Sungai Meluap, Ratusan Rumah di Ogan Komering Ulu Kebanjiran
Akibat luapan Sungai Ogan, Sumatera Selatan, ratusan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu terendam banjir. Hal ini disebabkan guyuran hujan dengan intensitas tinggi sepanjang Minggu malam.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
BATURAJA, KOMPAS — Akibat luapan Sungai Ogan, Sumatera Selatan, ratusan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu terendam banjir. Sungai meluap karena guyuran hujan dengan intensitas tinggi sepanjang Minggu (17/10/2021).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Sumatera Selatan kini sudah memasuki musim hujan.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori, Senin (18/10/2021), mengatakan, banjir disebabkan hujan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Ogan Komering Ulu sejak Minggu malam hingga Senin dini hari.
Kondisi itu membuat Sungai Ogan meluap. Hasil pengamatan di lapangan, banjir telah merendam setidaknya 140 rumah di Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Semidangani, dan Kecamatan Pangandonan. Banjir juga mengakibatkan dua jembatan gantung rusak berat. Dua gedung balai desa, satu gedung sekolah, dan satu tempat ibadah terendam banjir.
Sebanyak 520 orang yang terdampak banjir, 110 orang di antaranya harus mengungsi. ”Siang ini kondisi banjir sudah surut walau hujan dengan intensitas lebih kecil masih terjadi,” ungkapnya.
Untuk percepatan penanganan banjir, ujar Ansori, BPBD Kabupaten Ogan Komering Ulu berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengkaji langkah selanjutnya. Beberapa personel berikut peralatan dan logistik juga diturunkan guna memenuhi kebutuhan warga terdampak dan membantu proses evakuasi.
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II PalembangDesindra Deddy Kurniawan mengatakan, saat ini sebagian besar wilayah Sumatera Selatan sudah memasuki musim hujan. ”Terdata sekitar 80 persen wilayah Sumsel sudah memasuki musim hujan,” ujar Desindra.
Awal musim hujan terjadi pada dasarian II September sampai dasarian I Oktober 2021. Wilayah awal yang mengalami musim hujan berada di bagian barat daya, tepatnya di daerah Pagar Alam, Lahat, dan Muara Enim. Kemudian berlanjut ke wilayah dataran yang lebih rendah, yakni Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir.
BMKG mengeluarkan informasi prakiraan cuaca yang menyebut di Provinsi Sumatera Selatan masih berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hingga Selasa (19/10/2021).
Pada masa ini, Desindra mengingatkan adanya potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang, hujan lebat, petir, dan kilat yang mengancam. ”Beragam bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor akan rentan terjadi. Apalagi, saat ini Sumsel baru memasuki awal musim hujan dan akan mencapai puncak pada Februari-Maret 2022,” ujarnya.
Karena itu, pemerintah bersama masyarakat perlu melakukan langkah-langkah pencegahan seperti membersihkan gorong-gorong agar tidak terjadi sumbatan yang menyebabkan banjir atau mewaspadai kawasan dataran tinggi karena sangat berpotensi terjadi longsor.