Keselamatan Jadi Prioritas Wisata Keindahan Susur Sungai Serayu
Keselamatan jadi prioritas dalam wisata berbasis alam di Banyumas. Wisata susur Sungai Serayu mulai dikelola oleh desa dan akan dikembangkan. Kelengkapan keselamatan harus dipenuhi untuk meminimalkan musibah.
Oleh
megandika wicaksono
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Ragam potensi wisata di Sungai Serayu di Banyumas, Jawa Tengah, harus diimbangi dengan perhatian besar pada standar keselamatannya. Kesiapan infrastruktur dan personel keselamatan harus selalu siaga untuk keselamatan bersama.
Hal itu dikatakan Bupati Banyumas Achmad Husein saat uji coba wisata susur Sungai Serayu di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Selasa (5/10/2021). Dia melakukannya menggunakan perahu dan jet ski.
Husein menyampaikan, jaket pengaman atau pelampung harus ada dan dipakai penumpang. Kondisi cuaca di hulu dan mesin perahu juga perlu senantiasa diperiksa. Selain itu, perlu ada petugas yang bersiaga di titik-titik tertentu agar bisa segera memberikan pertolongan jika ada musibah.
Husein menyampaikan, tahun depan, pihaknya akan mendukung pengadaan kapal besar yang bisa dipakai untuk makan di atas sungai. ”Wisata ini bisa berjalan 6 bulan-1 tahun. Sebab, saat musim hujan, kapal dan dermaga ini harus diamankan ke dalam cerukan supaya tidak hanyut,” ujarnya.
Husein mengatakan, saat ini, pengelolaan wisata susur sungai masih dijalankan oleh pemerintah desa dan bisa tetap berjalan asalkan memperhatikan keselamatan tersebut.
”Sementara dikelola desa. Sepanjang ada pengawasan boleh saja. Cuaca di atas aman dan pakai life jacket,” ujarnya.
Kepala Desa Tambaknegara Sulam menyampaikan, wisata susur sungai ini sudah berjalan sekitar tiga minggu dengan menggunakan dua perahu untuk wisatawan dan satu perahu sebagai pengawas. Ada lebih kurang 60 warga desa yang tergabung dalam Paguyuban Warga Kaliwangi dan mengelola wisata susur sungai ini.
Pemerintah desa, lanjut Sulam, mendukung wisata ini dengan penyertaan modal lewat BUMDes. ”Modal yang dibelanjakan untuk perahu besar untuk 25 orang sebesar Rp 50 juta. Sementara perahu kecil untuk 14 orang sebesar Rp 20 juta,” kata Sulam.
Sulam menyampaikan, wisata ini buka pukul 08.00-16.00. Setiap orang dipungut biaya Rp 10.000 untuk menaiki kapal yang menyusuri hingga sekitar kawasan Papringan di Kecamatan Banyumas. Durasinya sekitar 30 menit.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie menyampaikan akan menyiapkan tenaga untuk mengawasi jalannya wisata berserta kelayakan perahu wisata ini. ”Nanti petugas akan mengingatkan supaya jaket pengaman dipakai dan jumlah penumpang hanya boleh 70 persen dari kapasitas,” kata Agus.
Ke depannya, kata Agus, di Sungai Serayu ini akan dibangun empat dermaga untuk mendukung transportasi air. Selain di Tambaknegara ini, juga akan ada dermaga di Tumiyang, Sokawera, dan Papringan.
”Tiap-tiap titik ini nanti ada sentra UMKM dan sentra batik. Kebetulan anggarannya baru cukup untuk dua halte, yaitu Tambaknegara dan Papringan,” ujarnya. Selain itu, Kementerian Perhubungan pun akan membangun satu dermaga besar di Kedunguter, Banyumas, pada tahun 2022.