Kurang Peminat, Target Vaksinasi Harian di Pontianak Sulit Tercapai
Target vaksinasi Covid-19 suntikan pertama, yakni 3.500-3.600 per hari, di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, masih belum tercapai. Sosialisasi kepada masyarakat agar mau divaksin masih diperlukan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Target vaksinasi Covid-19 suntikan pertama di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, yang berkisar 3.500-3.600 per hari sulit tercapai akibat rendahnya minat warga untuk divaksin. Banyak warga tidak hadir saat vaksinasi digelar.
”Satgas Covid-19 sudah membuka pos pelayanan vaksinasi di banyak lokasi, tetapi warga yang diundang banyak yang tidak hadir. Masing-masing puskesmas di Pontianak yang jumlahnya 23 puskesmas juga sudah diberi target 50 suntikan pertama per hari. Namun, yang tercapai paling separuhnya,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak Sidig Handanu, Rabu (6/10/2021).
Sentra vaksinasi yang lebih besar, yakni di Pontianak Convention Center (PCC), hari Rabu ini juga hanya dihadiri 200 orang dari target 500 orang per hari.
Vaksinasi suntikan pertama di Kota Pontianak ditargetkan minimal 70 persen dari 473.070 total sasaran hingga akhir Oktober. Target itu dikhawatirkan sulit tercapai karena target vaksinasi harian pun tidak terpenuhi. Handanu mengatakan, untuk sementara vaksinasi suntikan pertama baru bisa mencapai 1.500 suntikan per hari atau sekitar 50 persen dari target harian.
Selain di 23 puskesmas, vaksinasi juga digelar di rumah sakit serta melalui serbuan vaksinasi di pusat perbelanjaan bersama TNI-Polri. Petugas juga mendatangi sekolah dan pasar. ”Lokasi vaksinasi di Pontianak semuanya sekitar 40 sentra vaksinasi,” kata Handanu.
Untuk meningkatkan angka vaksinasi, sosialisasi terus dilakukan. Sebagai contoh, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak melakukan pendataan ke rumah-rumah warga dan menyebarkan brosur, tetapi masih ada warga yang tidak mau divaksin. Tokoh masyarakat dan agama juga sudah diminta untuk mengimbau warga agar bisa mencapai target vaksinasi.
Warga yang diundang banyak yang tidak hadir.
Hingga Selasa (5/10/2021), cakupan vaksinasi suntikan pertama di Pontianak sebesar 55 persen dan vaksinasi suntikan kedua 36 persen.
Adapun tingkat kepositifan (rasio kasus positif berbasis tes PCR) sebesar 1,32 persen dan angka pelacakan masuk dalam kategori sedang, yakni 6,64. Angka kualitas pelacakan dikatakan baik jika di atas angka 14.
Sementara tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) sebesar 12,14 persen, jauh di bawah angka maksimal, yakni 60 persen. Pontianak pun masuk pada pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.
Kepala Departemen Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, Agus Fitriangga menuturkan, sosialisasi terkait vaksinasi Covid-19 bisa dilakukan Satgas Covid-19 Pontianak melalui media massa, media sosial, serta peningkatan peran kader kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan unsur TNI-Polri di tingkat bawah. Sumber daya tersebut harus dikerahkan apabila target itu realistis ingin dicapai.
Sumber daya yang ada, seperti tokoh masyarakat dan agama serta unsur TNI-Polri, tersebut bisa memberikan sosialisasi dalam bentuk pertemuan di tingkat RT. Lurah atau camat juga harus turun ke masyarakat karena vaksinasi bukan hanya urusan dinkes, melainkan semua pihak.
”Kalau door to door saya khawatir resistensi di masyarakat semakin kuat. Sebab, kesannya dipaksakan, bukan sukarela,” ujar Agus.