Hadir di Padang, Hotel Santika Premiere Garap Peluang di Tengah Pandemi
Santika Premiere Padang dengan layanan bintang empat menggarap peluang dari mulai bergairahnya sektor wisata setelah 1,5 tahun lesu akibat pandemi. Selain turis, mereka juga menargetkan tamu korporasi dan pemerintahan.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Santika Indonesia Hotels and Resorts menambah lini hotelnya di Kota Padang, Sumatera Barat, dengan menghadirkan Hotel Santika Premiere Padang. Hunian komersial bintang empat ini mencoba menggarap peluang dari kembali bergairahnya sektor wisata setelah sekitar 1,5 tahun lesu akibat pandemi Covid-19.
Santika Premiere Hotel Padang yang termasuk dalam Kompas-Gramedia Group berdiri di Jalan Ahmad Yani Nomor 20, Padang, dan mulai dibuka terbatas (soft opening), Kamis (11/11/2021). General Manager Hotel Santika Premiere Padang Ainur Rofiq Mustamar mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan bagi Santika membuka hotel baru. Situasi saat ini justru menjadi peluang karena bisnis dan pariwisata mulai bergairah setelah lesu selama 1,5 tahun terakhir.
”Itu justru membuat orang sudah tidak sabar lagi untuk bisa segera memulai bisnis. Ini waktunya bagi kami untuk memulai. Kalau terlambat memulai, akan terlambat semuanya. Kami berani dan percaya diri bisa mengambil pasar yang melimpah di Padang,” kata Ainur seusai acara pembukaan terbatas, Kamis.
Ainur menjelaskan, hotel juga menyediakan fasilitas khusus dalam menjaga kenyamanan dan keamanan tamu selama masa pandemi. Di bagian depan hotel, pengelola menyediakan karpet antimikroba untuk mensterilkan sepatu tamu. Sementara kasur yang digunakan punya teknologi v-guard guna menetralisasi virus dan bakteri di tubuh tamu.
Selain itu, protokol kesehatan standar, kata Ainur, seperti perlengkapan cuci tangan, penyanitasi tangan, pengukuran suhu, pengecekan penggunaan masker, dan jaga jarak, tetap disediakan serta diterapkan ketat. Begitu pula syarat wajib vaksinasi minimal suntikan pertama bagi tamu.
Menurut Ainur, pihaknya menargetkan tamu dari kelompok wisatawan, korporasi, dan pemerintahan. Kota Padang banyak dikunjungi tamu dari kota lain, seperti Jakarta, Surabaya, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tamu korporasi juga mulai menggeliat setelah sekian lama ditetapkan status bekerja dari rumah.
”Mereka sudah mulai mengadakan rapat dan pertemuan di hotel dan kunjungan kerja di Padang. Ini sasaran yang akan kami ambil,” ujar Ainur. Ada tujuh kelas kamar yang disediakan Santika, mulai dari Superior hingga Santika Suite.
Untuk tahap awal, hotel bintang empat itu membuka 120 kamar dengan tarif Rp 750.000 nett per kamar. Adapun total kamar sebanyak 250 kamar serta aula atau ballroom berkapasitas 1.000 orang, enam ruang rapat, restoran, kolam renang, dan tempat kebugaran.
Hotel Santika Padang menargetkan tamu dari kelompok wisatawan, korporasi, dan pemerintahan.
Pembukaan terbatas Hotel Santika Premiere Padang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi. Acara juga dihadiri, antara lain, Kepala Polda Sumbar Irjen Teddy Minahasa Putra, Danrem 032/Wirabraja Brigjen Arief Gajah Mada, Wali Kota Padang Hendri Septa, CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, Direktur PT Sentral Theta Jaya Edward Ferry Gani, dan Direktur Utama PT Grahawita Santika Johanes Widjaja.
Pembukaan ditandai pemotongan dan penyerahan tumpeng dari Direktur PT Sentral Theta Jaya kepada Direktur Utama PT Grahawita Santika, kemudian diteruskan kepada General Manager Hotel Santika Premiere Padang Ainur Rofiq Mustamar. Ini sekaligus simbol penyerahan pengelolaan hotel.
Hotel Santika Premiere Padang merupakan hotel ketiga dari grup Santika Indonesia Hotels and Resorts di Sumbar. Sebelumnya, ada Hotel Amaris Padang (bintang dua) dan Hotel Santika Bukittinggi (bintang tiga). Adapun hotel ini merupakan hotel ke-14 dalam jajaran Hotel Santika Premiere dan hotel ke-111 dari semua hotel di grup Santika Indonesia Hotels and Resorts.
Hendri Septa mengatakan, kehadiran Hotel Santika Premiere Padang diharapkan menambah daya tampung penginapan di daerah tersebut. Sejauh ini, kebutuhan daya tampung penginapan di Padang sebanyak 5.000 orang, tetapi baru terpenuhi sekitar 4.000 orang.
”Dengan kehadiran Santika, daya tampung bertambah menjadi 4.500 orang. Padang sekarang sudah menggeliat. Di mana saja orang berbisnis, menginapnya di Padang. Makanya kami harus menyiapkan infrastruktur seperti itu,” kata Hendri.
Hendri melanjutkan, untuk menarik minat pengusaha berinvestasi di Padang, pemkot saat ini memberikan insentif, termasuk kepada Santika. Pemkot membebaskan pajak hotel hingga enam bulan ke depan. Insentif ini diharapkan bisa menurunkan harga jual kamar sehingga membantu upaya pemulihan ekonomi.
Sementara itu, Mahyeldi berharap, kehadiran Hotel Santika Premiere Padang dengan fasilitas bintang empat akan meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke Sumbar. ”Ini sudah menjadi visi Kota Padang untuk wisata. Kami berupaya meningkatkan hospitality dan pelayanannya,” kata Mahyeldi.