logo Kompas.id
NusantaraMemulas Benteng Mangrove...
Iklan

Memulas Benteng Mangrove ”Istambul” Demak

Tambakbulusan di Demak terkenal akan ekosistem mangrove pesisir. Selain menyerap karbon, mangrove menjadi benteng menghadapi tantangan perubahan iklim. Sejumlah mangrove meranggas pada akhir 2020. Restorasi diperlukan.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yeEvrgFgxpynpNnssiy1U31bbB8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2FIstambul-Demak_1636291648.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Tim dari Universitas Diponegoro tiba di kawasan wisata mangrove dan Pantai Glagah Wangi, Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (6/11/2021). Di desa binaan Undip tersebut, dilakukan restorasi ekosistem mangrove yang beberapa tahun terakhir terdampak abrasi.

Mangrove tidak hanya punya peran ekologis sebagai penyangga kawasan pesisir, tetapi juga menyimpan potensi wisata edukasi. Hal ini dijumpai di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Warga mengembangkan wisata edukasi untuk mendukung perlindungan mangrove sebagai benteng iklim pesisir.

Sinar matahari menyelinap lewat sela-sela rimbunan mangrove di pesisir Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (6/11/2021) siang. Cahayanya menghampar susunan kayu dengan lebar 1,5 meter yang memanjang sekitar 300 meter menuju Pantai Glagah Wangi.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000