Resmikan PLBN Sota, Presiden: Bangun Sentra Ekonomi di Perbatasan
"Dengan wajah baru, tampilan baru, dan paling penting pelayanan baru yang lebih baik sebagai cermin komitmen kita untuk membangun dari perbatasan,” tutur Presiden Jokowi saat peresmian PLBN Sota di Merauke, Papua.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
TANGKAPAN LAYAR AKUN RESMI SEKRETARIAT PRESIDEN DI KANAL YOUTUBE
Presiden Joko Widodo menandatangani prasasti peresmian PLBN Sota, Merauke, Minggu (3/10/2021). Peresmian juga ditandai dengan pemukulan tifa.
MERAUKE, KOMPAS — Pembangunan Pos Lintas Batas Negara atau PLBN terpadu diharap tak hanya menjadi beranda depan negara. Namun, hal itu perlu diikuti dengan pembangunan sentra-sentra ekonomi guna memberi manfaat kepada masyarakat sekitar perbatasan.
Presiden Joko Widodo mengingatkan, kawasan perbatasan adalah beranda depan wilayah Indonesia yang mewakili wajah bangsa. Karena itu, perbatasan harus terus dibangun dan merepresentasikan kemajuan bangsa.
”Karena itu, sejak tujuh tahun terakhir saya memerintahkan pembangunan PLBN di berbagai wilayah Tanah Air. Dengan wajah baru, tampilan baru, dan paling penting pelayanan baru yang lebih baik sebagai cermin komitmen kita untuk membangun dari perbatasan,” tutur Presiden Joko Widodo dalam sambutan saat peresmian PLBN Sota di Merauke, Papua, Minggu (3/10/2021) pagi.
Hadir pula dalam acara ini Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Bupati Merauke Romanus Mbaraka serta Bupati Asmat Elisa Kambu.
PLBN Sota adalah PLBN kedelapan yang selesai dibangun di perbatasan Indonesia. Di Papua, ini adalah PLBN kedua yang rampung dibangun setelah PLBN Skouw, Jayapura.
PLBN kini telah memiliki fasilitas baik fasilitas umum, sosial, maupun komersil. Bukan hanya fasilitas pemeriksaan imigrasi, melainkan ada juga mes pegawai, tempat ibadah, pasar, pedestrian, dan area parkir. Karena itu, bukan hanya menjadi wajah bangsa, Presiden juga berharap PLBN Sota meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Indonesia yang melintasi ke Papua Niugini. Sentra-sentra ekonomi di kawasan perbatasan juga diharap terus didorong. Semakin sejahtera, masyarakat semakin bangsa sebagai Bangsa Indonesia.
Kompas/AGUS SUSANTO
Anak-anak Papua Niugini bermain di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota di Merauke, Papua, Kamis (12/3/2020). Pembangunan PLBN yang berada sekitar 90 kilometer dari Merauke itu dimulai pada Januari 2019. Kehadiran PLBN Sota diharapkan dapat mengembangkan kawasan perbatasan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar.
Dalam laporannya, Tito Karnavian yang juga Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menyebutkan pembangunan PLBN SOTA adalah bagian dari pembangunan sebelas PLBN yang ditetapkan dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sebelas PLBN Terpadu dan Sarana Penunjangnya.
Pembangunan PLBN diharapkan mewujudkan kawasan perbatasan yang tertib dan aman, menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru, serta jadi etalase negara. Karena itu, kata Tito, PLBN akan menjadi episentrum pengembangan kawasan perbatasan baik dari sisi pertahanan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Ini dapat menjadi peluang bagi masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan sekitar 201.000 warga Western Province negara tetangga. —Tito Karnavian
Sebagai pusat pertumbuan ekonomi baru, Tito menyebutkan, kawasan ini memiliki potensi karena memiliki aktivitas perdagangan terutama dengan wilayah Western Province, Papua Niugini. Setiap bulan, melintas sekitar 350 orang di perbatasan itu.
Sepanjang delapan bulan terakhir, barang yang diperdagangkan berupa kebutuhan sehari-hari, produk pertanian, perkebunan, dan tanaman pangan, juga barang elektronik, suku cadang kendaraan dan sepeda angin. ”Ini dapat menjadi peluang bagi masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan sekitar 201.000 warga Western Province negara tetangga,” tutur Tito.
Kabupaten Merauke adalah lumbung padi terbesar di Papua. Pada 2020, Kabupaten Merauke mengekspor 15.000 ton beras ke Daru, ibu kota Western province melalui Pelabuhan Torasi. Hal ini dinilai perlu dikembangkan supaya Indonesia bisa memasok kebutuhan terutama produk-produk pertanian ke Papua Niugini.
”Jadi PLBN Sota adalah awal pusat pertumbuhan ekonomi baru yang tidak saja bisa bermanfaat untuk masyarakat Papua juga negara tetangga-Papua Niugini dan negara pasifik lainnya,” tambah Tito.
Kompas/AGUS SUSANTO
Foto aerial Patung Soekarno di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota di Merauke, Papua, Kamis (12/3/2020). Pembangunan PLBN yang berada sekitar 90 kilometer dari Merauke itu dimulai pada Januari 2019.
Dalam kunjungan kerja sebelumnya (12/9), Mahfud MD bersama Tito juga memantau potensi ekonomi di kawasan ini. Mahfud berharap BNPP dan kementerian/lembaga terkait bersama pemerintah daerah bisa menumbuhkan perekonomian di kawasan perbatasan SOTA.
Bukan hanya itu, status PLBN Sota sebagai PLBN tipe C bisa tumbuh menjadi tipe A. Sebab, PLBN mampu mendukung aktivitas ekspor maupun impor. ”Tempat yang bagus ini supaya digerakkan sekaligus menjadi sentra pertumbuhan ekonomi, terutama ekspor dan impor,” kata Mahfud.
Kendati demikian, perlu dilakukan juga antisipasi kemungkinan tindakan kriminal seiring peningkatan mobilitas masyarakat serta aktivitas perekonomian di PLBN Sota, Distrik Sota, Merauke. ”Saya sudah banyak berdiskusi dengan Mendagri, nanti tentu ada penindakan hukum karena peristiwa yang mungkin terjadi,” kata Mahfud dalam keterangan pers dari Pusat Penerangan Kemendagri.