Sumbar Siaga Darurat Banjir dan Longsor hingga Desember
Hujan intensitas sedang dan tinggi diprakirakan akan melanda wilayah Sumbar hingga November atau Desember 2021. Warga dan pemerintah daerah diminta siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, dan longsor.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menetapkan status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, dan longsor di wilayah provinsi itu hingga 31 Desember 2021. Penetapan merupakan langkah mitigasi pemerintah daerah berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika akan adanya cuaca buruk yang berpotensi memicu bencana di Sumbar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Erman Rahman, Sabtu (9/10/2021), mengatakan, status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, dan longsor itu berlaku sejak 7 Oktober 2021. Hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumbar Nomor 360/51/BPBD/2021.
Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan intensitas sedang dan tinggi diprakirakan akan melanda wilayah Sumbar hingga November atau Desember 2021. ”Kadang-kadang perubahan cuaca terjadi secara tiba-tiba,” kata Erman.
Akhir September lalu, misalnya, cuaca ekstrem memicu banjir di sejumlah wilayah, seperti Padang, Pesisir Selatan, dan Pasaman. Bencana longsor juga terjadi di Padang Pariaman yang menimbulkan tujuh korban jiwa.
”Jadi, atas dasar itu dan informasi dari (pemerintah) pusat dan BMKG, maka kami menetapkan status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, dan longsor hingga 31 Desember 2021,” kata Erman.
Selama masa siaga darurat bencana itu, BPBD melakukan sosialisasi dan mitigasi potensi bencana. Selain itu, pemerintah kabupaten/kota diminta melakukan pemetaan terhadap lokasi-lokasi yang rawan bencana. Langkah itu diharapkan memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga.
”Kalau ada warga yang bermukim di lereng bukit atau di pinggir sungai, kalau itu membahayakan, agar segera melakukan evakuasi. Selain itu, peralatan juga dipersiapkan agar dalam kondisi baik saat digunakan,” ujar Erman. Pemerintah kabupaten/kota juga diminta melakukan langkah-langkah koordinasi dengan TNI, Polri, dan para sukarelawan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Erman mengimbau masyarakat agar selalu dalam kondisi siaga darurat bencana. Jika terjadi hujan intensitas tinggi yang kemungkinan bisa memicu banjir, warga diminta melakukan langkah-langkah penyelamatan tanpa harus menunggu dulu instruksi dari pemerintah.
Masyarakat agar selalu dalam kondisi siaga darurat bencana.
Secara terpisah, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman Sakimin mengatakan, sebagian daerah di Sumbar saat sudah memasuki musim hujan dan sebagian lainnya dalam masa peralihan. Untuk sekarang hingga tiga hari ke depan cuaca Sumbar relatif cerah, tetapi tetap ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat dari siang hingga malam di beberapa daerah, seperti Pasaman, Kepulauan Mentawai, Solok, dan Solok Selatan.
Sakimin mengatakan, musim hujan di Sumbar berlangsung mulai Oktober 2021 hingga April 2022. Karena berada di sekitar garis khatulistiwa, musim hujan di Sumbar dipengaruhi musim ekuatorial sehingga ada dua kali puncak musim hujan.
”Puncak musim hujan di Sumbar tahun ini terjadi pada November. Jadi, kita patut mewaspadai Oktober dan November. Saat musim hujan, potensi hujan intensitas sedang, lebat, bahkan ekstrem, sangat mungkin terjadi. Karena itu, harus diantisipasi,” kata Sakimin.
Setelah puncak musim hujan pertama, intensitas hujan akan menurun meskipun masih kerap terjadi hujan. Intensitasnya kembali naik pada Februari, Maret, dan April, kemudian turun memasuki musim kemarau. ”Puncak musim hujan tahun depan diperkirakan Februari-Maret 2022,” ujarnya.
Terkait bencana banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem akhir September lalu, Sakimin mengatakan, saat itu Sumbar masih musim pancaroba, transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Saat musim pancaroba, memang kerap terjadi cuaca ekstrem secara mendadak. ”Jadi, (peristiwa) yang kemarin itu, belum puncak musim hujan,” katanya.