Kasus Baru Covid-19 di Bandung Kini Kurang dari 100 Orang Per Hari
Meskipun tren kenaikan kasus Covid-19 melandai, masyarakat Kota Bandung tetap diminta waspada. Gelombang ketiga Covid-19 tetap mengancam seiring peningkatan pergerakan warga di tengah pelonggaran aturan mobilitas.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Penambahan kasus baru Covid-19 di Kota Bandung selama November 2021 belum pernah menyentuh 100 orang per hari. Meskipun tren kenaikan kasusnya melandai, warga tetap diminta membatasi mobilitas dan menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara menyatakan, penambahan kasus terbanyak di bulan ini terjadi pada 3 November dengan 74 kasus. Hingga Senin (15/11/2021), tercatat ada 136 orang terkonfirmasi Covid-19. Jumlah itu menurun sebanyak 67 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit pada Minggu (14/11/2021) tercatat 6,10 persen dari total 935 unit yang tersedia. ”Sebanyak 57 tempat tidur terisi pasien dan masih tersedia 878 tempat tidur,” kata Ahyani di Bandung, Senin.
Akan tetapi, Ahyani tetap mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan ketat. Tujuannya mengantisipasi munculnya gelombang ketiga Covid-19 pada libur akhir tahun ini.
”Semuanya siaga, masyarakat harus waspada. Pembatasan mobilitas dan interaksi perlu dilakukan. Selain itu, peningkatan pelaksanaan protokol kesehatan juga harus menjadi perhatian,” paparnya.
Sebelumnya, gelombang kedua terjadi pascalibur Lebaran di pertengahan 2021. Apalagi, saat itu muncul varian Delta yang diklaim lebih mudah menular. Tercatat ada ratusan kasus baru setiap harinya.
Wali Kota Bandung Oded M Danial menyatakan, bakal mengetatkan aktivitas warga. Sejumlah potensi penularan yang terjadi saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 akan dibahas dan dianalisis. ”Penyekatan jalan kemungkinan dilakukan,” papar Oded.
Zebra lodaya
Menyambut masa liburan, Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal Suntana menyatakan, pengamanan lalu lintas lewat Operasi Zebra Lodaya diharapkan bisa memutus mata rantai persebaran Covid-19. Dia memaparkan, 1.894 personel bakal terlibat dalam operasi itu. Dia meminta petugas bersikap humanis saat menjalankan tugasnya.
”Operasi Zebra Lodaya 2021 tidak berorientasi pada penegakan hukum lalu lintas. Seluruh kegiatan diharapkan pada pola preemtif dan preventif berupa tindakan humanis kepada masyarakat. Petugas juga diminta menghindari sikap arogan dan kontraproduktif,” ujar Suntana.