Hampir Seabad Mati, Jalur Naras-Sungai Limau di Sumbar Diaktifkan Lagi
Jalur kereta api sepanjang 7,5 kilometer akan mulai ditertibkan tahun depan dan dikerjakan tahun 2023. Jalur itu layak diaktifkan kembali karena banyak manfaat yang bernilai ekonomi bagi warga sekitar.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Kementerian Perhubungan segera mengaktifkan kembali jalur kereta Naras-Sungai Limau di Sumatera Barat. Reaktivasi jalur sepanjang 7,5 kilometer yang mati sejak 1927 itu sudah diusulkan Balai Teknik Perkeretaapian Sumbar. Penertiban jalur diperkirakan mulai tahun depan dan pengerjaan dimulai 2023.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Sumbar Kemenhub Suranto, Senin (15/11/2021), di Padang, mengatakan, reaktivasi jalur Naras (Pariaman)-Sungai Limau (Padang Pariaman) itu masuk dalam rencana strategis Kemenhub. Pihaknya sudah mengusulkan reaktivasi jalur, beberapa waktu lalu.
”Jika lancar, tahun 2023 mulai konstruksinya. Tahun depan, mulai ditertibkan jalurnya. Tetapi tergantung beberapa hal, antara lain, DED (detail engineering design) jalur, jembatan, fasilitas operasi, stasiun, dan lainnya, serta penganggaran. Usulan sudah kami ajukan,” kata Suranto.
Jika disetujui, reaktivasi jalur peninggalan Belanda itu membutuhkan anggaran Rp 615 miliar. Jalur yang bisa terhubung dengan jalur ke Pauhlima, Padang, itu ditargetkan beroperasi tahun 2025 atau 2026 apabila proses pengujian, safety assessment, perbaikan, dan lainnya serta sertifikasi berjalan lancar.
Selain penumpang, kata Suranto, jalur kereta Naras-Sungai Limau juga akan digunakan mengangkut barang, seperti minyak mentah (CPO). ”Semoga reaktivasi jalur Naras-Sungai Limau bisa memberikan alternatif moda, konektivitas, meningkatkan mobilitas, dan meningkatkan pariwisata,” ujarnya.
Suranto menambahkan, jalur Naras-Sungai Limau berhenti beroperasi sejak 1927 akibat prasarana rusak dihantam gelombang besar. Jalur kereta banyak yang menggantung karena jalan dan jembatan rusak. Belanda akhirnya membongkar prasarana itu dan memindahkannya ke tempat lain.
Sebelumnya, Kemenhub juga sudah mereaktivasi jalur kereta api Padang-Pulau Air sepanjang sekitar 2,8 kilometer. Reaktivasi jalur yang sudah 44 tahun mati itu dimulai Juli 2019 dan mulai dioperasikan 10 Februari 2021.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan, pemerintah provinsi mendukung dan mendorong reaktivasi jalur Naras-Sungai Limau itu. Jalur kereta api itu layak diaktifkan kembali karena banyak manfaat yang bernilai ekonomi bagi masyarakat jika jalur tersebut. ”Ini menjadi bagian dari integrasi antarmoda di Sumatera Barat, jadi pasti ada nilai ekonominya untuk masyarakat sekitar,” kata Audy.
Pemprov Sumbar terus melakukan sinergi dengan PT KAI dan Kemenhub untuk mendorong hidupnya kembali kereta api di Sumbar. Selain itu, rencana PT KAI memperluas jalur transportasi kereta di Sumbar, terutama kereta api wisata, akan menunjang perekonomian Sumbar.
”Jika kereta api ini aktif kembali, sangat berpengaruh bagi perekonomian masyarakat, terutama bagi sektor pariwisata di Sumbar,” tuturnya.