Lembang Padat Pelancong, Protokol Kesehatan Masih Dilanggar
Kawasan wisata Lembang di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dipadati wisatawan, Minggu (24/10/2021). Di tengah geliat pariwisata itu, masih banyak wisatawan yang mengabaikan protokol kesehatan.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kawasan wisata Lembang di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dipadati wisatawan, Minggu (24/10/2021). Sejumlah jalan di Kota Bandung yang menuju kawasan itu pun sempat macet. Di tengah geliat pariwisata tersebut, masih banyak wisatawan yang melanggar protokol kesehatan dengan melepas masker dan tidak menjaga jarak.
Pengelola destinasi wisata menerapkan sejumlah pembatasan untuk mencegah kerumunan. Di obyek wisata The Great Asia Africa, misalnya, kapasitas pengunjung dibatasi maksimal 25 persen. Kebijakan ini sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19 di Jawa dan Bali.
Pengunjung juga disyaratkan sudah divaksin Covid-19. Oleh karena itu, wisatawan wajib memindai kode respons cepat (QR code) pada aplikasi Peduli Lindungi atau menunjukkan kartu vaksinasi.
”Kami mematuhi semua kebijakan pemerintah terkait pembatasan kegiatan wisata di tengah pandemi Covid-19,” ujar General Manager The Great Asia Africa Wawan Gunawan.
Wawan mengatakan, obyek wisata itu berkapasitas total sekitar 10.000 pengunjung. Dengan pembatasan kebijakan PPKM level 2 yang diterapkan di Kabupaten Bandung Barat, pengunjung dibatasi maksimal 2.500 orang.
Dalam dua hari terakhir, Sabtu dan Minggu, pengunjung mencapai sekitar 1.500 orang per hari. Meskipun belum mencapai batas kapasitas yang diperbolehkan, jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan hari sebelumnya, dengan 700-900 pengunjung per hari.
”Pengunjung dari luar Bandung mulai banyak yang datang. Mereka merasa lebih percaya diri (pergi ke lokasi wisata) karena sudah divaksin. Selain itu, jumlah pengunjung juga dibatasi untuk mencegah keramaian,” ujarnya.
Penerapan protokol kesehatan di pintu masuk obyek wisata relatif ketat. Selain wajib memakai masker, pengunjung juga diukur suhu tubuhnya dan diarahkan untuk mencuci tangan. Setelah memindai kode respons cepat pada aplikasi Peduli Lindungi, pengunjung dapat membeli tiket dan masuk ke lokasi wisata.
Akan tetapi, sejumlah pengunjung melanggar prokes di lokasi wisata. Kebanyakan pelanggar melepas masker atau memakai masker tidak menutup hidung dan mulut. Sementara sebagian lainnya duduk tanpa menerapkan jaga jarak karena berkumpul dalam rombongan wisata masing-masing.
Penerapan prokes oleh pengunjung diingatkan secara berkala oleh pengelola melalui pengeras suara. Namun, tidak sedikit wisatawan yang mengabaikan peringatan itu. ”Kami punya tim Satgas Covid-19 berjumlah enam orang untuk mengimbau pengunjung menjalankan prokes. Biasanya pengunjung membuka masker saat berfoto,” ujarnya.
Beberapa pengunjung beralasan membuka masker agar memperlancar pernapasan saat berjalan menyusuri tempat wisata. Bambang (42), wisatawan asal Bekasi, Jabar, mengaku kesulitan bernapas jika memakai masker terlalu lama.
Sejumlah pengunjung melanggar prokes di lokasi wisata. Kebanyakan pelanggar melepas masker atau memakai masker tidak menutup hidung dan mulut. Sementara sebagian lainnya duduk tanpa menerapkan jaga jarak.
”Tempatnya, kan, naik-turun. Kalau pakai masker terus, bernapas jadi sesak. Yang penting saat buka masker tidak berkerumun dengan rombongan lain,” ujarnya.
Pengunjung Farm House Susu Lembang, destinasi wisata lainnya, juga meningkat. Pada akhir pekan ini, jumlahnya mencapai 1.000-an orang per hari, naik dibandingkan dengan akhir pekan lalu dengan 700-an wisatawan.
Untuk mengantisipasi keramaian pengunjung menuju Lembang, Polrestabes Bandung bersama Dinas Perhubungan Kota Bandung menerapkan kebijakan ganjil genap nomor polisi kendaraan di depan Terminal Ledeng. Sempat terjadi antrean kendaraan di Jalan Setiabudi saat pengunjung mulai meninggalkan kawasan Lembang, Minggu sore.
Selain sektor wisata yang mulai menggeliat, kawasan Bandung Raya juga mulai menggelar kegiatan olahraga. Salah satunya lomba lari Pocari Sweat Runs Indonesia 2021, Minggu pagi. Lomba digelar secara hibrida atau campuran luring dan daring.
Lomba secara luring dimulai di Gedung Sate, Kota Bandung, dan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat. Lomba dibagi dalam beberapa gelombang untuk menghindari kerumunan peserta.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil turut berpartisipasi dalam kategori lomba 10 kilometer. Kegiatan itu merupakan yang pertama kali selama 1,5 tahun pandemi Covid-19.
”Ini menjadi percontohan. Kalau ini berhasil, lancar prokes, Indonesia akan mengikuti contoh yang ada di Bandung,” ucapnya.