PPKM Kota Medan Turun ke Level 2, Vaksinasi Jemput Bola Diperluas
PPKM di Kota Medan turun dari level 3 ke level 2. Vaksinasi jemput bola terus diperluas, dan kini dilakukan di tempat-tempat nongkrong anak muda. Di sisi lain, patroli dan pembubaran kerumunan terus dilakukan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
HUMAS PEMKO MEDAN
Wali Kota Medan Bobby A Nasution meninjau vaksinasi Covid-19 di Kafe Green Kupie, Medan, Sumatera Utara, Selasa (5/10/2021). Vaksinasi jemput bola terus dilakukan untuk mengejar kekebalan kelompok di Medan.
MEDAN, KOMPAS — Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat di Kota Medan, Sumatera Utara, turun dari level 3 ke level 2. Vaksinasi jemput bola terus diperluas dan kini dilakukan di tempat-tempat nongkrong anak muda. Di sisi lain, patroli dan pembubaran kerumunan terus dilakukan untuk memutus rantai penularan Covid-19.
”Atas kerja sama semua pihak, baik dari pemerintah, TNI, Polri, maupun masyarakat, Kota Medan akhirnya masuk level 2,” kata Wali Kota Medan Bobby A Nasution saat meninjau vaksinasi di Kafe Green Kupie, Medan, Selasa (5/10/2021).
Bobby mengatakan, Pemerintah Kota Medan sedang menyiapkan pelonggaran sejumlah aturan terkait penurunan level situasi pandemi tersebut. Pemerintah akan melihat sektor mana saja yang mendapat pelonggaran agar ekonomi masyarakat juga bisa bertumbuh. Masyarakat pun diminta tetap mematuhi protokol kesehatan agar kasus Covid-19 bisa terus dikendalikan.
Bobby mengatakan, pengendalian kasus Covid-19 di Medan saat ini bisa dilakukan karena dua hal, yakni perluasan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan. Keduanya pun harus dilakukan bersama-sama agar kasus Covid-19 bisa terus ditekan.
Petugas memberikan peringatan karena padatnya pengunjung di sebuah tempat makan di Jalan HM Joni, Medan, Sabtu 2/10/2021). Razia pelanggaran protokol kesehatan terus dilakukan di Medan.
Di Medan, vaksinasi saat ini dilakukan di 41 puskesmas ditambah dengan vaksinasi jemput bola yang dilakukan di sejumlah tempat publik, seperti pasar dan kafe. Menurut Bobby, capaian vaksinasi Kota Medan sudah 50 persen dari target 1,9 juta warga yang akan divaksinasi. Pemerintah terus memperbanyak lokasi dan memperdekat tempat vaksinasi dengan masyarakat seperti yang dilakukan di Kafe Green Kupie.
”Ini tempat kumpulnya masyarakat Medan Johor. Biasaya, di sini, (mereka) nongkrong dan ngopi. Kini, kami jadikan tempat vaksinasi biar enggak susah-susah nyari. Ini yang kami sebut jemput bola,” ujar Bobby.
Bobby mengatakan, stok vaksin di Kota Medan saat ini masih cukup untuk satu pekan ke depan. Pemkot Medan mempunyai stok 55.000 dosis, Polrestabes Medan 40.000 dosis, dan Kodim 0201/Medan 20.000 dosis. ”Jika stok vaksin menipis, akan langsung kami minta ke pemerintah pusat,” katanya.
Saat ini, pengendalian kasus lebih ditentukan oleh disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Satuan Tugas Covid-19 Sumut Irman Oemar mengatakan, sejumlah daerah di Sumut mengalami penurunan level situasi pandemi Covid-19. ”Namun, harus diingat bahwa sejumlah pembatasan dan protokol kesehatan masih tetap berlaku,” katanya.
Sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 2021, di Sumut tidak ada daerah dengan PPKM level 4. Sementara daerah dengan level 3 yakni Kota Binjai dan Padang Sidimpuan. Sebanyak 27 daerah berada di level 2, seperti Medan, Pematang Siantar, Gunung Sitoli, Tapanuli Utara, dan Simalungun.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengikuti vaksinasi di kampusnya, di Medan, Rabu (29/9/2021). Vaksinasi massal dilakukan dengan target 39.000 mahasiswa sebelum memulai pembelajaran tatap muka terbatas pada Oktober ini.
Daerah dengan situasi level 1 pun bertambah dari sebelumnya hanya Deli Serdang kini juga Nias Barat, Sibolga, dan Tebing Tinggi.
Kasus positif baru Covid-19 di Sumut pun masih terus bisa ditekan, yakni 80 kasus dalam sehari per Selasa (5/10/2021). Dalam periode satu hari itu, tidak ada kasus meninggal karena Covid-19 di Sumut. Jumlah kasus itu jauh menurun dibandingkan sebulan lalu yang masih 1.500-2.000 kasus baru dan 40-60 kematian per hari.
Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Heru Santoso, mengatakan, penurunan level situasi pandemi di Kota Medan menunjukkan penanganan yang semakin baik dari segi penerapan protokol kesehatan, cakupan vaksinasi, ataupun penanganan kasus Covid-19.
Meski demikian, pemerintah dan masyarakat pun harus tetap disiplin melakukan protokol kesehatan. Saat ini, pengendalian kasus lebih ditentukan oleh disiplin masyarakat menjalankan protokol kesehatan.