Rampung 2023, Rel Ganda Layang Simpang Joglo Tekan Kemacetan di Surakarta
Jalur ganda rel layang akan dibangun di Simpang Joglo, Kota Surakarta. Menurut rencana, pembangunan bakal dirampungkan dalam kurun waktu dua tahun. Infrastruktur ini untuk mengurangi kemacetan di Surakarta.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Kereta rel listrik yang akan diuji coba diparkir di Stasiun Klaten, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (4/12/2020). Kegiatan sosialisasi keamanan berkendara di sejumlah pelintasan sebidang jalur kereta api Solo-Yogyakarta terus dilakukan menjelang pengoperasian kereta rel listrik (KRL) di jalur tersebut.
SURAKARTA, KOMPAS — Rel ganda layang kereta api bakal dibangun di Simpang Joglo, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Menurut rencana, pembangunan prasarana tersebut rampung 2023 dan diharapkan turut mengurangi kemacetan di wilayah utara Surakarta tersebut.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Tengah Putu Sumarjaya menyampaikan, rel layang itu menjadi bagian dari pembangunan jalur ganda (double track) fase I Semarang–Solo. Pembangunan jalur ganda didorong oleh potensi perjalanan kereta api yang meningkat di wilayah tersebut. Desain jalur ganda itu juga dibuat melayang di atas persimpangan jalan yang lalu lintasnya kerap padat.
”Harapan kami, ini bisa meningkatkan kinerja perkeretaapian. Dengan penambahan jalur dari semula single track (jalur tunggal) menjadi double track, frekuensi (perjalanan) bisa ditambah. Lalu, desain yang elevated (melayang) juga tak mengganggu lalu lintas di bawahnya,” kata Putu, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (16/11/2021).
Petugas memeriksa kereta rel listrik yang akan diuji coba di Stasiun Klaten, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (4/12/2020). Kegiatan sosialisasi keamanan berkendara di sejumlah pelintasan sebidang di jalur kereta api Solo-Yogyakarta terus dilakukan menjelang pengoperasian kereta rel listrik (KRL) di jalur tersebut.
Selama ini, Simpang Joglo termasuk salah satu kawasan dengan kepadatan tinggi. Persimpangan itu tidak hanya dilalui kendaraan pribadi berupa mobil dan motor, tetapi juga kendaraan berat seperti truk. Lalu lintas di titik itu bisa semakin padat apabila ada kereta api melintas. Sebab, terdapat jalur kereta api di tengah persimpangan itu.
Menurut Putu, desain melayang pada jalur ganda tersebut mampu membantu mengurangi kemacetan yang selama ini terjadi. Pengurangan tingkat kemacetan diperkirakan berkisar 20-30 persen. Sebab, selain dibuat desain melayang, dibangun pula underpass atau jalan lintas bawah untuk lalu lintas kendaraan-kendaraan lain, seperti mobil, truk, hingga sepeda motor.
”Dari Kementerian Perhubungan nanti membangun elevated rail (rel layang), underpass dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Menurut rencana, akan ada penandatanganan nota kesepahaman sehingga nanti jelas siapa yang mengerjakan apa,” kata Putu.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Sejumlah lokomotif diparkir di Depo Stasiun Tugu, Yogyakarta, untuk menjalani perawatan, Rabu (29/4/2020). Saat ini terdapat sekitar 17 lokomotif yang dirawat di tempat itu pasca-pembatalan perjalanan KA jarak jauh untuk angkutan mudik Lebaran. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daops VI Yogyakarta memperpanjang pembatalan seluruh perjalanan kereta api jarak jauh arah barat (Jakarta/Bandung) maupun arah timur (Surabaya/Malang/Ketapang) untuk mudik Lebaran sampai tanggal 31 Mei 2020. Saat ini stasiun tersebut hanya melayani perjalanan KA Prameks jurusan Yogyakarta-Solo dengan total delapan perjalanan per hari.
Putu menyampaikan, panjang jalur rel layang tersebut lebih kurang 1,8 kilometer. Namun, ketinggian rel layang belum ditentukan. Teknis pembangunan masih dibahas. Sebab, penyesuaian diperlukan agar truk-truk berukuran besar di bawah rel layang tetap bisa melintas. Adapun progres pembahasan desain mencapai 95 persen. Diperkirakan desain tersebut sudah final pekan ini.
