Topang Pariwisata Toba, Kapasitas Bandara Silangit Terus Ditingkatkan
Kapasitas Bandara Internasional Silangit terus ditingkatkan untuk menopang pariwisata Danau Toba. Pembangunan dilakukan dengan menambah kapasitas terminal penumpang, landasan pacu, apron, dan landasan gelinding.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
TARUTUNG, KOMPAS — Kapasitas Bandara Internasional Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, terus ditingkatkan untuk menopang pariwisata Danau Toba. Pembangunan terus dilakukan, seperti penambahan kapasitas terminal penumpang, perpanjangan landasan pacu, penambahan pelataran pesawat atau apron, dan landasan gelinding atau taxyway.
”Sebagai bandara pariwisata, kapasitas Silangit sudah cukup baik. Pengembangannya pun masih akan terus dilakukan,” kata Executive General Manager Bandara Internasional Silangit Indra Crisna Seputra, Kamis (21/10/2021).
Indra mengatakan, pihaknya baru saja selesai membangun terminal keberangkatan dan kedatangan dengan kapasitas 700.000 penumpang per tahun atau lebih dari dua kali lipat dari kapasitas terminal sebelumnya, yakni hanya 300.000 penumpang. Kapasitas itu pun masih cukup besar untuk menopang pertumbuhan penumpang yang masih di bawah 380.000 orang per tahun.
Spesifikasi landasan pacu juga sudah ditingkatkan dari sebelumnya berukuran lebar 30 meter dan panjang 2.400 meter menjadi lebar 45 meter dan panjang 2.650 meter. ”Dalam jangka panjang, landasan pacu juga akan diperpanjang hingga 3.500 meter,” katanya.
Landasan pacu itu juga kini sudah dilengkapi dengan instrumen sistem pendaratan (ILS) yang bisa membantu pendaratan dalam kondisi penglihatan kurang karena kabut atau hujan. Sistem itu sangat penting mengingat Bandara Silangit berada di ketinggian 1.439 meter di atas permukaan laut.
”Landasan pacu sekarang ini juga sudah bisa digunakan untuk pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747,” kata Indra.
Dengan kapasitas itu, kami bisa melayani tiga penerbangan dalam satu jam. (Indra Crisna Seputra)
Selain itu, kapasitas apron juga sudah ditambah dari tiga menjadi enam pesawat. Landasan gelinding juga bertambah dari sebelumnya satu menjadi dua. Apron dan landasan gelinding sangat dibutuhkan, terutama saat jam sibuk penerbangan. ”Dengan kapasitas itu, kami bisa melayani tiga penerbangan dalam satu jam,” kata Indra.
Penumpang menurun
Indra mengatakan, jumlah penumpang Bandara Silangit memang menurun selama pandemi dua tahun ini. Beberapa rute penerbangan juga ditutup sementara karena sepi. Namun, saat ini tren jumlah penumpang mulai naik lagi di tengah semakin terkendalinya pandemi.
Sebelum pandemi pada tahun 2019, jumlah penumpang di Bandara Silangit mencapai 376.797 orang, lalu anjlok lebih dari 50 persen menjadi 182.703 penumpang pada 2020.
Pada Januari hingga 11 Oktober 2021, jumlah penumpang di Silangit sudah 147.236 orang. Hingga akhir tahun ini, penumpang di Bandara Silangit diperkirakan akan meningkat dibandingkan dengan tahun lalu.
Saat ini, Bandara Silangit masih hanya melayani penerbangan rute Jakarta-Silangit. Rute yang sebelumnya beroperasi, yakni Batam-Silangit, Medan-Silangit, dan penerbangan internasional Kuala Lumpur-Silangit, hingga kini belum beroperasi lagi. ”Meskipun belum ada penerbangan, slotnya masih ada. Jika pandemi bisa terus ditekan, penerbangan bisa dibuka lagi,” ujar Indra.
Koordinator Komunitas Pelaku Pariwisata Samosir Ombang Siboro mengatakan, Bandara Silangit sangat penting dalam pariwisata Danau Toba. ”Kawasan Danau Toba yang sebelumnya harus ditempuh dalam 4-5 jam perjalanan dari Bandara Internasional Kualanamu kini bisa ditempuh hanya sekitar 20 menit,” kata Ombang.
Untuk menuju Pulau Samosir, wisatawan juga bisa menempuhnya menggunakan Pelabuhan Muara dengan perjalanan sekitar 30 menit lalu menyeberang dengan kapal motor penyeberangan.
Menurut Ombang, penerbangan Jakarta-Silangit sangat berpeluang menjadi tulang punggung pariwisata Danau Toba. Danau Toba pun akan menjadi salah satu destinasi pilihan bagi warga Jabodetabek, bahkan untuk libur akhir pekan. ”Selama ini, pilihan utama wisatawan Jabodetabek adalah Bali, Yogyakarta, dan Bandung. Danau Toba harus masuk ke daftar libur akhir pekan mereka,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Samosir Dumosch Pandiangan mengatakan, kedatangan wisatawan domestik menjadi pilihan di tengah pemulihan pariwisata setelah terpuruk akibat pandemi. Karena itu, keberadaan Bandara Silangit sangat penting dalam pemulihan pariwisata Danau Toba.