Dari hasil survei diketahui ada enam titik longsor di tebing hulu sungai Sambong, sungai yang meluap pada Jumat (4/11/2021)
Oleh
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
·2 menit baca
BATU, KOMPAS — Bendung-bendung alam di hulu sungai menjadi penyebab banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur. Bendung itu terbentuk dari longsoran-longsoran kecil akibat lereng yang minim tegakan. Pemkot Batu segera mengevaluasi kawasan-kawasan rawan agar bencana tak terulang.
Gambaran kawasan minim tegakan itu diperoleh tim survei yang terdiri dari Pemkot Malang, BNPB dan Perhutani. Mereka mengadakan survei udara, Sabtu (6/11/2021), untuk mengetahui peta di kawasan hulu.
Dari hasil survei diketahui ada enam titik longsor di tebing hulu sungai Sambong, sungai yang meluap pada Jumat (4/11/2021). Tebing yang belum terpetakan kepemilikannya itu terlihat minim tegakan. Berdasarkan foto udara, ada lima guratan longsor di kawasan itu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari yang ikut survei mengatakan ketika turun hujan, terjadi longsoran-longsoran kecil dan menjadi menutup sebagian aliran sungai. Longsoran itu jatuh ke sungai yang lebarnya hanya 2 meter hingga 3 meter.
Akibat banyak longsoran, sungai pun terbendung. Pada saat hujan berintensitas tinggi turun, bendung pun jebol membawa material pasir, batu, bahkan batang-batang pohon yang sebelumnya terbawa longsor.
Ketika sampai di hilir perbukitan, jumlah matarial yang terbawa arus menjadi berlipat-lipat. Arus sungai membawa tanah di sepanjang sempadan sungai . Kawasan sempadan sungai Sambong banyak ditanami tanaman semusim yang tak memiliki akar kuat.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan akan mengevaluasi kawasan-kawasan rawan bencana. Warga yang tinggal di bantara akan direlokasi agar tak terimbas banjir. Tanaman berakar kuat akan ditanam di sempadan sungai agar menghindari erosi. Di hulu, Pemkot bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup akan menanam tanaman agar menimimalkan longsor.
Abdul Muhari mengatakan ancaman banjir masih bisa terjadi. La Nina masih akan berlangsung hingga Februari. Sebagai antisipasi bencana, BNPB meminta warga yang tinggal di lereng bukit atau gunung, atau pun bantaran sungai agar mengungsi ke tempat yang aman jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam. Hujan lebat bisa diindikasikan dengan cara mengukur jarak pandang. Jika jarak pandang mata kurang dari 30 meter berarti hujan tergolong berintensitas tinggi.
Saat ini, Pemkot Batu dibantu TNI/Polri dan SAR akan mengadakan susur sungai untuk membersihkan sungai agar tak ada bendungan. Susur sungai berisi tim yang berpengalaman agar aman.