Operasi Yustisi Digencarkan untuk Cegah Penularan di Klaten dan Surakarta
Operasi yustisi bakal digencarkan demi mencegah terjadinya penularan Covid-19 di Kabupaten Klaten dan Kota Surakarta. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan dinilai menjadi kunci agar penularan wabah bisa ditekan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
KLATEN, KOMPAS — Operasi yustisi bakal digencarkan demi mencegah terjadinya penularan Covid-19 di Kabupaten Klaten dan Kota Surakarta. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan dinilai menjadi kunci agar penularan wabah bisa ditekan. Langkah itu sekaligus diyakini dapat membuat angka penularan yang mulai melandai bisa terus terjaga.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, jumlah penambahan kasus positif Covid-19 harian tak pernah lebih dari lima kasus per hari dalam beberapa hari terakhir. Pada Kamis (14/10/2021), jumlah penambahan hanya tercatat dua kasus. Penambahan kasus positif berjumlah lima kasus pada Rabu (13/10) dan dua kasus pada Selasa (12/10).
Ketua Tim Ahli Satuan Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Klaten Ronny Roekmito menyebutkan, saat ini, penambahan kasus harian sudah sangat melandai dibandingkan dengan beberapa bulan lalu. Angka penambahan kasus harian sempat mencapai puluhan orang per hari. Untuk menjaga rendahnya angka penularan, ia menyatakan telah menyiapkan sejumlah upaya.
”Kami melakukan upaya mitigasi dengan operasi yustisi. Sasarannya tempat-tempat yang berpotensi kerumunan, seperti resepsi pernikahan, destinasi wisata, dan kuliner (restoran atau tempat makan),” kata Ronny saat dihubungi, Kamis siang.
Operasi yustisi, jelas Ronny, bakal dilakukan baik pada siang maupun malam hari. Tim yang melakukan operasi tersebut mulai dari satuan tugas tingkat kabupaten hingga kecamatan. Satuan tugas tingkat kabupaten berfokus mengawasi protokol kesehatan di wilayah pusat kota, sedangkan tim yang ada di kecamatan memusatkan perhatian pelaksanaan protokol kesehatan di wilayah masing-masing.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Klaten Joko Hendrawan mengatakan, secara umum, kepatuhan masyarakat atas penerapan protokol kesehatan mulai membaik, khususnya untuk pengenaan masker. Sementara kerumunan orang menjadi masalah yang paling kerap ditemui dalam penerapan protokol kesehatan.
”Sebenarnya banyak masyarakat yang sudah sadar mengenakan masker. Hanya saja seolah-olah masih sering lupa kalau pandemi Covid-19 belum benar-benar selesai. Justru mereka berkerumun setelah adanya pelonggaran aktivitas,” kata Joko.
Dengan kondisi itu, Joko menyatakan, peningkatan operasi pemantauan protokol kesehatan diperlukan. Harus dipastikan aktivitas masyarakat di ruang publik disertai penerapan protokol kesehatan yang ketat. Namun, belum ada sanksi yang akan diberikan. Masih sebatas memberikan imbauan. Sanksi baru akan diberlakukan jika pelanggaran kerumunan dilakukan berulang kali.
”Selain itu, kami juga membagi-bagikan masker bagi yang ketahuan tidak pakai masker waktu kami melakukan operasi,” kata Joko.
Vaksinasi dosis pertama, di Kabupaten Klaten, juga sudah mencapai 75,06 persen dari total sasaran sebanyak 1.006.650 orang. Untuk kelompok warga lanjut usia, vaksinasi telah menjangkau 66,3 persen dari total sasaran 165.595 orang.
Ditemui terpisah, Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani Sidik mengungkapkan, protokol kesehatan harus terus diterapkan secara ketat kendati angka penambahan kasus Covid-19 melandai. Patroli dari Satuan Tugas Covid-19 Kota Surakarta juga tetap rutin digelar. Bahkan, dilakukan pula tes acak terhadap lokasi-lokasi kerumunan yang ditemukan dalam patroli tersebut.
”Meski sekarang sudah level 2, protokol kesehatan harus terus dilaksanakan. Tim monitoring juga terus patroli,” kata Ahyani.
Ahyani berharap angka penambahan kasus harian tetap melandai. Namun, pihaknya sudah punya skenario apabila kelak terjadi lonjakan kasus. Isolasi terpusat nantinya akan mengoptimalkan Asrama Haji Donohudan Boyolali. Jika lokasi itu sudah penuh, Ndalem Priyosuhartan juga bakal dimanfaatkan sebagai tempat isolasi terpusat. Tempat itu mampu menampung hingga 40 orang.