Dapur Umum Pengungsi Banjir di Sintang Belum Mencukupi
Pemerintah Kabupaten Sintang diminta menambah dapur umum bagi korban banjir. Diharapkan, produksi makanan siap saji ditingkatkan dari 1.500-2.000 porsi per hari menjadi minimal 5.000 porsi per hari.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta Pemerintah Kabupaten Sintang menambah dapur umum di Kecamatan Sintang untuk memenuhi kebutuhan pokok warga terdampak banjir. Dengan penambahan jumlah dapur umum, diharapkan bisa menambah produksi makanan siap saji dari 1.500-2.000 porsi per hari menjadi minimal 5.000 porsi per hari.
Hal tersebut dikemukakan Sutarmidji saat meninjau bencana banjir di Kabupaten Sintang, Selasa (2/11/2021). Banjir tidak hanya menerjang Kabupaten Sintang, tetapi juga daerah lainnya yang dilintasi Sungai Kapuas, yaitu Kabupaten Sekadau, Sanggau, dan Melawi, sekitar sepekan terakhir.
Terkait banjir di Sintang, Sutarmidji berharap warga yang terdampak banjir jangan sampai kesulitan mendapatkan bahan kebutuhan pokok ataupun makanan. Dapur umum perlu diperbanyak dengan kapasitas produksi makanan 5.000 bungkus per hari.
”Bahkan, seharusnya lebih dari itu karena masyarakat tidak bisa masak. Walaupun ada warga terdampak banjir mengungsi ke rumah keluarga, tetap perlu disalurkan bantuan agar tidak membebani keluarga mereka,” ujar Sutarmidji dalam pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang.
Pemerintah Provinsi Kalbar juga dalam kesempatan itu menambah bantuan beras sebanyak 85 ton sehingga total bantuan beras yang sudah didistribusikan ke Pemkab Sintang sebanyak 100 ton. Jika Sintang masih memerlukan bantuan beras, Pemprov Kalbar akan segera menambah.
Sutarmidji meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar dan BPBD Kabupaten Sintang berkoordinasi dengan baik. Jika pendataan dan koordinasi baik, tidak akan ada kesulitan dalam penyaluran bantuan. ”Jangan ada bantuan ditunda. Cepat realisasikan. Pemprov telah menyampaikan bantuan kini tinggal bagaimana manajemen di jajaran Pemkab Sintang,” ujarnya.
Pelaksana Harian Bupati Sintang Yosepha menuturkan, dapur umum saat ini ada di empat lokasi. Jumlah dapur umum segera ditambah. Namun, pihaknya masih mempelajari di mana saja lokasi untuk menambah dapur umum.
Menurut Yosepha, untuk menjamin efektivitas penyaluran bantuan diperlukan data yang valid. Sementara guna memperkuat basis data, pihaknya akan berkoordinasi dengan camat, lurah, hingga RT/RW. Mereka yang mendistribusikan bantuan sesuai data, termasuk siapa saja yang mengungsi.
Yosepha menambahkan, hari ini (Selasa), banjir lebih besar daripada lima hari lalu. Pada Minggu lalu, terjadi hujan di wilayah hulu sehingga ketinggian banjir meningkat. Saat ini, banjir di hulu surut sehingga di hilir ketinggian air meningkat.
Dari 14 kecamatan di Sintang, 12 kecamatan dilanda banjir dan berdampak pada 21.874 keluarga atau 90.000 jiwa. Pemkab Sintang sejak 27 Oktober sudah membuka dapur umum untuk menyiapkan makanan siap saji dibantu dapur umum mobile pemprov di dinas sosial.
Setiap hari, dapur umum tersebut menyediakan 1.500-2.000 porsi makanan siap saji bagi masyarakat. Pihak masjid juga ada yang menyiapkan. Makanan siap saji juga dicukupi dengan bantuan Kodim, sejumlah masjid, dan warga.
Jumlah pengungsi di Dinas Sosial Kabupaten Sintang sebanyak 8 orang, termasuk bayi. Sementara warga yang mengungsi di masjid sekitar 40 orang. Ada juga warga yang mengungsi di rumah keluarga.
Bantuan beras di Pemprov Kalbar yang telah diterima Pemkab Sintang terus didistribusikan. Beras cadangan Pemkab Sintang sebanyak 80 ton juga disiapkan untuk didistribusikan ke kecamatan.
Pantauan Kompas, memasuki hari ke-12 bencana banjir, Selasa (2/11/2021), air masih merendam sejumlah daerah di Kabupaten Sintang. Di Kecamatan Sintang, misalnya, luapan air semakin meluas. Air sudah mencapai beberapa lokasi di Kota Sintang dengan ketinggian berkisar 30-50 sentimeter.
Adapun di daerah pinggiran Sungai Kapuas, ketinggian banjir masih ada yang mencapai 1 meter, bahkan diperkirakan ada yang mencapai 2 meter. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sintang, warga terdampak banjir di Kecamatan Sintang berkisar 4.000-5.000 keluarga.
Pemkab Sintang didorong memperbaiki data pengungsi, khususnya yang mengungsi di rumah keluarga, karena mereka biasanya tak terpantau. Selain itu, warga yang masih bertahan di rumah juga mesti didata untuk menjamin penyaluran bantuan. Bantuan diperlukan karena sejumlah warga ada yang sudah seminggu tidak bisa bekerja karena dikepung banjir.