Kekayaan Kebudayaan dan Alam Daya Tarik Pariwisata Toba
Kekayaan kebudayaan di kawasan Danau Toba, seperti kuliner, musik, dan kain tradisional, mempunyai daya tarik pariwisata yang luar biasa. Toba juga punya kekayaan geologi dan keragaman hayati.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
BALIGE, KOMPAS — Kekayaan kebudayaan di kawasan Danau Toba, seperti kuliner, musik, dan kain tradisional, mempunyai daya tarik pariwisata yang luar biasa. Toba juga punya kekayaan geologi dan keragaman hayati. Semua ini harus dikemas dengan lebih baik untuk meningkatkan pariwisata berbasis Taman Bumi Global UNESCO.
”Toba punya potensi luar biasa, mulai dari alam, budaya, hingga geologi yang sudah diakui melalui UNESCO Global Geopark,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam konferensi internasional bertema Heritage of Toba: Natural and Cultural Diversity melalui video konferensi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Rabu (13/7/2021).
Dalam konferensi yang diselenggarakan Kemenparekraf dan harian Kompas itu, hadir Bupati Karo Cory Sebayang dan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu. Tersambung juga melalui video konferensi anggota DPR Sofyan Tan dan Djohar Arifin Husin, Kepala Dinas Pariwisata Sumut Zumry Sulthony, dan Direktur UNESCO Jakarta Mohammed Djelid.
Sandiaga mengatakan, Danau Toba merupakan salah satu destinasi superprioritas nasional. Pembangunannya terus dilakukan untuk menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Kita harus menjaga dan melestarikan Toba sehingga bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi dan lingkungan,” katanya.
Santhi Serad, praktisi kuliner Indonesia, mengatakan, banyak kuliner tradisional dari Toba yang berkualitas dan bisa dikembangkan menjadi daya tarik pariwisata. Beberapa makanannya adalah ikan mas arsik, dali ni horbo (olahan susu kerbau, dan ikan naniura.
Kawasan Danau Toba juga punya bahan masak yang sangat khas seperti andaliman, rias (kecombrang), bawang batak, asam cikala, asam jungga, dan asam gelugur.
"Batak ini salah satu penyumbang cita rasa yang sangat kaya dalam kuliner Nusantara. Kalau ada turis asing yang datang, saya biasanya minta mereka makan makanan Batak," kata Santhi.
Saat ini kuliner belum dikemas sebagai satu daya tarik di Toba. (Santhi Serad)
Menurut Santhi, jika kekayaan kuliner di kawasan Danau Toba dikemas dengan baik akan menjadi daya tarik yang luar biasa. Namun, saat ini kuliner belum dikemas sebagai satu daya tarik di Toba.
Athan Siahaan, perancang busana, mengatakan, kain tradisional Batak, yakni ulos, sangat berpotensi mendorong pariwisata di Toba karena merupakan kekayaan budaya yang sangat tinggi nilainya. ”Saya bawa ratusan lembar ulos ke Italia dan Jepang semuanya habis,” kata Athan.
Ulos yang ditenun dengan kualitas yang baik, kata Athan, punya pasar yang sangat luar biasa. Namun, saat ini belum menjadi bagian dari industri pariwisata Danau Toba. Jika bisa memasuki pasar pariwisata, kesejahteraan para penenun ulos juga meningkat.
Musisi Viky Sianipar mengatakan, musik tradisi dari kawasan Danau Toba mempunyai daya tarik yang sangat luar biasa, tetapi perlu dikemas dengan aransemen yang lebih baik agar bisa diterima orang banyak. Ia mencontohkan lagu dari Tanah Karo berjudul ”Piso Surit” yang dikembalikan pada unsur asli musik tradisionalnya dan memadukannya dengan selera anak muda.
Setelah dikemas dalam aransemen baru, pendengarnya tidak hanya dari kawasan Tanah Karo, tetapi juga seluruh Indonesia. ”Kemasan ini saya rasa juga menjadi persoalan di kuliner, ulos, dan kebudayaan lain,” kata Viky.
Ahli Geologi Institut Teknologi Bandung Indyo Pratomo mengatakan, kawasan Danau Toba merupakan kubah gunung api raksasa purba atau supervolcano yang mempunyai daya tarik luar biasa. ”Kawah raksasa ini semakin menarik karena sudah dihuni ratusan ribu penduduk secara turun-temurun,” kata Indyo.
Indyo mengatakan, letusan supervolcano Toba pada 74.000 tahun lalu merupakan letusan terbesar di bumi dalam 2 juta tahun terakhir. Kawasan Toba pun mempunyai keragaman geologi yang bisa menjadi daya tarik pariwisata yang luar biasa.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani mengatakan, mereka saat ini menyiapkan produk wisata tematik Geopark Kaldera Toba. Kawasan Danau Toba mempunyai unsur pembangunan berbasis geopark, yakni geologi, kebudayaan, dan keragaman hayati.