Peternak Blitar Mendapat 2.000 Ton Jagung dari Jember
Peternak Blitar mendapatkan pasokan 2.000 ton jagung dari Jember. Pasokan ini mengisi kebutuhan peternak ayam petelur yang kesulitan mendapatkan pakan ayam mereka.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BLITAR, KOMPAS — Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengirim 2.000 ton jagung secara bertahap ke Blitar. Jagung ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan pakan bagi ayam layer milik peternak di Kabupaten Blitar yang beberapa bulan terakhir terkendala oleh harga tinggi.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Toha Mashuri, Kamis (4/11/2021), mengatakan, Bupati Blitar telah menandatangani nota kesepahaman dengan Bupati Jember terkait penyediaan jagung untuk peternak di wilayahnya. Jagung tersebut dikirim ke Blitar melalui Bulog.
”Kami juga sudah menghubungkan koperasi (petani) di Jember dengan koperasi peternak di Blitar. Kebetulan, saat itu jagung di Bulog sedang tidak ada stok. Bulog lalu melelang siapa yang bisa ikut? Kami lantas memberi tahu pihak Jember agar bisa ikut lelang,” ujarnya saat dihubungi dari Malang.
Menurut Toha, pengiriman jagung ke Blitar dimulai hari ini. Selain Jember, Kabupaten Blitar juga tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa daerah lain, salah satunya Gorontalo yang juga menjadi daerah penghasil jagung di Tanah Air. Penjajakan ini diharapkan bisa membuahkan hasil.
Selain mencari sumber pakan, Pemerintah Kabupaten Blitar juga mencari pangsa pasar baru untuk melempar telur peternak ke pasaran. Cara ini dilakukan untuk mengatrol harga jual telur yang rendah akhir-akhir ini. Beberapa bulan terakhir harga telur hanya bertahan di angka Rp 14.000-an per kg di tingkat peternak.
”Kami baru saja mengirim 20 ton telur ke Ambon dan Tual, Maluku. Harapannya, harga telur di tingkat peternak bisa terus membaik,” katanya. Pengiriman telur ke kota-kota tersebut difasilitasi oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dalam rangka menstabilkan harga telur.
Disinggung apakah bantuan jagung bersubsidi oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan—setelah perwakilan peternak bertemu Presiden di Istana beberapa waktu lalu—Toha mengatakan, bantuan tersebut diberikan langsung ke koperasi peternak dan tidak melalui dinas.
Sementara itu, saat ini harga telur layer telah merangkak naik di atas Rp 18.000 per kg. Salah satu peternak di Desa Pohgajih, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Widodo Setiohadi, mengatakan, harga telur per 3 November mencapai Rp Rp 18.500 per kg.
Kami baru saja mengirim 20 ton telur ke Ambon dan Tual, Maluku. Harapannya, harga telur di tingkat peternak bisa terus membaik.
Sementara itu, harga jagung pipil di pasaran, menurut informasi yang ia terima, masih bertengger di kisaran Rp 5.500 per kg. Adapun dirinya mendapatkan harga jagung Rp 5.800 per kg dari tengkulak setiap Sabtu sebanyak 1 ton.
”Saya dapat jagung seharga Rp 5.800 per kg dalam kondisi sudah diselep (hancur), bukan lagi osean (pipil). Besok Sabtu datang lagi kiriman jagung,” kata Widodo.