Capaian Vaksinasi Rendah, Status PPKM Pekalongan dan Batang Naik ke Level 3
Tiga daerah di pantura barat Jawa Tengah naik level dari PPKM level 2 ke level 3 karena capaian vaksinasinya kurang dari 50 persen. Kendalanya, suplai vaksin kurang dan partisipasi masyarakat masih rendah.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEKALONGAN, KOMPAS — Dua pekan terakhir, Kota dan Kabupaten Pekalongan serta Batang di Jawa Tengah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 2. Namun, karena capaian vaksinasi yang rendah, ketiga wilayah itu harus naik level menjadi PPKM level 3 setidaknya hingga dua pekan ke depan.
Sejak ada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 42 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 Coronavirus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali, vaksinasi menjadi indikator tambahan untuk menentukan level PPKM suatu daerah. Dalam aturan itu disebutkan, agar suatu daerah tetap menerapkan PPKM level 2, capaian vaksinasi setidaknya 50 persen untuk target sasaran seluruhnya dan 40 persen untuk target sasaran lansia.
Di Kota Pekalongan, capaian vaksinasi secara umum hingga Rabu (6/10/2021) sebesar 54,15 persen dari target sasaran sekitar 260.000 orang. Adapun capaian vaksinasi penduduk lansia hingga Rabu adalah 32,9 persen dari target sasaran sekitar 30.000 orang.
”Vaksinasi lansia masih kurang 8.000 orang lagi supaya setidaknya bisa 50 persen. Ini adalah pekerjaan rumah yang sangat berat untuk kami. Saya sangat berharap kepada warga Kota Pekalongan, terutama lansia, untuk mengikuti vaksinasi. Selama ini aman, kok, tidak ada kabar atau kasus lansia bermasalah karena vaksin,” tutur Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arsland Djunaid, Rabu.
Agar bisa kembali menerapkan PPKM level 2, pemerintah setempat akan menggenjot capaian vaksinasi dengan cara mendekatkan layanan. Vaksinasi yang biasanya dilakukan di fasilitas layanan kesehatan atau gerai-gerai vaksinasi akan dilakukan di tingkat rukun tetangga (RT).
”Kalau vaksin dari rumah ke rumah sepertinya akan sulit karena jumlah dokter terbatas. Jadi, waktunya akan lebih lama. Strategi yang paling memungkinkan adalah vaksin di tingkat RT,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto.
Sementara itu, di Kabupaten Pekalongan, capaian vaksinasi secara umum hingga Rabu sebesar 31,72 persen dari total target sasaran sebanyak 747.881 orang. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwiantoro, masih rendahnya capaian vaksinasi di wilayahnya terjadi karena keterbatasan suplai vaksin dari Pemerintah Provinsi Jateng dan pemerintah pusat.
Berdasarkan data stok vaksin Kementerian Kesehatan, Kabupaten Pekalongan memiliki stok vaksin sebanyak 10.711 dosis. Dengan rata-rata vaksinasi 2.565 orang, jumlah itu diperkirkan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga empat hari ke depan.
”Supaya bisa mencapai 100 persen pada Desember 2021, dalam sehari kami butuh sekitar 12.000 dosis vaksin. Kami sudah berupaya mengajukan tambahan suplai vaksin kepada pemerintah provinsi, pemerintah pusat, ke kepolisian, maupun ke TNI. Mudah-mudahan bisa segera ada suplai tambahan supaya, paling tidak, minggu ini kami bisa mencapai 50 persen,” tutur Setiawan.
Di Batang, capaian vaksinasi hingga Rabu sebesar 28 persen dari total target sasaran sekitar 600.000 orang. Pemerintah setempat menargetkan, pada akhir Oktober, capaian vaksinasi di Batang bisa mencapai 50 persen. Untuk bisa mencapai target tersebut, 21 puskesmas di Batang yang biasanya memvaksin 500 orang per hari akan ditargetkan bisa memvaksin 700 orang per hari.
Bupati Batang Wihaji berharap suplai vaksin di wilayahnya ditambah. Hingga Rabu, stok vaksin di Kabupaten Batang sebanyak 21.508 dosis. Adapun kapasitas vaksinasi di wilayah itu 3.533 orang per hari. Dengan begitu, jumlah stok cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Batang hingga enam hari ke depan.
”Selain itu, kami juga mengajak masyarakat yang belum divaksin untuk mengikuti vaksinasi. Kalau vaksinasi kami belum 50 persen, nanti kami tidak bisa turun level. Dampaknya, aktivitas bisa dibatasi lebih ketat,” kata Wihaji.