TNI AL Dukung Operasi SAR Tenggelamnya Kapal Kargo
TNI AL dari Komando Armada II, Surabaya mengerahkan KRI Singa 651, KRI Terapang 648, dan satu pesawat udara patroli maritim untuk membantu operasi SAR terhadap korban kapal kargo yang tenggelam di perairan utara Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Upaya pencarian dan penyelamatan terhadap korban kapal tenggelam di perairan utara Bali diperkuat TNI Angkatan Laut dari Komando Armada II, Surabaya, yang mengerahkan dua kapal KRI, yakni KRI Singa 651 dan KRI Terapang 648, dan satu pesawat udara patroli maritim. Adapun dua awak kapal kargo KM Liberty 1, yang ditemukan Rabu (27/10/2021), sudah dievakuasi ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis (28/10/2021).
Keterangan tertulis Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Koarmada II yang diterima Kompas, Kamis (28/10), menerangkan, dua kapal KRI, yakni KRI Singa 651 dan KRI Terapang 648, dan pesawat udara patroli maritim CN-235 sudah dikerahkan untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap awak kapal kargo KM Liberty 1 yang hilang di perairan utara Bali.
Dalam operasi SAR pada Kamis pagi, personel KRI Singa 651 mendapati beberapa benda terapung, di antaranya, makanan, sandal, kaleng cat, dan air mineral di perairan utara Bali. Setelah dikonfirmasikan ke pihak agen kapal kargo KM Liberty 1, benda-benda yang ditemukan terapung itu diakui sebagai barang milik KM Liberty 1. KRI Singa 651 juga menemukan benda cairan yang diduga tumpahan minyak.
Sementara itu, hasil pemantauan dari pesawat udara patroli maritim TNI AL CN-235 juga menemukan sejumlah benda terapung di perairan utara Bali itu, antara lain, benda berwarna putih yang kemudian ditindaklanjuti KRI Terapang 648, dan benda berwarna oranye dan toska yang ditindaklanjuti KRI Singa 651.
Dalam siaran pers Dinas Penerangan TNI AL Koarmada II, Komandan KRI Singa 651 Letkol Laut (P) Andi Kristianto menyebutkan, peristiwa kecelakaan laut yang dialami kapal kargo KM Liberty 1 di perairan utara Bali itu mendapatkan perhatian dari Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto.
Panglima Koarmada II memerintahkan pengerahan kapal ataupun pesawat udara untuk membantu operasi SAR terhadap korban dan kapal kargo tersebut. ”Jajaran TNI AL Koarmada II kemudian mendukung operasi SAR sekaligus membantu penyiaran informasi adanya kecelakaan laut kepada kapal-kapal yang berlayar di perairan Laut Bali,” ujarnya.
Adapun kapal kargo KM Liberty 1 dilaporkan mengalami musibah dalam pelayarannya dari Surabaya, Jawa Timur menuju Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Kapal kargo itu tenggelam setelah terhantam badai di perairan utara Bali, Sabtu (23/10) malam.
Sebanyak enam awak kapal kargo itu, termasuk nahkodanya, dapat diselamatkan dan dievakuasi awak kapal LCT Dipa Sena Dua pada Senin (25/10). Namun, sembilan awak kapal itu dilaporkan masih hilang saat itu.
Jajaran TNI AL Koarmada II mendukung operasi SAR sekaligus membantu penyiaran informasi terkait kecelakaan laut kepada kapal-kapal yang berlayar di perairan Laut Bali. —Andi Kristianto
Upaya SAR terhadap awak KM Liberty 1 digelar Basarnas Bali di sekitar Laut Bali itu sejak Selasa (26/10). Kepolisian Perairan Polda Bali juga mengirimkan sedikitnya empat kapal polisi jenis C2 dan C3 untuk membantu upaya SAR terhadap awak kapal kargo tersebut di perairan utara wilayah Buleleng dan Karangasem, Bali.
Pada Rabu (27/10) petang, Kantor SAR Kelas A Denpasar (Basarnas Bali) mendapatkan informasi tentang penemuan dua awak KM Liberty 1, yakni satu korban ditemukan selamat, sedangkan satu korban lainnya sudah meninggal. Operasi SAR diteruskan untuk mencari tujuh korban yang masih hilang itu.
Sementara itu, keterangan dari Kantor SAR Mataram, Kamis (28/10), tim SAR gabungan dari Kantor SAR Mataram, TNI, Polri, dan unsur lainnya sudah mengevakuasi dua awak kapal kargo KM Liberty dari kapal SPOB Seroja 1 di wilayah perairan Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB.
Satu korban dievakuasi dalam kondisi selamat. Sementara itu, satu korban lainnya dievakuasi dalam kondisi sudah meninggal. Hal itu diterangkan dalam siaran pers Kantor SAR Mataram yang diterima Kompas, Kamis (28/10), dan dikonfirmasi pihak Basarnas Bali melalui Humas Basarnas Bali.