Bantuan Pembaca ”Kompas” Bantu Warga Terdampak Pandemi di Medan
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan donasi dari pembaca ”Kompas” kepada warga terdampak pandemi di Medan. Sebanyak 500 paket sembako disalurkan kepada komunitas tunarunggu, panti asuhan, dan yayasan sosial.
Oleh
NIKSON SINAGA/AUFRIDA WISMI WARASTRI
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan donasi kepada warga terdampak pandemi Covid-19 di Medan, Sumatera Utara, Rabu (27/10/2021). Sebanyak 500 paket sembako dari pembaca harian Kompas ini disalurkan kepada komunitas tunarunggu, panti asuhan, yayasan sosial, dan pekerja informal.
Penyaluran paket sembako berisi, antara lain, beras, tepung terigu, gula, minyak goreng, sarden, dan vitamin itu diawali penyerahan dari Forum Komunikasi Daerah (FKD) Kompas Gramedia Medan kepada juru parkir di Toko Buku Gramedia Gajah Mada. Penyaluran selanjutnya dilakukan ke sejumlah tempat.
”Bantuan ini diberikan pembaca harian Kompas kepada kelompok masyarakat yang paling merasakan dampak Covid-19,” kata Ketua FKD Kompas Gramedia Medan Iwan Van Wilan.
Bantuan sembako pun selanjutnya disalurkan ke sejumlah tempat, seperti Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Cabang Medan, Yayasan Caritas PSE Keuskupan Agung Medan, dan Panti Asuhan Kasih Setia.
Selain itu, ada juga Orang Tua Asuh (Pengajian Anak Yatim At-Tawwabin) Sunggal, Panti Asuhan Pembangunan Al-Wasliyah, Panti Asuhan Yayasan Talenta, Panti Asuhan Bumi Nusantara. Warga sekitar kantor Kompas di Jalan Wahid Hasyim, Kota Medan, pun mendapat bantuan serupa.
Para pihak yang menerima bantuan paket sembako dari Dana Kemanusiaan Kompas pun mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Bantuan ini ikut meringankan beban para penerima memenuhi kebutuhan sehari-hari yang sulit diperoleh selama Pandemi Covid-19.
Ketua Pertuni Medan Irfan Nasib mengatakan, kondisi ratusan anggotanya terpuruk selama pandemi. ”Sebagian besar dari kami bekerja sebagai tukang pijat, tetapi selama pandemi hampir tidak ada pasien,” kata Irfan.
Irfan biasanya bisa mendapat 3-5 pasien pijat dalam sehari dengan tarif Rp 100.000 sekali pijat. Dari pekerjaan itu, ia pun bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak-anaknya. Namun, karena tidak ada pasien pijat selama pandemi, ia beralih menjual keripik secara berkeliling ke rumah makan.
Direktur Caritas PSE Keuskupan Agung Medan Pastur Markus Manurung OFM Cap mengatakan, pihaknya akan menyalurkan bantuan itu kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan dan terdampak pandemi Covid-19. Caritas hadir untuk membantu korban bencana sejak tsunami Aceh pada 2004 hingga pandemi Covid-19 melanda. Pihaknya berterima kasih kepada Dana Kemanusiaan Kompas dan berharap Kompas terus menyuarakan kemanusiaan.
Bantuan juga diberikan kepada Panti Asuhan Bumi Nusantara di Jalan Perjuangan, Medan. Panti asuhan ini menampung 33 anak asuh dari Medan, Binjai, dan Langkat. Zainuddin, pimpinan panti, menyampaikan terima kasih atas bantuan itu. Bantuan membantu anak-anak menjalani hari-hari dengan lebih gembira.
Kegembiraan atas bantuan yang diberikan pembaca Kompas juga disampaikan kelompok Pengajian Anak Yatim At-Tawwabin di Jalan Bunga Asoka, Medan. Nurul Kamil, pengasuh pengajian, menerima bantuan dengan berkaca-kaca karena tidak menyangka mendapatkan bantuan. Ia mengasuh 85 anak yatim yang akan bergembira menerima bantuan itu. ”Terima kasih pembaca Kompas,” kata Nurul.
Selain pada yayasan dan panti asuhan, bantuan sembako juga diberikan langsung kepada warga terdampak. Sejumlah pemulung, pengemis anak, pedagang asongan, tukang parkir di beberapa lokasi di Kota Medan menerima paket sembako langsung. Mereka kebanyakan terkejut dan terdiam ketika menerima bantuan itu dan hanya menganggung-angguk, lalu memasukkan paket sembako ke dalam karung.