Lebih lanjut, Putu mengungkapkan, menurut rencana, peletakan batu pertama rbakal dilakukan pada Desember 2021 atau Januari 2022. Pembangunan ditargetkan dapat selesai sepenuhnya pada tahun 2023. Adapun titik pembangunan pertama dimulai dari Simpang Joglo yang menjadi simpul utama kemacetan di kawasan tersebut.
”Single track layang dulu dikerjakan dalam waktu satu tahun. Jadi bisa sambil dioperasikan lebih dulu. Nanti, tahun 2023, sudah double track layang,” kata Putu.
Sejumlah kereta diparkir di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Rabu (29/4/2020). PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daops VI Yogyakarta memperpanjang pembatalan seluruh perjalanan kereta api jarak jauh arah barat (Jakarta/Bandung) dan arah timur (Surabaya/Malang/Ketapang) untuk mudik Lebaran sampai 31 Mei 2020. Saat ini stasiun tersebut hanya melayani perjalanan KA Prameks jurusan Yogyakarta-Solo dengan total delapan perjalanan per hari.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meyakini, pembangunan jalur rel layang bisa mengurai kemacetan di kawasan itu. Penguraian kemacetan menjadi salah satu upaya memajukan perekonomian daerah. Dengan begitu, aktivitas masyarakat tidak lagi terhambat kemacetan yang bertahun-tahun terus terjadi di kawasan itu.
”Kegiatan ekonomi di sini tidak boleh terhambat karena kemacetan yang sudah berpuluh-puluh tahun terjadi di sini,” kata Gibran.
KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA
Kereta api melintas di pelintasan sebidang Purwosari, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Senin (3/2/2020). Untuk mengatasi kemacetan di ruas jalan tersebut, pemerintah pusat membangun pelintasan layang.
Penertiban kawasan
Penertiban kawasan perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum pembangunan rel layang dimulai. Sebab, terdapat ratusan bangunan liar yang berdiri di tanah milik PT Kereta Api Indonesia yang menjadi lokasi pembangunan tersebut. Direktur Jenderal Perkeretaapian,melalui Balai Teknis Perkeretaapian Wilayah I Jateng memberikan santunan terhadap warga yang menempati bangunan-bangunan liar tersebut.
Putu mengungkapkan, ada sekitar 500 keluarga yang menerima santunan tersebut. Total dana yang disediakan lebih kurang Rp 32 miliar. Penentuan besaran santunan bergantung nilai bangunan hingga pohon-pohon yang tumbuh di kawasan tersebut.
”Mereka diberikan uang santunan untuk menyewa hunian di tempat lain dalam kurun waktu enam bulan,” kata Putu.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (ketiga dari kanan) memberikan santunan kepada warga yang terdampak pembangunan rel layang Simpang Joglo, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (16/11/2021). Santunan diberikan kepada warga yang mendirikan bangunan liar di lahan milik PT Kereta Api Indonesia yang menjadi lokasi pembangunan proyek. Rel layang itu nantinya diharapkan mampu meningkatkan layanan kereta api dan mengurai kemacetan di persimpangan tersebut.
Sri Wahyuni (40) merupakan salah seorang warga penerima santunan tersebut. Jumlah santunan yang diterimanya sebesar Rp 23 juta. Uang itu untuk mengganti warung makan miliknya yang telah beroperasi selama 10 tahun. Dari warung itu, ia biasanya membiayai kehidupan sehari-hari untuk keluarganya.
Sri hanya diberi waktu selama tujuh hari untuk mencari tempat baru. Ia masih belum tahu akan pindah ke mana. Sebab, biaya yang dibutuhkan untuk mencari rumah kontrakan baru sebagai tempat usaha juga tak murah.
”Sekarang, (rumah) kontrakan itu per tahun rata-rata Rp 15-Rp 18 juta. Itu pun kalau ada yang bisa dikontrak. Kalau tidak ada, ya, harus cari-cari dulu. Warung ini untuk membiayai keluarga kami. Anak saya, kan, tujuh orang masih sekolah semua,” ucap Sri.