Sidoarjo targetkan vaksinasi Covid-19 sebesar 60 persen terhadap lansia tercapai dalam dua pekan. Segala daya dikerahkan guna mengejar kekurangan penyuntikan sebanyak 30.000 warga. Salah satunya, memasifkan jemput bola.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menargetkan cakupan vaksinasi Covid-19 sebesar 60 persen kepada warga berusia lanjut tercapai dalam dua pekan ke depan. Segala daya dikerahkan untuk mengejar kekurangan penyuntikan vaksin terhadap 30.000 warga. Salah satunya memasifkan upaya jemput bola ke desa-desa.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2021, cakupan vaksinasi Covid-19 kepada warga lanjut usia minimal mencapai 60 persen dari populasi untuk memenuhi syarat masuk dalam kategori level 1 penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Dalam upaya memenuhi asesmen tersebut, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus menggencarkan kegiatan vaksinasi dengan sasaran lansia.
Salah satunya dengan menggelar vaksinasi massal dengan peserta 1.000 lansia di Kecamatan Wonoayu, Selasa (12/10/2021). Kegiatan vaksinasi ini melibatkan berbagai pihak, mulai ibu-ibu PKK, tenaga kesehatan di puskesmas setempat, pusat layanan terpadu lansia, hingga perangkat desa.
”Gebyar vaksinasi lansia ini bagian dari ikhtiar meningkatkan cakupan penyuntikan dosis pertama yang menjadi syarat asesmen menuju level 1 PPKM berdasarkan Inmendagri,” ujar Bupati Sidoarjo Muhdlor Ali.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Sidoarjo, vaksinasi Covid-19 ditargetkan menyasar 150.000 lansia. Hingga saat ini, jumlah lansia yang sudah tervaksin dosis pertama sebanyak 60.000 orang atau sekitar 40 persennya. Untuk memenuhi asesmen menuju PPKM level 1, vaksinasi lansia minimal mencapai 60 persen sehingga masih ada kekurangan penyuntikan dosis pertama sebanyak 30.000 orang.
Kekurangan tersebut ditargetkan bakal terpenuhi dalam rentang dua pekan ke depan. Hal itu agar cakupan vaksinasi lansia mampu memenuhi syarat turun ke level 1 PPKM. Strateginya, antara lain, memasifkan vaksinasi lansia dengan metode jemput bola ke desa-desa.
”Vaksinasi Covid-19 dengan sasaran lansia menuntut petugas atau tim vaksinator bersikap proaktif. Mereka harus turun ke desa-desa mendatangi beliau-beliau para lansia yang usianya sudah tidak muda lagi,” kata Muhdlor.
Untuk mengejar target capaian vaksinasi Covid-19 pada lansia, setiap kecamatan harus menuntaskan vaksinasi sebanyak 300 dosis setiap harinya di sebanyak 18 kecamatan. Target tersebut sebenarnya tidak berat apabila sasarannya kelompok usia pelajar dan pralansia. Namun, situasinya menjadi berbeda saat menghadapi para lansia.
Gebyar vaksinasi lansia ini bagian dari ikhtiar meningkatkan cakupan penyuntikan dosis pertama yang menjadi syarat asesmen menuju level 1 PPKM berdasarkan Inmendagri.
Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, tantangan menuntaskan vaksinasi Covid-19 pada lansia sangat beragam. Salah satunya, mereka harus didatangi karena kesulitan datang sendiri ke tempat layanan vaksinasi, seperti puskesmas ataupun gerai vaksinasi massal.
”Para lansia juga memiliki sejumlah penyakit komorbid sehingga dibutuhkan observasi yang komprehensif untuk menentukan mereka bisa menerima penyuntikan dosis pertama vaksin Covid-19,” ucap Syaf.
Enggan divaksin
Di sisi lain, masih ada anggapan di masyarakat, vaksin Covid-19 bisa menyebabkan kematian sehingga para lansia enggan mengikuti vaksinasi. Untuk mengatasi sejumlah tantangan tersebut, sosialisasi tentang pentingnya vaksin Covid-19 dan edukasi mengenai dampak vaksin terus digencarkan.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, Sidoarjo berada di level 2 PPKM sesuai Inmendagri. Namun, berdasarkan asesmen Kemenkes, Sidoarjo termasuk dalam 32 kabupaten dan kota di Jatim yang berada di level 1 PPKM. Hanya tinggal 6 kabupaten dan kota di Jatim yang masih berada di level 2 PPKM.
Secara umum, situasi pandemi di Sidoarjo terus melandai. Penambahan kasus baru secara harian hanya dua kasus pada Minggu (9/10/2021). Di sisi lain, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua terus meningkat. Vaksinasi dosis pertama tercatat mencapai 1,121 juta atau 59 persen. Adapun vaksinasi dosis kedua sebanyak 569.685 dosis atau 35,28 persen.
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi mengatakan, pemda terus berupaya memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 agar pandemi semakin terkendali. Saat Sidoarjo berhasil mencapai level 1, harapannya pelonggaran kegiatan masyarakat bisa diperbesar, terutama di sektor ekonomi.
Oleh karena itulah, bersamaan dengan upaya mengejar target cakupan vaksinasi, Pemkab Sidoarjo menyiapkan pelonggaran ruang-ruang ekonomi agar bergeliat lagi. Contohnya, mengucurkan bantuan permodalan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah agar usahanya segera bangkit lagi.
Selain itu, pemda menyiapkan bantuan modal usaha dengan skema dana hibah yang akan menyasar usaha mikro. Dengan skema hibah modal usaha itu, ditargetkan akan bermunculan 10.000 pelaku usaha baru. Program ini untuk mengatasi meningkatnya pengangguran karena tingginya kasus pemutusan hubungan kerja di sektor usaha formal.