Sembilan Kendaraan Terlibat dalam Tabrakan Karambol, Satu Orang Tewas
Sembilan kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Raya Magelang-Semarang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jumat (22/10/2021) siang. Satu orang tewas. Penyebab kecelakaan masih diselidiki.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sembilan kendaraan terlibat dalam tabrakan beruntun atau karambol di Jalan Raya Magelang-Semarang, tepatnya di Dusun Gimblah, Desa Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (22/10/2021) pukul 14.00. Kecelakaan ini menyebabkan 1 orang meninggal, 1 orang luka berat, dan 3 orang mengalami luka ringan.
Sembilan kendaraan tersebut terdiri dari 3 truk, 1 sepeda motor, dan 5 mobil pribadi. Satu korban meninggal adalah Marfiah (61), warga Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, yang menumpang mobil pribadi Daihatsu Sigra bernomor polisi AA 9094 ZB.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Magelang Ajun Komisaris Besar Sajarod Zakun mengatakan, hingga Jumat malam, Polres Magelang masih terus berupaya melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kecelakaan.
Namun, dugaan sementara, kecelakaan ini terjadi akibat truk tronton bernomor polisi B 9166 CYT yang melaju dari arah Semarang menuju Magelang tiba-tiba tidak bisa menahan laju kendaraan dan menabrak mobil Daihatsu Sigra bernomor polisi AA 9094 ZB yang berada di depannya.
”Karena demikian kerasnya benturan yang ditimbulkan truk tronton, mobil ini kemudian menabrak sejumlah kendaraan lain baik yang berada di jalur searah maupun yang berlawanan arah,” ujarnya, Jumat (22/10/2021) malam.
Selain karena kelalaian pengemudi kendaraan, dalam hal ini truk tronton, Sajarod mengatakan, kecelakaan juga dimungkinkan dipicu oleh situasi lalu lintas yang merupakan jalur provinsi. Di jalur yang biasanya dipadati kendaraan terutama di akhir pekan, banyak kendaraan melaju kencang.
Kondisi ini biasanya terjadi saat arus lalu lintas di jalur tersebut lancar, tanpa ada kemacetan. Namun, untuk mengetahui penyebab pastinya, Polres Magelang saat ini masih terus berupaya memperdalam penyelidikan.
Karena demikian kerasnya benturan yang ditimbulkan truk tronton, mobil ini kemudian menabrak sejumlah kendaraan lain baik yang berada di jalur searah maupun yang berlawanan arah. (Sajarod Zakun)
Haryanto (53), salah seorang kerabat dari keluarga yang menumpang mobil Daihatsu Sigra, mengatakan, mobil tersebut ditumpangi lima orang yang berasal dari Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, yang menempuh perjalanan menuju Kabupaten Temanggung. Berdasarkan keterangan dari pengemudi kendaraan, Mujiono (38), kecelakaan tersebut justru terjadi saat mobil Daihatsu Sigra berhenti karena sudah mendekati lampu lalu lintas yang ketika itu berwarna merah.
Tiba-tiba saja, mobil ditabrak oleh satu truk tronton dari belakang. Mujiono sempat pingsan selama beberapa saat. Namun, saat tersadar dia langsung bisa menghubungi keluarganya, termasuk Haryanto.
”Saat telepon, Mujiono masih bisa berkomunikasi dengan jelas. Namun, dia sangat shock melihat ibunya, Marfiah, terluka parah,” ujarnya. Belakangan, baru diketahui Marfiah meninggal di lokasi kejadian.
Hendak belanja
Salah satu korban kecelakaan lainnya, Kristina (16), warga Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, mengatakan, dia bersama kakek neneknya, Agus Mansuri (58) dan Hidayati (64), ketika itu menempuh perjalanan dari Kecamatan Pringsurat dengan tujuan untuk berbelanja di Magelang. Sesaat sebelum kecelakaan terjadi, dirinya tidak sempat memperhatikan kondisi jalan karena di sepanjang perjalanan sibuk bermain telepon seluler.
Dia hanya merasa ada benturan keras dari depan hingga akhirnya mobil terguling hingga dua kali. Setelah berguling hingga berbalik berada di ruas jalan menuju Semarang, mobil yang ditumpanginya kembali ditabrak dari belakang oleh mobil lain.
Hingga mobil berhenti, tiga penumpang yang mengendarai mobil Toyota tersebut berada dalam kondisi sadar. Karena tidak mengenakan sabuk pengaman, di antara ketiga penumpang, Hidayati menjadi satu-satunya korban yang mengalami luka di bagian dahi dan kepala serta mengalami patah kaki. Adapun Agus dam Kristina tidak mengalami luka apa pun.
Karena sudah mendekati lampu lalu lintas, Agus mengatakan, saat itu dia mengemudikan kendaraan sangat lambat, kurang dari 60 kilometer per jam. Oleh karena itu, dia pun sangat terkejut ketika kemudian tiba-tiba terjadi kecelakaan.