Pariwisata Borobudur Menggeliat, Pemesanan ”Homestay” Mulai Meningkat
Geliat pariwisata di kawasan Candi Borobudur, Jawa Tengah, mulai bangkit. Antusiasme kunjungan mulai meningkat. Bahkan, sudah ada pesanan untuk liburan akhir tahun. Namun, pengelola diminta tetap taat protokol kesehatan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·4 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Seiring dengan situasi kasus Covid-19 yang kian melandai, geliat pariwisata di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kembali bangkit. Hal ini ditandai kian ramainya kunjungan dan pemesanan kamar dari wisatawan. Bahkan, ada yang sudah mulai memesan untuk libur akhir tahun.
Peningkatan kunjungan wisatawan tersebut antara lain terlihat di 18 balai ekonomi desa (balkondes) yang tersebar di 18 desa di Kecamatan Borobudur. ”Saat ini 20-30 persen dari 224 kamar homestay di 18 balkondes bahkan sudah dipesan untuk rombongan wisatawan yang ingin menghabiskan libur akhir tahun 30 dan 31 Desember 2021,” ujar Pelaksana Tugas Direktur PT Manajemen Community Based Tourism Nusantara M Hatta, Senin (18/10/2021).
PT Manajemen Community Based Tourism Nusantara adalah pihak yang ditunjuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk mendampingi pengoperasian balkondes-balkondes di Kecamatan Borobudur. Setelah sempat minim kunjungan dan juga menutup arus kedatangan wisatawan pada Juni-Juli 2021, kedatangan wisatawan ke balkondes mulai berlangsung pada September.
Bahkan, menurut Hatta, sudah ada dua rombongan yang memesan seluruh ruangan untuk merayakan pergantian tahun di dua balkondes. Masing-masing rombongan menginformasikan jumlah tamu yang terlibat dalam acara tersebut, sekitar 50 orang.
Namun, khusus untuk acara Tahun Baru ini, menurut Hatta, pihak balkondes diminta menahan diri dan tidak memastikan penyediaan tempat. ”Menyangkut acara-acara yang berpotensi menimbulkan keramaian, kami harus terlebih dahulu menunggu kebijakan dan aturan terkait PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) yang diberlakukan saat itu,” ujar Hatta.
Arifudin Asfihani, supervisor Balkondes Borobudur, mengatakan, selama 1-18 Oktober 2021, sebanyak 22 kamar homestay di Balkondes Borobudur sudah habis dipesan. Sementara itu, selama periode 19-31 Oktober 2021, sejauh ini hanya tersisa empat hari kamar tidak terisi penuh. ”Untuk bulan depan saja, 1-13 November, kamar homestay juga sudah habis dipesan,” ujarnya.
Saat ini tamu terus datang silih berganti ke Balkondes Borobudur, baik untuk makan di restoran maupun menginap. Bukan hanya rombongan keluarga, para tamu juga berasal dari dinas, lembaga, dan kementerian yang datang untuk keperluan dinas atau kantor.
Pada hari-hari biasa jumlah tamu di setiap balkondes di Borobudur puluhan orang per hari. Adapun pada akhir pekan bisa lebih dari 100 orang per hari. Namun, hingga saat ini, lanjut Arifudin, jumlah tamu yang datang tetap dibatasi 50 persen dari kapasitas. Sementara tatanan meja kursi masih diatur mengacu pada protokol kesehatan untuk saling menjaga jarak aman.
Amita Listyaningrum, pegawai Balkondes Tuksongo, mengatakan, saat ini rata-rata jumlah tamu yang datang ke tempat tersebut 20 orang per hari. Saat ini pihaknya juga sudah menerima dua pemesanan tempat dan kamar untuk acara Desember. Salah satunya untuk acara pernikahan pada 31 Desember 2021. Untuk dua acara tersebut, batasan tamu ditetapkan maksimal 100 orang atau separuh dari kapasitas tempat di Balkondes Tuksongo.
Meski demikian, peningkatan kunjungan wisatawan juga belum berdampak signifikan ke semua pelaku wisata, salah satunya pemandu wisata. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Magelang Soni Warsono mengatakan, total anggota HPI Kabupaten Magelang 55 orang. Hingga kini sekitar 60 persen atau 33 orang masih menganggur dan belum kembali menjalani profesi sebagai pemandu wisata.
Di tengah situasi tersebut, para pramuwisata yang menganggur akhirnya terpaksa bekerja serabutan. ”Ada teman-teman pramuwisata yang saat ini terpaksa menjadi buruh tani, tukang batu, dan sebagian ada yang sekadar mencoba-coba berdagang dengan membuka warung kecil di rumah,” ujarnya.
Padahal, pada situasi normal sebelum pandemi, pramuwisata biasanya mendampingi minimal satu rombongan tamu per hari. Bahkan, saat akhir pekan bisa mendampingi tiga rombongan tamu per hari. Kondisi yang belum normal ini, menurut Soni, disadari karena masih berlangsung PPKM. Selain itu, kunjungan wisatawan asing juga masih terbatas.
Pelaksana Tugas General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Jamaludin Mawardi mengatakan, sejak uji coba kedatangan wisatawan dibuka pada Sabtu (16/10/2021), kunjungan wisatawan hingga saat ini masih stagnan, yakni sekitar 500 orang per hari. Adapun pada akhir pekan sekitar 1.000 orang per hari.
Selama lebih dari sebulan dibuka, jumlah wisatawan asing masih kurang dari 10 orang per hari. Keseluruhan tamu asing tersebut adalah warga ekspatriat. Hingga saat ini, Jamaludin mengatakan, pihaknya juga belum menerima pemesanan tiket untuk rombongan tamu dalam jumlah besar pada libur akhir tahun. Padahal, biasanya pada Oktober sudah mulai ramai pemesanan tiket masuk untuk rombongan yang akan datang pada bulan November dan Desember.