Imbas Jembatan Rusak di Palopo-Luwu, BBM Disuplai dari Sulteng dan Sultra
Hingga Kamis (11/11/2021), jalur transportasi dari Palopo menuju Luwu Utara dan Luwu Timur masih tersendat akibat dua jembatan rusak. Antrean panjang kendaraan terjadi di jalur alternatif yang menghubungkan wilayah ini.
Oleh
Reny Sri Ayu
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Imbas jembatan rusak dan ambruk di Palopo dan Luwu, Sulawesi Selatan, suplai bahan bakar minyak dipasok dari Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Hal ini dilakukan akibat suplai dari Terminal BBM Palopo tersendat.
Sejauh ini tambahan suplai bahan bakar minyak (BBM) dipasok dari Terminal BBM Poso di Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Terminal BBM Kolonedale serta Terminal BBM Kolaka di Sulawesi Tenggara (Sultra). Ketiga terminal BBM ini melewati jalur trans-Sulawesi yang terhubung ke Luwu Timur dengan rata-rata waktu tempuh 12 jam.
”Kami mengimbau masyarakat agar tak panik dan tidak melakukan pembelian berlebih. Saat ini kami bersama pemda dan kepolisian sedang berusaha mengurai jalur agar suplai BBM dapat normal kembali serta melakukan alternatif suplai,” kata Laode Syarifuddin Mursali, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Kamis (11/11/2021) di Makassar.
Selama ini suplai BBM untuk wilayah Luwu yang meliputi Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur berasal dari Terminal BBM Palopo. Namun, rusaknya jembatan di jalan poros Palopo-Luwu yang menghubungkan Palopo ke Luwu Utara dan Luwu Timur pada akhir Oktober lalu membuat suplai terhambat.
Upaya yang dilakukan dengan melewati jalur alternatif di Walenrang Timur lagi-lagi terhambat akibat ambruknya jembatan kayu di jalur tersebut pada Senin (8/11) malam. Jalur alternatif lain yang ditempuh juga tak berjalan mulus karena jalan yang dilalui tak beraspal dan terus diguyur hujan. Banyak mobil tangki BBM dari Palopo yang terjebak macet di jalan alternatif yang berlumpur.
Untuk mengatasi krisis dan melambungnya harga BBM di Luwu Utara dan Luwu Timur, penambahan mobil tangki dilakukan dari semula lima menjadi 21. Sebanyak 14 mobil tangki dikerahkan dari Palopo, lima dari Kolaka dan masing-masing satu dari Poso dan Kolonedale. Rata-rata suplai mencapai 160-320 kiloliter per hari yang didistribusikan ke delapan SPBU di Luwu Utara dan delapan lainnya di Luwu Timur.
Adapun untuk suplai elpiji sejauh ini diupayakan dari depot mini elpiji Donggala, Sulawesi Tengah. Rata-rata suplai per hari adalah 43 metrik ton dengan menempuh perjalanan selama sekitar 20 jam.
Laode mengatakan, untuk mempercepat normalisasi pasokan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan gubernur untuk meminta percepatan perbaikan jembatan. Selain itu juga berkoordinasi dengan Kapolda Sulsel untuk dukungan pengamanan di SPBU serta pengawalan pengiriman mobil tangki, baik BBM ataupun elpiji.
Sebelumnya, saat meninjau jembatan rusak di Palopo dan Luwu pada Selasa (9/11/2021) malam, Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan A Sudirman Sulaiman menjanjikan perbaikan segera.
”Tahun depan kita siapkan bantuan keuangan untuk pembangunan jembatan yang baru di Luwu. Apalagi, jembatan ini menjadi akses masyarakat dalam distribusi hasil pertanian. Untuk jembatan Sungai Battang yang berada di jalan trans-Palopo-Masamba, kami sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulsel selaku penanggung jawab untuk menindaklanjuti masalah tersebut,” paparnya.