Jalan Longsor Medan-Berastagi Sudah Bisa Dilalui, Tiga Orang Meninggal
Setelah tertutup total akibat longsor, Jalan Medan-Berastagi di Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, bisa dilalui, Minggu pagi. Longsor menimbun sebuah minibus, Sabtu malam. Tiga orang meninggal dan dua terluka.
Oleh
NIKSON SINAGA DAN AUFRIDA WISMI WARASTRI
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Setelah sempat tertutup total akibat longsor, Jalan Medan-Berastagi di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mulai bisa dilalui, Minggu (24/10/2021) pagi. Longsor dari tebing terjal di sisi jalan itu sempat menimbun sebuah minibus, Sabtu malam. Tiga orang meninggal dan dua lainnya terluka.
”Pagi ini, jalan sudah mulai bisa dilalui secara bergantian dengan sistem buka-tutup. Pembersihan masih terus dilakukan tim gabungan,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Medan Ajun Komisaris Besar Sonny Siregar, Minggu.
Sonny pun meminta hanya masyarakat yang mempunyai kepentingan sangat mendesak melintas di jalan itu. Di tebing terjal itu masih ada bebatuan dan batang pohon yang menggantung sehingga potensi longsor masih bisa terjadi dan menimbun jalan nasional tersebut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Medan Toto Mulyono mengatakan, satu mobil jenis minibus berisi lima orang tertimbun longsor di dekat tikungan PDAM Tirtanadi itu. Dua orang berhasil diselamatkan, tetapi tiga lainnya meninggal.
”Semua korban sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit,” kata Sonny.
Dua korban selamat adalah Ferdinan Tarigan (32) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik, Medan, dan Rini Ginting (20) di RS Efarina Etaham, Berastagi. Sementara tiga korban meninggal belum diketahui identitasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Deli Serdang Zainal Abidin Hutagalung mengatakan, longsor terjadi pada Sabtu sekitar pukul 20.00 setelah hujan deras mengguyur daerah di sekitar Sibolangit selama beberapa jam.
”Material longsor menimbun seluruh badan jalan di dua titik yang berdekatan,” katanya.
Material longsor pun didominasi batu-batu besar berdiameter hingga 1 meter, batang pohon, dan lumpur. Seluruh badan mobil yang tertimbun ringsek dan rusak total.
Zainal menjelaskan, saat ini di lokasi kejadian masih sangat rawan terjadi longsor susulan, terutama jika hujan deras turun lagi. Sibolangit merupakan daerah rawan longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.
Tol Medan-Berastagi
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Karo Ferianta Purba mengatakan, selama 2021 sudah 2-3 kali longsor terjadi di Jalan Medan-Berastagi yang menyebabkan kemacetan panjang hingga 10 kilometer di setiap sisi jalan. Pada saat itu terjadi, waktu tempuh Medan-Kabanjahe tidak bisa diprediksi lagi.
Oleh karena itu, Ferianta meminta agar pemerintah pusat kembali mempertimbangkan pembangunan jalan tol Medan-Karo yang sudah diusulkan masyarakat sejak lima tahun lalu. Saat ini memang ada pelebaran jalan di beberapa titik, tetapi, menurut Farianta, itu hanya solusi jangka pendek.
Akhir-akhir ini, kemacetan semakin sering terjadi, terutama pada akhir pekan, karena padatnya lalu lintas dan sempitnya jalan. Medan-Kabanjahe yang standarnya bisa ditempuh dalam waktu 2 jam bisa menjadi 6-8 jam.
”Sudah ada aturan dari Kementerian Perhubungan yang melarang truk angkutan beroperasi pada akhir pekan,” kata Ferianta.
Akan tetapi, kendaraan yang mengangkut sayur dari Berastagi ke Medan dan juga angkutan umum sering kali tidak disiplin mengantre. Akibatnya, terjadi kemacetan karena kendaraan banyak mengambil jalur kendaraan lain.