Sandar di Cilacap, KRI Bima Suci Bisa Tarik Minat Generasi Muda Cintai Maritim
KRI Bima Suci sandar di Cilacap selama empat hari. Kapal ini diharapkan menjadi daya tarik bagi masyarakat dan anak muda untuk kian mencintai laut.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — KRI Bima Suci-945 sandar di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (21/10/2021). Kapal ini diharapkan bisa menarik generasi muda kian mencintai dunia kemaritiman.
KRI Bima Suci-945 bersandar dalam rangka praktik pelayaran Kartika Jala Krida Taruna Akademi Angkatan Laut Tingkat III Angkatan ke-68 tahun 2021. ”Ini peristiwa langka. Karena Cilacap itu pantai dan laut, ini akan membawa semangat anak-anak untuk menjadi pelaut, menjadi angkatan laut, mencintai laut dengan kehadiran KRI Bima Suci ini,” kata Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Kamis.
Tatto mengatakan, pihaknya ingin membawa anak-anak muda untuk masuk ke dalam kapal ini, tetapi kondisi pandemi Covid-19 membuat kesempatan itu jadi terbatas. ”Kalau tidak pandemi, saya ingin membawa anak-anak muda, anak SMA, untuk lihat kapal ini untuk semangat dalam hatinya: besok saya ingin jadi angkatan laut, ingin ikut serta membangun Republik ini, khususnya di bidang kemaritiman,” katanya.
Menurut Tatto, kemaritiman Nusantara menyimpan kekayaan yang tidak pernah habis dan perlu dijaga. ”Ini dijaga dengan pertahanan yang ada di laut. Maka, kalau sudah bisa mempertahankan laut, mencintai laut, Indonesia yakin akan merdeka dengan sesungguhnya. Kita cinta laut, kita cinta Indonesia,” ujarnya.
Sekretaris Lembaga Pendidikan Akademi Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Syamsul Rizal mengatakan, KRI Bima Suci merupakan kapal latih para taruna dalam mempraktikkan teori-teori yang sudah dipelajari di lembaga akademi. ”Mereka khususnya melatihkan pelayaran astronomi. Ini mencari posisi-posisi kapal dengan referensi perbintangan. Oleh karena itu, ini adalah pelayaran Kartika Jala Krida,” tutur Syamsul.
Syamsul mengatakan, pelayaran KRI Bima Suci ini dimulai sejak 26 Juli 2021 hingga 2 November 2021 atau 99 hari. Ini adalah etape ke-11. Setelah sandar di Cilacap empat hari, mereka akan ke Bali. ”Ini rute alternatif. Aslinya Bima Suci mau ke Australia, Belanda, dan Rusia, tetapi karena Covid-19, KRI hanya berkeliling Indonesia. KRI Bima Suci membawa 89 taruna wanita dan pria,” katanya.
Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut Waluyo mengatakan, kapal ini akan berlabuh di 13 pelabuhan, dan Cilacap adalah pelabuhan ke-11. ”Mulai dari Surabaya, Labuan Bajo, Tual, kami sempat singgah di Papua Niugini, Jayapura, Raja Ampat, Morotai, Sebatik (perbatasan Malaysia-Indonesia), Natuna, Sabang, Nias, dan kini di Cilacap. Senin besok ke Bali, lalu ke Surabaya,” kata Waluyo yang juga Komandan Satgas Operasi Kartika Jala Krida 2021.
Menurut Waluyo, KRI Bima Suci merupakan penerus dari KRI Dewa Ruci. KRI Bima Suci adalah kapal berteknologi tinggi, mempunyai anjungan latih, dilengkapi alat pembakaran sampah dan minyak untuk diurai menjadi air. Kapal ini panjangnya 111,2 meter dan lebar 13,6 meter serta dilengkapi tiga tiang yang tingginya mencapai 52 meter.
Waluyo mengatakan, pihaknya akan membuka kapal bagi masyarakat yang ingin mengenal kapal ini secara dekat asalkan datang dengan memakai masker. ”Kami mengizinkan masyarakat mengunjungi KRI Bima Suci, tetapi syaratnya pakai masker,” katanya.