Terseret Arus Saat Wisata, Tiga Bersaudara Tewas di Sungai Way Besai
Arus Sungai Way Besai di Kabupaten Way Kanan, Lampung, menyeret tiga orang bersaudara, dua di antaranya anak-anak. Ketiga korban ditemukan meninggal dalam upaya pencarian selama tiga hari.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Dua bocah laki-laki kakak beradik dan satu orang kerabatnya ditemukan meninggal di Sungai Way Besai, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Mereka terseret arus sungai dan tenggelam saat sedang berwisata bersama keluarganya.
Komandan Tim Rescue Kantor SAR Lampung Aziz Surya mengatakan, kedua korban yang merupakan kakak beradik adalah Ibrahim Haniva (12) dan Abdurahman Farih (8), keduanya warga Kabupaten Way Kanan.
Sementara itu, satu korban meninggal lainnya adalah Tri Purwanto (34), warga Kota Bandar Lampung. Tri merupakan kerabat Ibrahim dan Abdurahman yang berusaha menolong kedua bocah itu saat terseret arus. Naas, Tri justru ikut terseret arus sungai dan tenggelam bersama kedua bocah itu.
”Semua korban yang hanyut di Sungai Way Besai telah ditemukan dan dievakuasi ke Rumah Sakit H Kamino,” kata Aziz saat dihubungi, Jumat (22/10/2021). Satu korban ditemukan Jumat pagi.
Insiden itu terjadi pada Rabu (20/10/2021) saat korban bersama keluarganya sedang piknik di jembatan gantung yang berada di Kampung Banjar Sari, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan. Saat itu, Ibrahim dan Abdurahman sedang bermain di Sungai Way Besai menggunakan ban karet. Namun, ban karet yang mereka bawa hanyut.
Mereka pun berusaha mengejar ban karet milik mereka hingga keduanya ikut terbawa arus sungai. Tri yang melihat kejadian itu berusaha menolong korban. Namun, ia juga ikut hanyut karena arus sungai sangat deras. Tim SAR gabungan pun langsung melakukan upaya pencarian dengan menyisir Sungai Way Besai menggunakan perahu karet.
Menurut Aziz, korban Abdurahman ditemukan pertama kali pada Rabu petang dalam kondisi meninggal. Jasadnya ditemukan sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian. Sementara jasad Tri ditemukan pada Kamis (21/10/2021) pukul 22.30 di jarak 1,2 kilometer dari lokasi kejadian. Adapun jasad Ibrahim ditemukan pada Jumat (22/10/2021) sekitar pukul 09.00.
Aziz menambahkan, tim SAR sempat terkendala arus sungai yang deras saat melakukan penyisiran. Badan sungai yang lebar juga membuat tim SAR harus menerjunkan empat regu untuk melakukan pencarian di empat lokasi berbeda. Selain itu, tim SAR juga meminta bantuan kepada warga dan nelayan di sekitar lokasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Way Kanan Hendri Syahri menjelaskan, lokasi tenggelamnya ketiga korban bukan lokasi wisata resmi yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta. Lokasi yang dikunjungi korban merupakan jembatan gantung yang menjadi akses transportasi warga sekitar.
Saat kejadian, cuaca di sekitar lokasi sedang cerah. Namun, arus sungai memang kuat karena beberapa hari sebelumnya wilayah Way Kanan diguyur hujan deras.
Saat ini, pihaknya telah memasang imbauan agar warga berhati-hati saat mandi atau bermain di Sungai Way Besai untuk menghindari kecelakaan serupa. Aparat desa juga telah diminta untuk memantau jika ada pendatang yang berwisata ke lokasi tersebut.
Lokasi tenggelamnya ketiga korban bukan lokasi wisata resmi yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta.
Beberapa pekan ini, hujan deras memang kerap mengguyur Lampung. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Lampung, Ayu Zulfiani, mengatakan, hujan deras masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Lampung dalam beberapa hari ke depan.
Pada Jumat (22/10/2021), hujan diprediksi akan mengguyur Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Utara, Way Kanan, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Kota Metro pada siang dan sore hari. Sementara pada malam hari, hujan diprediksi akan melanda Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, Lampung Tengah, dan Kota Metro.