Kasus Menurun, RS Hasan Sadikin Bandung Tetap Waspadai Gelombang Ketiga Covid-19
Kasus Covid-19 di Jawa Barat, termasuk di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, terus menurun. Namun, lonjakan kasus yang berpotensi memicu gelombang ketiga penularan Covid-19 pada akhir 2021 perlu diantisipasi.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Setelah mencapai puncaknya pada Juli 2021, kasus Covid-19 di Jawa Barat terus melandai. Keterisian rumah sakit pun menurun drastis hingga tinggal 3,38 persen. Namun, Rumah Sakit Hasan Sadikin di Kota Bandung tetap mewaspadai lonjakan kasus yang berpotensi memicu gelombang ketiga penularan virus korona baru pada akhir tahun.
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RS Hasan Sadikin, Yana Akhmad, mengatakan, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit itu tinggal sembilan orang. Sementara dua pasien suspek Covid-19 masih diobservasi di instalasi gawat darurat.
”Secara nasional tren kasus Covid-19 melandai. Begitu juga di Jawa Barat, Bandung, dan RS Hasan Sadikin, menurun sejak Agustus lalu,” ujarnya, Selasa (26/10/2021).
Okupansi tempat tidur pasien Covid-19 di RS Hasan Sadikin saat ini kurang dari 1 persen. Berdasarkan catatan Kompas, keterisiannya mencapai 90 persen pada Juni dan Juli 2021.
Karena kasusnya menurun, sejumlah fasilitas yang sebelumnya dipakai pasien Covid-19 dialihkan untuk pasien umum. Begitu juga tenaga kesehatan (nakes) yang sebelumnya difokuskan menangani pasien Covid-19.
”Kami merelokasi kembali nakesnya, termasuk dokter dan perawat, untuk melayani pasien non-Covid-19. Jadi, secara umum merelokasi tempat tidur dan nakes,” katanya.
Akan tetapi, potensi lonjakan kasus Covid-19 pada akhir 2021 dan awal 2022 tetap diwaspadai. Salah satu penyebabnya ialah kerawanan kerumunan dan peningkatan mobilitas masyarakat di momen tersebut.
Jika kasusnya kembali melonjak, nakes dan sejumlah fasilitas yang telah direlokasi akan difungsikan kembali untuk merawat pasien Covid-19. Begitu juga sukarelawan dan kebutuhan lain, seperti oksigen.
”Pengalaman akhir tahun sebelumnya pun demikian. Kami berharap itu (lonjakan kasus) tidak terjadi. Namun, kami harus tetap mempersiapkan,” ucapnya.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), kasus Covid-19 di provinsi itu meningkat pada akhir 2020 dan awal 2021. Penambahan kasus pada awal Desember 2020 rata-rata 800 kasus per hari. Jumlahnya naik menjadi 1.200 kasus per hari pada akhir Desember 2020 dan sekitar 3.000 kasus per hari pada pertengahan Januari 2021.
Yana menuturkan, jika kasusnya kembali melonjak, nakes dan sejumlah fasilitas yang telah direlokasi akan difungsikan kembali untuk merawat pasien Covid-19. Begitu juga sukarelawan dan kebutuhan lain, seperti oksigen.
”Jadi, kami siap antisipasi itu. Memang sudah seharusnya semua rumah sakit mengantisipasi,” ujarnya.
Yana mengimbau masyarakat menjaga protokol kesehatan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. Selain itu, juga meningkatkan cakupan vaksinasi sehingga membentuk kekebalan kelompok.
”Yang terakhir, kita harus mencermati kemungkinan adanya mutasi varian baru (Covid-19). Kalau kasus di luar negeri cukup tinggi, kita mesti antisipasi. Semua pihak harus berjuang melawan atau beradaptasi dengan Covid-19 sehingga bisa mencegah lonjakan,” ujarnya.
Kasus aktif (dalam perawatan atau isolasi) Covid-19 di 27 kabupaten/kota di Jabar terus berkurang dalam beberapa bulan terakhir. Saat ini kasus aktif berjumlah 1.187 orang. Jumlah itu menurun drastis dibandingkan pada Juli lalu yang mencapai 100.000 orang.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta semua pihak tidak bereuforia dengan penurunan kasus tersebut. Oleh sebab itu, protokol kesehatan harus terus diterapkan seiring mulai dibukanya aktivitas ekonomi.
”Tinggal, jangan euforia sebelum proklamasi kemerdekaan dari Covid-19 dikumandangkan,” ujarnya.
Satgas Penanganan Covid-19 Jabar juga masih berupaya mengejar target vaksinasi terhadap 37,9 juta orang pada akhir 2021. Hingga Selasa malam, vaksinasi dosis pertama baru menyasar 21 juta orang (55,4 persen) dan dosis kedua kepada 12,23 juta orang (32,2 persen).