Sandiaga Uno: Geliat Ekonomi Kreatif Pacu Terbukanya Lapangan Kerja
Lewat Apresiasi Kreasi Indonesia 2021, Menparekraf Sandiaga Uno meyakini ekonomi akan kembali bergeliat melalui kreasi-kreasi anak bangsa. Geliat kembali UMKM diharapkan menyerap banyak tenaga kerja.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Seiring pandemi Covid-19 yang semakin terkendali, perekonomian di berbagai sektor diyakini segera bangkit, termasuk ekonomi kreatif yang akan memacu terbukanya kembali lapangan kerja. Meski demikian, peran serta semua pihak dalam menaati protokol kesehatan juga krusial.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan hal itu di sela-sela Pameran Produk Kreatif Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (6/10/2021). Pameran diikuti sekitar 60 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) asal Jateng, dari sejumlah bidang,
Menurut Sandiaga, kisah-kisah yang membangun optimisme perlu terus digaungkan. ”Krisis pandemi memang menjadi tantangan, tetapi kita diberi kemampuan oleh Tuhan untuk berkreasi, untuk bangkit. Lapangan kerja semakin terbuka, dengan ditopang ekonomi kreatif,” ujarnya.
Lewat Apresiasi Kreasi Indonesia 2021, Sandiaga meyakini ekonomi akan kembali bergeliat melalui kreasi-kreasi anak bangsa, termasuk sekitar 60 UMKM dari sejumlah daerah di Jateng yang berpartisipasi. Terlebih, kasus Covid-19 saat ini cenderung melandai dan terkendali.
Ia juga optimistis, program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia akan membuat produk UMKM semakin berdaya tarik. ”Dengan digitalisasi, harapannya omzet akan meningkat. Pada akhir 2023, 30 juta UMKM seluruh Indonesia akan on boarding (bergabung) ke dalam program itu. Ini gerakan mencintai produk karya anak bangsa,” kata Sandiaga.
Kendati demikian, geliat perekonomian, juga pariwisata, lanjut Sandiaga, juga perlu didukung peran serta masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. ”Ini yang paling utama. Sosialisasi dan edukasikan terus kepada masyarakat. CHSE (kebersihan, kes”hatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan) secara menyeluruh sudah dapat diaplikasikan di destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif," lanjutnya.
Perancang busana sekaligus pengusaha Anne Avantie menuturkan, setelah terpuruk karena pandemi, semua pelaku usaha perlu memperbaiki mental terlebih dulu. Apabila mentalitas sudah terbangun, baru berkarya. Menurut dia, hal itu penting agar siap menghadapi segala kemungkinan dalam berusaha.
Dalam hal ini, pemerintah akan mendukung dan mengarahkan ke jalur yang tepat. ”Jangan membuka usaha seperti air mengalir karena akan bersamaan dengan kotoran dan sampah. Namun, ciptakan pipa, bersama Kemenparekraf, kemudian lalui pipa itu lalu berjalan dan berlari," ucap Anne.
Pameran luring
Pada Pameran Produk Kreatif Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 di Semarang, sekitar 60 UMKM dan pelaku usaha ekonomi kreatif, antara lain dari mode, kuliner, kriya, serta digital aplikasi, animasi, dan permainan ambil bagian. Bagi sebagian UMK, ini pameran luring pertama sejak pandemi Covid-19.
Lina Windyarti (45), pemilik usaha kerajinan perca Double Eight Craft di Semarang, mengatakan, pandemi Covid-19 menurunkan omzetnya sebesar 50-70 persen. Terlebih, seminar, pesta pernikahan, dan pameran banyak dilarang selama pembatasan. Padahal, banyak pesanan dari sana.
”Selama dua tahun terakhir, pameran (offline) ya baru kali ini. Kami berharap pameran-pameran yang diadakan dinas ataupun yang besar seperti Inacraft diselenggarakan kembali. Tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar Lina.
Danik Setiyo Wardani (33), pemilik usaha Abon Lele asal Kabupaten Temanggung, juga merasakan dampak pandemi Covid-19, yakni penurunan omzet hingga 50 persen. Ia berharap pameran mulai diselenggarakan lagi bersama dengan berbagai pelatihan, termasuk untuk pengemasan dan pemasaran.