Bertemu Dubes RI, Gubernur Koster Singgung Pemulihan Bali
Sebanyak 12 duta besar dan calon duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, yang menjadi diplomat tertinggi Pemerintah Indonesia di negara sahabat, mendapatkan informasi dan wawasan tentang Bali, Kamis (11/11/2021).
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Provinsi Bali dikunjungi para duta besar dan calon duta besar luar biasa dan berkuasa penuh yang akan bertugas di sejumlah negara sahabat ataupun organisasi dunia di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Informasi mengenai Bali dinilai penting dan strategis untuk disebarluaskan para diplomat tertinggi pemerintah itu, terutama perihal potensi daerah, kondisi Bali terkini, dan upaya pemulihan daerah dalam masa pandemi Covid-19.
Dalam pertemuan dengan 12 dubes luar biasa dan berkuasa (LBBP) dan calon dubes LBBP serta perwakilan Kementerian Luar Negeri yang berlangsung tertutup di Gedung Jayasabha, kediaman Gubernur Bali di Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/11/2021),
Gubernur Bali Wayan Koster menerangkan upaya penanganan dan situasi terkini pandemi Covid-19 di Provinsi Bali. Koster juga mengungkapkan dampak pandemi Covid-19 dan upaya pemulihan perekonomian daerah serta rencana dan langkah Bali menata pembangunan Bali di masa pandemi Covid-19 dan di masa depan.
Pemaparan Gubernur Koster mendapat tanggapan positif dari para dubes LBBP ataupun calon dubes LBBP. Beberapa respons yang disampaikan dalam pertemuan itu, di antaranya, Bali sudah dikenal di luar negeri, tetapi informasi terkini tentang Bali tetap dibutuhkan.
Keunikan dan daya tarik Bali di mata warga dunia, misalnya kekayaan kulinernya, perlu lebih dipromosikan, bahkan perlu disiapkan secara lebih lengkap. Pemulihan Bali dinilai penting karena akan memengaruhi pemulihan Indonesia dari dampak pandemi Covid-19.
Ditemui wartawan seusai pertemuan antara Gubernur Koster beserta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Bali dan 12 dubes LBBP dan calon dubes LBBP, Kamis (11/11/2021), Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Kementerian Luar Negeri Muhsin Syihab mengatakan, kedatangan para dubes dan calon dubes ke daerah itu bagian dari program lintas Nusantara.
Melalui program lintas Nusantara, menurut Muhsin, para calon dubes mengenal dan menggali potensi daerah sebagai bahan promosi dan informasi ketika mereka bertugas di kedutaan besar ataupun kantor organisasi dunia.
”Tadi, kami mendapat berbagai masukan dari Gubernur Bali. Baik mengenai penanganan pandemi Covid-19, kebijakan ekonomi, maupun mengenai adat budaya yang disampaikan Gubernur Bali sebagai kebijakan Bali era baru,” kata Muhsin bersama Gubernur Bali Wayan Koster.
Adapun para dubes LBBP dan calon dubes LBBP yang mengikuti pertemuan dengan Gubernur Bali antara lain Rudy Alfonso yang akan bertugas sebagai Dubes LBBP di Portugal, Heru Subolo sebagai Dubes LBBP di Bangladesh merangkap di Nepal, Abdul Aziz sebagai Dubes di Arab Saudi merangkap Organization of Islamic Cooperation (OIC), dan Ghafur Akbar Dharmaputra sebagai Dubes LBBP di Ukraina merangkap Armenia dan Georgia.
Ekonomi Bali
Adapun Koster juga mengapresiasi kunjungan para dubes dan calon dubes secara kolektif tersebut. Dia menilai kehadiran para diplomat tertinggi pemerintah itu menjadi sebentuk sinergi antara kepentingan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, termasuk Pemprov Bali. ”Ini tentunya berkaitan dengan tugas masing-masing duta besar,” katanya.
Koster menyatakan, dirinya menyampaikan kondisi Bali selama masa pandemi Covid-19 dan langkah-langkah penanganan pandemi Covid-19 di Bali. Secara umum, dampak pandemi Covid-19 terhadap Bali dirasakan hampir di seluruh sendi kehidupan. Pertumbuhan ekonomi Bali mengalami tekanan dan terkontraksi hingga sempat di posisi -9,8 persen pada kuartal I-2021.
Tadi, kami mendapat berbagai masukan dari Gubernur Bali. (Muhsin Syihab)
Koster juga mengatakan, pemulihan Bali juga bagian dari pemulihan Indonesia dan menjadi kepentingan Indonesia. Oleh karena itu, Koster menyatakan sudah meminta kepada dubes LBBP tersebut agar turut mempromosikan pariwisata Bali dalam rangka pemulihan Bali dan Indonesia.
Adapun menanggapi usulan agar Pemprov Bali juga lebih mempromosikan keunikan dan daya tarik Bali di negara lain, salah satunya kuliner Bali, Koster menilai, hal itu merupakan ide yang menarik. Koster menyatakan akan membahas rencana promosi Bali tersebut dengan pemangku pihak berkepentingan.