Aparatur dan masyarakat perlu meningkatkan kesiapan dalam mitigasi bencana, misalnya terhadap dampak buruk bahkan fatal dari peristiwa pohon tumbang yang berpotensi meningkat di musim hujan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Aparatur Pemerintah Kota Surabaya tetap mengintensifkan pemangkasan pohon untuk mencegah pohon tumbang di musim hujan yang bisa berdampak fatal.
Pemangkasan pohon telah ditempuh sejak Agustus 2021 atau masih dalam musim kemarau. Program ini bertujuan mengurangi potensi pohon tumbang, dahan jatuh, dan atau daun berguguran yang mengganggu aktivitas sosial warga apalagi mencelakakan, bahkan berdampak fatal.
Meskipun program pemangkasan pohon sudah dan terus dilaksanakan, peristiwa pohon tumbang masih terjadi. Misalnya, pohon tumbang dan atau dahan jatuh di Jalan Raya Gubeng dan Jalan Nginden, Surabaya, Kamis (11/11/2021). Peristiwa itu terjadi pada waktu petang seusai kawasan tersebut diguyur hujan deras dan angin kencang.
Menurut informasi Command Center 112, pohon tumbang di Jalan Raya Gubeng sempat membuat seorang pengendara sepeda motor terjatuh karena empasan dan amat kaget. Si pengendara cedera ringan, tetapi sempat syok karena hampir tertimpa pohon trembesi yang tumbang.
Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Surabaya Anna Fajriatin, Senin (15/11/2021), pemangkasan pohon telah dilakukan sebelum musim hujan dan masih dilaksanakan sampai kini untuk mencegah dampak bencana hidrometeorologi.
”Kami berupaya agar keberadaan pohon-pohon tidak menimbulkan petaka bagi masyarakat,” kata Anna.
Dampak fatal pohon tumbang misalnya terjadi pada Minggu (14/11/2021) petang di kawasan Petirtaan Jolotundo, Seloliman, Trawas, Kabupaten Mojokerto. Pohon kadutan tumbang dan menimpa warung kopi di bawahnya yang ketika itu menjadi tempat berteduh delapan orang. Akibat insiden itu, tiga orang meninggal, sedangkan lima orang terluka.
Kami berupaya agar keberadaan pohon-pohon tidak menimbulkan petaka bagi masyarakat.
Sementara, pada Kamis (11/11/2021) petang, pohon kedondong tumbang di jalan raya Pohwates, Kepohbaru, Bojonegoro. Pohon yang tumbang itu menimpa dua orang yang berboncengan naik sepeda motor. Kedua pengendara sepeda motor itu tewas tertimpa pohon yang ambruk saat kondisi hujan deras dan angin kencang.
Menurut Anna, aparatur terus memantau perkembangan pohon-pohon di seluruh Surabaya. Pohon yang rawan tumbang karena akarnya lapuk harus segera dipotong. Pohon yang terlalu menjulang perlu dipangkas. Pohon yang dahan-dahannya rentan patah dan jatuh, tetapi bisa berdampak buruk juga harus dipangkas.
”Kami juga menitipkan pesan ke aparatur di kelurahan untuk membantu program pemangkasan di kampung dan permukiman,” ujar Anna.
Sutarman, warga Jambangan, mengatakan, di perumahan atau kampung, pengurus RT atau RW giat meminta warga pemilik pohon-pohon besar untuk memangkas. ”(Pohon yang dipangkas adalah) Pohon yang terlalu tinggi mengganggu instalasi listrik dan air, serta berbahaya kalau jatuh saat hujan dan angin. Karena itu, di musim hujan, pemangkasan pohon tepat untuk segera dilakukan,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakar Surabaya Irvan Widyanto menambahkan, pihaknya terus menyosialisasikan potensi bencana hidrometeorologi terkait La Nina yang diyakini akan meningkatkan intensitas dan dampak musim hujan.
Menurut Irvan, sosialisasi dilakukan melalui media massa, media sosial, dan pengurus RT. Dalam konteks pohon tumbang, diharapkan masyarakat menghindari berteduh di tumbuhan besar itu saat hujan turun, apalagi disertai petir dan angin. Jika ingin berteduh, segera mencari bangunan terdekat, tetapi harus aman atau kuat untuk menahan pohon tumbang.
”Melalui Command Center 112, delapan organisasi perangkat daerah akan berusaha secepatnya merespons laporan kejadian dari masyarakat, termasuk pohon tumbang,” kata Irvan.
Respons cepat menjadi penting agar dampak peristiwa pohon tumbang tidak terlalu mengganggu aktivitas sosial, misalnya jangan sampai terlalu lama menutup jalan, segera dibersihkan, dan terutama menyelamatkan warga jika ada yang menjadi korban.
Pantau saluran
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) mengecek saluran di Lebak Permai III, Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Senin (15/11/2021). Saat di lokasi, Wali Kota Eri menemukan beberapa masalah yang menyebabkan kawasan ini tergenang air ketika hujan, antar lain saluran yang menyempit dan sampah yang menyumbat sehingga membuat air mengalir tidak lancar.
Sementara itu, Kepala DPUBMP Erna Purnawati mengatakan, pengecekan saluran ini berawal dari adanya laporan warga setempat. Ketika hujan, air tidak kunjung surut dan menggenangi jalan kampung.
Penyebabnya, saluran air kecil dan tertutup fondasi gapura sehingga air tidak bisa mengalir ke saluran air Kenjeran. Menindaklanjuti hal itu, saluran air di Lebak Permai III, Jalan Setro Gang V, dan Jalan Setro Gang II akan dibuatkan koneksi untuk menuju ke arah Jembatan Suramadu.
”Jadi, saluran ke arah Suramadu relatif kosong. Karena itu, dibuatkan koneksi ke sana supaya bebannya tidak di saluran air Kenjeran semua. Memang, untuk membangun koneksi harus membongkar gapura,” ujarnya.