Julie Sutardjana, Penulis Resep Kuliner Tiga Zaman, Berpulang
Penulis resep masakan tiga zaman, Julie Sutardjana (99), berpulang. Penulis yang dikenal dengan nama pena ”Nyonya Rumah” itu mengembuskan napas terakhir di rumah sakit di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021).
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Penulis resep masakan tiga zaman, Julie Sutardjana (99), berpulang. Penulis yang dikenal dengan nama pena ”Nyonya Rumah” itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Khusus Bedah Halmahera Siaga, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021) sekitar pukul 20.00.
Jenazah Julie disemayamkan di rumah duka Rumah Sakit Borromeus, Bandung, Rabu (3/11/2021). Pionir penulis resep masakan Indonesia tersebut meninggalkan empat anak dan tujuh cucu.
Julie sempat dirawat di RSKB Halmahera Siaga sejak Kamis (21/10/2021) setelah terjatuh di ruang tamu rumahnya. Tiga tulang rusuk kanannya patah. Pada hari kelima perawatan, ia terkena stroke.
”Kondisinya mulai membaik setelah dilakukan fiksasi atau penyangga tulang rusuk. Namun, setelah kena stroke, kondisinya langsung menurun,” ujar menantu Julie, Hanafi Salim.
Hanafi mengatakan, Julie akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Cipageran, Kota Cimahi, Kamis (4/11/2021). Almarhum akan dikebumikan di samping makam suaminya, Satia Sutardjana, yang meninggal 14 tahun lalu.
Menurut Hanafi, sebelum jatuh di rumahnya, kondisi Julie masih sehat. Meskipun menderita aritmia (gangguan irama jantung) sejak lama, penyakit itu tidak pernah kambuh.
”Walaupun berusia 99 tahun, Ibu (Julie) masih bisa berjalan tanpa bantuan tongkat. Ingatannya juga tetap terjaga,” katanya.
Julie telah menulis lebih dari 50 buku resep masakan sejak 1952. Tidak heran bila dia dijuluki sebagai penulis buku masak tiga zaman dan karenanya masuk catatan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) sebagai penulis dan pencipta resep masakan tertua.
Julie lahir di Lasem, Jawa Tengah, 25 Mei 1922. Di usia 28 tahun, ia menikah dengan Satia Sutardjana yang merupakan seorang guru di Bandung. Hobinya memasak ia salurkan lewat tulisan. Julie secara konsisten mengisi rubrik masakan di mingguan Star Weekly pada 1961-1971, rubrik masak di mingguan Jaya sejak 1971, dan rubrik masak ”Dapur Kita” di harian Kompas.
Julie telah menulis lebih dari 50 buku resep masakan sejak 1952. Tidak heran bila dia dijuluki sebagai penulis buku masak tiga zaman dan karenanya masuk catatan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) sebagai penulis dan pencipta resep masakan tertua (Kompas, 27/6/2012).
Lita Sutardjana, anak kedua Julie, mengatakan, ibunya rajin membaca koran dan buku. Kebiasaan itulah yang membuat Julie mempunyai wawasan luas dan tidak pikun.
”Dua kebiasaan Ibu (Julie) setiap pagi adalah baca koran Kompas dan olahraga jalan kaki di lorong rumah,” ujarnya.
Lita mengatakan, ibunya mengoleksi beragam masakan. Dia juga rajin mencoba berbagai masakan.
”Ibu rajin uji coba (memasak) di dapur. Terkadang, resep yang ada di buku yang dia baca tidak selalu tepat. Jadi, dia terus mencoba dan memperbaiki resepnya sampai rasanya sesuai,” ujarnya.
Selain sebagai penulis, Julie juga mengelola rumah makan Kedai Nyonya Rumah di Bandung. Ia masih mencicipi sendiri rasa masakan di sana hingga awal 2020.
”Ibu masih yang pegang kendali. Namun, sejak pandemi Covid-19 (Maret 2020), Ibu jarang keluar rumah. Usaha rumah makan ini akan tetap berjalan,” ucapnya.
Lita menuturkan, selain hobi memasak, Julie juga suka berbagi. Kebiasaan itu juga ditanamkan kepada anak-anak dan cucu-cucunya.
”Ibu tidak pernah bosan mengingatkan untuk selalu berbagi. Saat anak-anaknya sudah berkeluarga, kebiasaan itu menular kepada kami. Pesannya, dalam kondisi apa pun, harus ingat menolong sesama,” jelasnya.
Melalui resep-resep masakannya, sumbangan Julie bagi khazanah kuliner Nusantara terbilang besar. Selamat jalan Nyonya Rumah....