Lagi, Akun Instagram Pemkot Surakarta Kembali Diretas
Akun Instagram resmi milik Pemerintah Kota Surakarta kembali mengalami peretasan. Penguatan sistem keamanan mendesak mengingat peretasan itu sudah terjadi untuk kedua kali dalam kurun waktu satu bulan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Akun Instagram resmi milik Pemerintah Kota Surakarta kembali mengalami peretasan. Pembenahan sistem keamanan akun terus dilakukan secara bertahap. Penguatan sistem keamanan mendesak mengingat peretasan itu sudah terjadi untuk kedua kalinya dalam kurun waktu satu bulan.
Terkini, peretasan pada akun Instagram milik Pemerintah Kota Surakarta, yakni @pemkot_solo, terjadi pada Kamis (21/10/2021) dini hari. Diperkirakan, akun tersebut diambil alih oleh peretas sekitar pukul 02.00.
Peretas diduga mengunggah sedikitnya dua meme berupa foto dan video dalam laman profil akun tersebut. Sementara pada fitur ”story” ada unggahan video yang juga berjenis meme. Dalam semua unggahan itu, tertera akun bernama @chinahackermemes.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, pihaknya segera melakukan perbaikan terhadap akun yang diretas tersebut. Pihaknya meyakini pemulihan akun bakal cepat dilakukan. Diduga, pelaku peretasan adalah sosok yang sama yang juga melakukan peretasan terhadap akun @pemkot_solo beberapa waktu lalu. ”Kelihatannya orangnya (peretas) sama. Tidak apa-apa. Satu atau dua hari bisa normal lagi,” kata Gibran.
Sebelumnya, dugaan peretasan akun @pemkot_solo terjadi pada Jumat (8/10/2021) hingga Sabtu (9/10/2021). Selama dua hari, akun tersebut berulang kali diambil alih oleh peretas untuk mengunggah sejumlah meme. Dalam meme tersebut juga tertera tulisan ”@chinahackermemes”.
Terdapat lebih kurang delapan meme yang diunggah peretas. Akun tersebut baru benar-benar pulih dan difungsikan untuk mengunggah kegiatan Pemkot Surakarta pada Senin (11/10/2021).
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kota Surakarta Kentis Ratnawati menyampaikan, pihaknya sudah memperkuat sistem keamanan akun dengan penggantian kata sandi setelah peretasan pertama. Namun, akun tersebut ternyata masih bisa diretas. Cara peretasan oleh terduga pelaku tengah ditelusurinya.
”Sudah kami lakukan (penggantian kata sandi), tetapi (peretas) masih bisa masuk. Hanya, dari mana ini dia masuknya? Ini masih kami cek lagi,” kata Kentis.
Kentis mengungkapkan, secara bertahap, pembenahan keamanan akun terus dilakukan. Salah satu langkahnya dengan mengurangi jumlah pengelola akun. Semula, akun dikelola oleh dua hingga tiga petugas, sekarang hanya ada satu pengelola akun. Dikhawatirkan, banyaknya pengelola membuat risiko peretasan semakin tinggi.
Lebih lanjut, Kentis menjelaskan, akun tersebut sudah berhasil dipulihkan kembali selang beberapa jam setelah diretas. Meme yang diunggah pun dihapus. Pengelola akun juga tidak kesulitan untuk masuk ke akunnya.
Dihubungi terpisah, Winarno, pengajar Program Studi Informatika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret (UNS) menyampaikan, pengamanan akun dapat dilakukan dengan memanfaatkan fitur ”two factor authentication”.
Lewat fitur itu, tahapan verifikasi untuk memasuki akun dilakukan dua kali. Verifikasi juga dilakukan menggunakan kode yang hanya diketahui pemilik akun. Metode tersebut diyakini lebih efektif mencegah terjadi peretasan di kemudian hari.