Kelalaian Pengemudi Picu Kematian Pasangan Pesohor
Pengemudi perlu menekan risiko kecelakaan dengan menghindari mengemudikan kendaraan di atas batas kecepatan dan beristirahat ketika lelah atau mengantuk.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kelalaian sopir memicu kecelakaan fatal yang menewaskan pasangan pesohor Vanesza Adzania (28) dan Febri Andriansyah (32) di Kilometer 672 Jalan Tol Jombang-Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (4/11/2021) selepas pukul 12.30 WIB.
Demikian diutarakan oleh Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar M Latif Usman setelah menerima laporan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan sejumlah saksi.
Dari olah TKP, mobil yang kecelakaan itu jenis SUV merek Mitsubishi Pajero dan bernomor pelat B 1624 BJU. Mobil dikemudikan oleh Tubagus Joddy. Posisi korban tewas, yakni Febri alias Bibi di kursi depan atau bagian kiri. Istri korban yang dikenal dengan Vanessa Angel duduk di belakangnya juga sebelah kiri. Di samping Vanessa adalah anaknya Gala Sky Andriansyah dan pengasuh putra pasangan tersebut bernama Siska Lorenza (21).
Berdasarkan pengakuan Joddy kepada petugas, pengemudi melaju di atas 100 kilometer per jam, melebihi batas kecepatan di ruas jalan tol. Joddy mengaku dalam kondisi mengantuk karena kelelahan mengemudi. Di Km 672, saat melaju menuju Surabaya atau jalur A, mobil tiba-tiba oleng ke kiri dan menghantam beton pembatas jalan.
Mobil terpelanting dan meluncur sejauh 30 meter dan berhenti di lajur cepat atau sebelah kanan dengan posisi arah terbalik. Mobil bagian kiri rusak parah. Benturan mengakibatkan Vanessa terpental keluar kendaraan dan tewas.
Diduga, hal itu terjadi karena korban tidak memasang sabuk keselamatan. Febri tewas dalam mobil yang bagian kiri rusak parah. Joddy, Siska, dan Gala Sky terluka. Kecelakaan terjadi saat lalu lintas di ruas tol menuju Surabaya itu lengang dan cuaca cerah.
Usman mengatakan, petugas yang mendatangi lokasi kemudian membawa jenazah korban tewas ke RS Bhayangkara Samsoeri Mertojoso Polda Jatim di Surabaya. Korban selamat dibawa untuk ditangani secara darurat di RSUD Kertosono, Nganjuk. Dari sana, korban dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Yang ideal, setiap dua jam berkendara beristirahat agar tubuh tetap dalam kondisi prima sekaligus memastikan kondisi kendaraan juga tetap baik. —Latif Usman
Menurut Usman, unsur kehati-hatian dan kepatuhan terhadap rambu berperan penting menekan risiko kecelakaan dan atau dampak fatal. Sebagian ruas Jalan Tol Jombang-Mojokerto berkarakter lurus. Lalu lintas masih lengang. Situasi itu bisa memicu pengemudi bosan lalu meningkatkan kecepatan hingga melewati batas. Ditambah unsur keletihan fisik, konsentrasi mengemudi berkurang sehingga risiko kecelakaan meningkat. Risiko kian tinggi ketika malam dan atau turun hujan sehingga jalan licin.
”Yang ideal, setiap 2 jam berkendara beristirahat agar tubuh tetap dalam kondisi prima sekaligus memastikan kondisi kendaraan juga tetap baik. Jika mengantuk, segera cari tempat istirahat dan tidur agar tubuh kembali segar,” kata Usman. Kondisi fisik yang baik mendorong pengemudi tetap awas dan waspada serta diharapkan patuh berkendara sehingga menekan risiko kecelakaan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Gatot Repli Handoko mengatakan, kuasa hukum keluarga korban mengupayakan agar jenazah pasangan itu bisa dibawa ke Jakarta untuk dikebumikan. ”Korban yang selamat tetapi terluka masih perlu perawatan sedangkan kecelakaan ini diselidiki,” katanya.