jual telur ayam ras berkisar Rp 23.500-Rp 24.000 per kg.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Elvira Umihanni menuturkan, Pemerintah Provinsi Lampung akan terus memantau harga komoditas di pasaran. Selama masih sesuai dengan daya beli masyarakat dan tidak ada lonjakan yang signifikan, harga bahan pangan masih dibiarkan mengikuti mekanisme pasar.
Namun, jika ada indikasi lonjakan harga, pemprov Lampung akan mulai mengupayakan stabilitasi harga melalui mekanisme pasar murah.