Pencarian 9 Awak Kapal Kargo yang Hilang di Laut Bali Berlanjut
Upaya pencarian terhadap sembilan awak KM Liberty 1, yang dilaporkan tenggelam di perairan utara Bali, dilanjutkan Rabu (27/10/2021). Kapal kargo itu mengalami musibah dalam pelayarannya dari Surabaya menuju Flores.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Operasi pencarian terhadap awak kapal kargo KM Liberty 1, yang dilaporkan tenggelam di perairan utara Bali, dilanjutkan pada Rabu (27/10/2021). Sebanyak enam awak kapal itu, termasuk nakhodanya, dapat diselamatkan, tetapi sembilan awak lainnya dilaporkan masih hilang.
KM Liberty mengalami musibah dalam pelayarannya dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (23/10/2021). Upaya pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap awak KM Liberty 1 dilangsungkan tim SAR Kantor SAR Kelas A Denpasar (Basarnas Bali) di sekitar Laut Bali sejak Selasa (26/10/2021).
Kepolisian Perairan Polda Bali juga mengirimkan sedikitnya empat kapal polisi jenis C2 dan C3 untuk membantu upaya pencarian dan pertolongan di perairan utara wilayah Buleleng dan Karangasem. ”Setiap Satuan Polair di Buleleng dan Karangasem sudah saya perintahkan untuk membantu pencarian,” kata Direktur Kepolisian Perairan Polda Bali Komisaris Besar Toni Ariadi Effendi, Rabu.
Adapun enam kru kapal yang selamat ditolong kru kapal LCT Dipa Sena Dua yang menemukan para korban itu dalam sebuah rakit penyelamat (liferaft) pada Senin (25/10/2021). Keterangan Basarnas Bali menyebutkan, enam kru itu, termasuk nakhoda dan juru mudi kapal, sudah tiba di Pelabuhan Benete, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Dalam keterangan tertulis dari Basarnas Bali, Kepala Kantor SAR Kelas A Denpasar Gede Darmada menerangkan, KM Liberty 1 bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada Jumat (22/10/2021) pukul 00.07 WIB. Kapal itu bertujuan Reo di Pulau Flores, NTT.
Dalam pelayarannya melalui perairan utara Bali, kapal kargo dengan 15 kru, termasuk seorang nakhoda kapal, mengalami musibah. Kapal kargo itu tenggelam setelah dihantam badai pada Sabtu malam.
Sebelum tenggelam, KM Liberty 1 dilaporkan mengubah haluan dari timur ke barat. Namun, kapal kargo itu dalam posisi miring. Laporan yang diterima Basarnas Bali menyebutkan, seluruh kru kapal bersama nakhoda kemudian menyelamatkan diri ke laut. Mereka melepaskan dua rakit penyelamat dan memasang baju pelampung (life jacket).
Kondisi awak KM Liberty 1 diketahui setelah sebuah rakit penyelamat berisi enam kru itu terlihat oleh kapal LCT Dipa Sena Dua yang berangkat dari Jakarta menuju Beneta, Senin siang. Awak LCT Dipa Sena kemudian menyelamatkan keenam awak KM Liberty itu sekaligus melaporkan kejadian tersebut kepada Basarnas. Kapal LCT Dipa Sena Dua juga mengupayakan pencarian di sekitar lokasi rakit penyelamat tersebut.
Dengan selamatnya enam awak kapal, maka sembilan awak lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian. Kapal SAR KN Arjuna 229 yang dikerahkan Basarnas Bali saat ini sedang melanjutkan upaya SAR terhadap kesembilan awak itu. KN Arjuna 229 beranggotakan 22 orang, termasuk lima petugas penyelamatan.
Setelah semalam bersandar di perairan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, KN Arjuna 229 kembali meneruskan pencarian di kawasan perairan utara Bali dengan lokasi sekitar 48 mil laut atau sekitar 92 kilometer dari Buleleng, Bali.
Berdasarkan pemantauan di laman Marine Traffic yang diakses Rabu (27/10/2021), KM Liberty 1 beroperasi dengan berbendera Indonesia. Kapal berlayar dari Surabaya sejak Jumat (22/10/2021) menuju arah timur laut dengan kecepatan berlayar 5,8 knot.