Klaten Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19 dengan Perluas Vaksinasi
Kedatangan gelombang ketiga Covid-19 perlu diwaspadai di tengah melandainya penularan di Klaten, Jateng.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
KLATEN, KOMPAS — Gelombang ketiga Covid-19 perlu diwaspadai di tengah melandainya penularan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Peningkatan capaian vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu cara mengantisipasi itu. Namun, keinginan mengejar percepatan vaksinasi masih terkendala stok vaksin yang terbatas.
Data Dinas Kesehatan Klaten, hingga Sabtu (23/10/2021), jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 14 kasus. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan Juli-Agustus lalu. Saat itu, jumlah kasus aktif puluhan hingga ratusan per hari. Rendahnya angka kasus aktif, saat ini, dapat dimaknai terjadi penurunan tingkat penularan.
Belakangan, jumlah penambahan kasus positif harian pun berkurang drastis. Periode Kamis (21/10/2021) hingga Sabtu, penambahan kasus hanya 3-4 per hari. Dibandingkan beberapa bulan sebelumnya, kondisi tersebut sudah jauh membaik. Sebab, penambahan pernah menyentuh angka ratusan kasus per hari.
Ketua Tim Ahli Satuan Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Klaten Ronny Roekmito menyampaikan, pihaknya tetap menjaga kewaspadaan peningkatan penularan Covid-19. Sebab, beberapa pihak sudah memprediksi datangnya gelombang ketiga Covid-19. Salah satu upayanya terus meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 demi mempercepat terbentuknya kekebalan komunitas.
”Kami mengupayakan agar vaksinasi bisa sejauh mungkin. Saat ini, capaian vaksinasi untuk Kabupaten Klaten sudah di atas 70 persen. Mudah-mudahan ini menjadi bekal untuk menangkal terjadinya gelombang ketiga (Covid-19),” kata Ronny saat dihubungi, Minggu (24/10/2021).
Data Pemkab Klaten, hingga Sabtu kemarin, vaksin dosis pertama telah diberikan terhadap 778.090 orang atau setara 77,29 persen dari total sasaran. Vaksin dosis kedua sudah diberikan kepada 438.990 orang atau setara 43,61 persen dari total sasaran. Sebagian dosis ketiga sudah diberikan terhadap 6.802 orang. Adapun total sasaran vaksinasi berjumlah 1.223.891 orang.
Ronny menambahkan, pihaknya ingin terus meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 secara konsisten. Namun, ada kendala berupa pasokan vaksin yang terbatas. Keterbatasan pasokan vaksin disebabkan adanya kebijakan dari Pemerintah Provinsi Jateng soal prioritas pengiriman pasokan vaksin. Disebutkannya, stok vaksin diprioritaskan bagi daerah-daerah yang capaian vaksinasinya masih di bawah 50 persen.
”Kami sangat berharap pasokan vaksin kembali lancar. Harapannya, akhir tahun 2021 sudah bisa tercapai 100 persen sasarannya,” katanya.
Selain itu, Ronny menjelaskan, jajarannya juga akan meningkatkan pengawasan penerapan protokol pada sejumlah aktivitas masyarakat di ruang publik. Pengawasan dilakukan dengan patroli dua kali sehari, pada siang dan malam hari. Hal itu didasari pelonggaran aktivitas masyarakat seiring diterapkannya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 di daerah itu. Adapun pengawasan bakal dilakukan untuk tempat-tempat seperti restoran, destinasi wisata, dan ruang publik lainnya.
”Kami perhatikan sebenarnya masyarakat sudah tahu (protokol kesehatan). Hanya memang kadang-kadang kerumunan sulit diantisipasi. Maka, perlu ada kehati-hatian yang muncul dari diri setiap warga,” kata Ronny.
Sebelumnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan, pihaknya juga ikut mewaspadai adanya ancaman gelombang ketiga. Sejumlah langkah yang sudah dilakukan adalah mempersiapkan tempat isolasi terpusat hingga kecukupan oksigen di setiap rumah sakit.
”Isolasi terpusat sudah kami siapkan. Oksigen juga kami siapkan, seperti konsentrator, generator, sampai ISO tank. Tenaga kesehatan pun kami sudah siapkan. Kita tidak akan kewalahan seperti varian Delta kemarin. Saya rasa kita lebih siap,” tuturnya.
Gibran menambahkan, munculnya kasus Covid-19 dalam surveilans pembelajaran tatap muka juga sudah ditangani. Pertemuan tatap muka bagi sekolah yang terdapat kasus positif Covid-19 dihentikan sementara demi mencegah meluasnya penularan. Penelusuran kontak erat dan pengetesan juga dilakukan secara luas.
Selanjutnya, capaian vaksinasi Covid-19 sudah menyentuh 125 persen. Meski demikian, vaksinasi masih terus dilakukan. Bahkan, digelar pula vaksinasi pada malam hari bagi penduduk yang tak bisa menghadiri vaksinasi pada pagi dan siang hari. Sebab, dari capaian vaksinasi tersebut, tidak semuanya merupakan penduduk yang berdomisili maupun mengantongi KTP Kota Surakarta.