Lezat dan Unik, Menyantap Sate Bebek Setengah Meter di Banyumas
Sate bebek setengah meter? Nikmati sensasinya hanya di Taman Sentana Kalicawang, Sumpih, Banyumas, Jawa Tengah.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·5 menit baca
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Pengunjung menyantap sate bebek dengan panjang mencapai setengah meter di Taman Sentana Kalicawang, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (8/10/2021).
Menyantap sate dengan batang lidi sepanjang 20 sentimeter adalah hal biasa. Namun, di Taman Wisata Sentana, Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, pengunjung disajikan seporsi sate bebek sepanjang setengah meter. Sensasi unik menikmati kuliner di jalur selatan Jawa Tengah di tengah nuansa alam perdesaan.
”Ini gila nih, sate panjang banget. Unik, sensasinya lucu. Karena kita makan sate panjang banget. Rasanya juga enak, gurih, dan empuk khas sate bebek di daerah Banyumas,” kata Sasongko (40) salah satu pengunjung, Jumat (8/10/2021). Ia penasaran mencoba kuliner olahan unggas yang berlokasi di Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah tersebut.
Daging, kulit, dan hati bebek yang berjumlah sekitar 25 irisan di tempat wisata ini dirangkai oleh satu tusukan lidi bambu sepanjang setengah meter. Dibakar di atas bara arang yang merata dengan kipasan anyaman bambu membuat tekstur dagingnya empuk juga bumbu-bumbunya merasuk.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Pengunjung menyantap sate bebek dengan panjang mencapai setengah meter di Taman Sentana Kalicawang, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (8/10/2021).
Sate dari unggas berparuh pipih ini tidak disajikan di atas piring, tetapi di nampan berupa potongan bambu yang dialasi daun pisang. Taburan irisan tomat serta timun menambah segar tampilan kuliner ini. Untuk menyantapnya, pengunjung disediakan dua mangkuk bumbu sambal. Satu berisi sambal kecap dan lainnya berisi sambal kacang.
Aroma sedap segera menguar tatkala sate panjang ini diantar ke meja makan. Sementara tangan menyiramkan sambal kacang di sepanjang irisan sate, lidah sudah berulang kali bergoyang tak sabar mengunyah potongan daging unggas yang dibakar di atas bara arang ini. Ketika ujung bawah sate diangkat, serta-merta ujung lainnya berayun-ayun menopang rangkaian daging, bercampur kulit dan hati bebek ini.
Sementara tangan menyiramkan sambal kacang di sepanjang irisan sate, lidah sudah berulang kali bergoyang tak sabar mengunyah potongan daging unggas yang dibakar di atas bara arang ini.
Butuh kesabaran dan ketepatan untuk mengarahkan ujung sate supaya masuk ke dalam mulut yang rasanya tak sabar untuk lekas melahapnya. Meski beberapa kali percobaan membuat ujung sate luput dari gigitan, ketenangan dan keuletan bercampur rasa geli sekaligus gemas saat mengarahkan lidi bambu ke mulut akhirnya membuahkan hasil: irisan sate terapit gigi geligi. Sreeet…tarikan lidi bambu nan lembut berhasil mendaratkan potongan daging bebek di atas lidah yang sudah rindu mengunyah.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Pengunjung menyantap sate bebek dengan panjang mencapai setengah meter di Taman Sentana Kalicawang, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (8/10/2021).
”Pertama susah karena lidi satenya panjang, tetapi enak karena dagingnya empuk. Gurih juga dengan pilihan bumbu kacang dan bumbu kecap,” kata Sherly Meliana (19), salah satu pengunjung yang pertama kali menjajal kuliner ini karena penasaran dengan sensainya.
Sensasi serupa juga dialami Muhammad Arif (25). Menurut dia, sate bebek biasanyanya disajikan kecil-kecil sebanyak 10 tusuk. Sementara sate bebek di Taman Sentana yang dinikmatinya itu panjangnya 50 sentimeter. ”Tapi tidak alot. Aku suka, enak banget. Ada sensasi tersendiri. Sebenarnya agak susah buat makan, tetapi enak,” kata Arif pengunjung dari Purwokerto.
Pemilik Taman Wisata Sentana Benny Clay Rozaly mengatakan, sate bebek setengah meter ini diharapkan menjadi terobosan serta daya tarik spesial supaya kuliner di wilayah Tambak dan Sumpiuh, Banyumas, yang berada di jalur selatan Jateng ini kian dikenal masyarakat.
”Kami ingin bikin sate yang unik, yang lain dari sate di tempat lain. Kami ingin sate bebek ini go nasional dan makin dikenal banyak orang,” ungkapnya.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Petugas menyiapkan sate bebek dengan panjang mencapai setengah meter di Taman Sentana Kalicawang, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (8/10/2021).
