Lima Hari Tenggelam, Penjaring Ikan Ditemukan Dua Kilometer dari Lokasi
Korban tenggelam akibat terseret ombak di Kebumen lima hari lalu ditemukan tewas, Rabu (6/10/2021). Korban terseret arus hingga dua kilometer dari lokasi kejadian.
Oleh
Megandika Wicaksono
·3 menit baca
KEBUMEN, KOMPAS — Tim Basarnas Cilacap bersama para sukarelawan menemukan Mugiono (32), satu dari dua penjaring ikan yang tenggelam lima hari lalu akibat terseret ombak di Pantai Sumberjati, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Korban ditemukan tewas dua kilometer dari lokasi kejadian.
”Korban ditemukan pada hari kelima pencarian pada Rabu malam pukul 22.30 dalam kondisi meninggal,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya, dalam siaran pers, Rabu (6/10/2021) malam.
Nyoman menyampaikan, korban ditemukan di Pantai Telogodepok, Kebumen. ”Lokasi penemuan korban berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian ke arah timur, tidak jauh dari lokasi penemuan korban pertama. Korban langsung dievakuasi untuk dibawa ke rumah duka,” tuturnya.
Dengan ditemukannya kedua korban tenggelam itu, lanjut Nyoman, secara resmi Operasi SAR di Kebumen dinyatakan ditutup dan semua unsur personel dikembalikan ke kesatuan masing-masing.
Sebelumnya, dua penjaring ikan ini tenggelam dan terseret arus ketika memasang jaring di Pantai Sumberjati pada Sabtu (2/10/2021). Kedua orang itu adalah Sofyan Sauri (55) dan Mugiono (32). Korban pertama, yakni Sofyan, ditemukan dalam kondisi tewas pada Senin (4/10/2021).
Menurut anggota staf Humas Kantor Basarnas Cilacap Saeful Anwar, keduanya terseret arus pada pukul 10.30. Saat itu, keduanya, bersama seorang penjaring ikan lainnya, Jumiko, sedang memasang jaring. Sofyan dan Jumiko memasang jaring ke laut, sedangkan Mugiono memegang tali jaring di darat.
Beberapa saat kemudian, lanjut Saeful, Sofyan melepas jaring dan Jumiko mengambil tali tambang di darat. Setelah jaring sudah dipasang oleh Sofyan dan Mugiono, tiba-tiba ada tali yang menyangkut di kaki kanan Sofyan dan menyeretnya ke tengah laut.
Mengetahui hal tersebut, Mugiono dan Jumiko langsung menahan dan mencoba menariknya ke darat, Karena kencangnya arus, kedua orang tersebut tidak kuat menahan sehingga akhirnya Sofyan terlepas. Setelah itu, ada tali lain yang menyangkut di tangan Mugiono sehingga dia pun ikut terseret ke tengah laut.
Selain kasus di Kebumen itu, kata Saeful, Tim Basarnas Cilacap juga masih melakukan pencarian di dua lokasi, yaitu nelayan yang tengggelam di perairan selatan Srandil, Cilacap, dan satu orang diduga tenggelam di Sungai Serayu, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.
Saeful mengimbau kepada masyarakat dan nelayan untuk waspada dan mengenakan jaket pengaman saat beraktivitas di laut ataupun sungai. Karena karakteristik laut Pantai Selatan yang berombak tinggi serta berarus kuat, dan juga kontur yang curam dan berpalung, maka kehati-hatian perlu ditingkatkan. Baik di laut maupun sungai, lanjut Saeful, juga terdapat pusaran atau oleh warga setempat disebut boleran air yang berpotensi menyeret korban hingga tenggelam.
Dari pantauan Kompas di beberapa lokasi, seperti di penyeberangan dari Dermaga Sleko hingga ke Kampung Laut, Cilacap, masih tampak sejumlah penumpang perahu tidak mengenakan jaket pengaman. Meski tampak beberapa jaket pengaman di atas kapal, tapi tidak banyak penumpang yang memakainya. Bahkan, kebanyakan para pengemudi perahu penyeberangan dan pencari ikan pun tidak memakai jaket pengaman.