Seporsi sate bebek sepanjang setengah meter ini dihargai Rp 25.000, sudah termasuk nasi. Di tempat ini, pengunjung terutama keluarga dengan anak-anak juga bisa menikmati wahana kolam renang untuk bermain air. ”Kalau Sentana itu nama kakek saya, asli orang sini,” kata Benny.
Taman Sentana Kalicawang berada di kawasan perbukitan, di sekitar aliran Sungai Cawang dan Sungai Panepen. Hal tersebut membuat suasana tempat wisata berjarak sekitar 40 kilometer arah tenggara Alun-alun Purwokerto ini terasa sejuk dan alami. Sejumlah obyek wisata juga tersedia di desa ini, antara lain Bukit Pangaritan, Watu Jonggol, dan Curug Kelapa.
Bagi para pelintas jalur selatan dari sejumlah kota besar, seperti Jakarta atau Bandung menuju Yogyakarta atau Surakarta, tempat ini menarik dijadikan tempat singgah melepas lelah. Dari Taman Kota Sumpiuh, hanya sejauh 5 kilometer ke arah utara. Rutenya juga cukup gampang. Lewat bantuan mesin pencari rute di Google, kata kunci ”Taman Sentana Kalicawang” akan menuntun pengunjung sampai ke lokasi ini.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Petugas membakar sate bebek dengan panjang mencapai setengah meter di Taman Sentana Kalicawang, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (8/10/2021).
Desa sadar kerukunan
Kehadiran tempat wisata keluarga dan kuliner bebek setengah meter ini pun menambah warna bagi Desa Banjarpanepen yang sejak lama dikenal sebagai desa toleransi atau desa sadar kerukunan. Seperti diberitakan Kompas.id (2/9/2019), Bupati Banyumas Achmad Husein kala itu mengukuhkan Desa Banjarpanepen di Kecamatan Sumpiuh, sebagai desa sadar kerukunan. Kehidupan rukun warganya yang beragam dari berbagai latar belakang agama diharapkan menjadi contoh daerah lain serta berbagai kalangan yang lebih luas.
Kepala Desa Banjarpanepen Mujiono, Senin (2/9/2019), saat kegiatan Grebeg Suran atau perayaan Tahun Baru Islam 1441 Hijriah mengatakan, seluruh warga di desanya dari beragam latar belakang agama disatukan melalui adat budaya.
”Kita disatukan melalui adat budaya. Buddha, Islam, Kristen, bersatu mengadakan kegiatan. Jadi tidak ada hubungannya dengan agama. Kalau agama, ya agama, adat ya adat. Sehingga ini menjadi kebersamaan,” katanya.
Saat itu, rangkaian Grebeg Suran di Banjarpanepen diikuti ribuan warga di kawasan Watu Jonggol yang merupakan petilasan Mahapatih Gadjah Mada dari Kerajaan Majapahit. Di petilasan ini, warga membawa nasi beserta lauk-pauk dan sayur yang dikemas dalam takir atau wadah dari daun pisang. Lauk pauk dalam nasi takir itu berisi antara lain kering tempe, telur rebus, bakmi, dan juga serundeng.
Ribuan nasi takir itu dibawa menggunakan tenong atau wadah tabung bundar dari anyaman bambu. Setelah rangkaian acara dan doa bersama, nasi takir dibagikan kepada semua orang yang hadir dilanjutkan makan bersama.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Petugas menyiapkan sate bebek dengan panjang mencapai setengah meter di Taman Sentana Kalicawang, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (8/10/2021).
Desa Banjarpanepen dihuni 1.853 keluarga atau sekitar 5.979 jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 80 persen memeluk agama Islam, 10 persen Buddha, dan 8 persen Kristen. Adapun lainnya adalah penghayat kepercayaan. ”Kami saling membantu dan bergotong royong saat ada perbaikan atau membangun tempat ibadah,” tutur Mujiono (Kompas.id, 2/9/2019).
Adapun Sumpiuh dan Tambak sejak lama dikenal sebagai sentra kuliner bebek, utamanya olahan sate ataupun rica-rica bebek. Warung dan restoran sate bebek berjajar di sepanjang ruas protokol dua kecamatan yang terletak di tepi jalur selatan Jawa Tengah ini.
Seiring pelonggaran pembatasan akibat pandemi Covid-19, wisata bernuansa alam sekaligus menyantap sajian kuliner sate bebek setengah meter ini layak dicoba. Mari agendakan mencicipi sensasi unik menyantap sate bebek panjang di tempat ini bersama keluarga serta sahabat-sahabat tercinta.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Suasana kolam renang anak di Taman Sentana Kalicawang, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (8/10/2021).